Immaculata Rosarianti, Pengalaman dalam Lari Harus Dilalui Agar Jadi Pelari Handal
Iniloh.com Bandung- Mari berkenalan singkat dengan Kartika, atau panggilan dari nama lengkapnya Immaculata Rosarianti Kartikadewi. Sosok ibu Persit yang juga ibu rumah tangga ini sangat menyukai dunia lari. Ia merupakan perempuan asal Jawa yang lahir di Cimahi. Pengalaman lari ia mulai dari iseng mengikuti suami yang juga menekuni hobi tersebut.
Meskipun termasuk olahraga yang sangat sederhana tapi lari tidak bisa dilakukan secara instan alias ada tahapan proses yang sangat penting di dalamnya.
Kita tidak bisa langsung lari dalam jarak yang jauh, dan harus menikmati tahap demi tahap yang terjadi. Seperti Kartika yang saat awal memulainya didaftarkan pada kategori 5K oleh sang suami di tahun 2019.
“Pengalaman ikut race tersebut merupakan pengalaman pertama saya berlari jarak 5K dan sebelumnya belum pernah latihan sama sekali, akhirnya ingin berlatih lebih serius. Tahun demi tahun lama-lama menambah jarak dan endurance sampai sekarang terbiasa long run dan sudah menjadi menu activity long run di tiap akhir pekan,” jelasnya.
Selain itu, ia juga memiliki bisnis kecil-kecilan yakni berjualan sepatu yang diberi nama Immaculate Shoe, di mana ia menjual sepatu tersebut secara online melalui Instagram. Namun, karena satu dan lain hal Instagram bisnisnya jarang aktif dan hanya meng-upload story di Instagram pribadinya.
Dalam menekuni dunia lari sudah pasti setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Hal itu merupakan suka dan duka yang memang harus dialami agar proses menjadi pelari yang handal bisa terjadi.
“Sukanya adalah mempunyai teman-teman baru dari hobi ini, teman dari komunitas dan dari berbagai event yang diikuti. Juga tentunya menambah pengalaman. Selain pengalaman bersosialisasi dengan penghobi yang sama, ada juga menambah pengalaman dan kesempatan untuk mengikuti race di luar negeri seperti di Singapore dan Korea,” ucap Kartika ketika menceritakan beberapa suka dan duka saat memulai lari.
“Dukanya tidak seberapa, paling sebatas tidak lolos ballot saat mendaftar beberapa event WMM (Tokyo marathon dan London marathon) karena ingin mencoba virgin FM di event WMM tersebut. Tapi sekarang mindset-nya saya ubah, virgin FM/pengalaman pertama FM sebaiknya di hometown (Bandung, domisili sekarang).
Dengan menikmati sejuknya kota Bandung, cuaca dan suhu udara yang tidak sepanas kota lain, karena cuaca dan suhu udara juga mempengaruhi performa saat berlari. Setelah mendapatkan pengalaman ini mungkin akan mendaftar lagi event marathon di luar negeri, mudah mudahan sampai pada cita cita bisa mendapatkan slot WMM di jalur umum atau ballot,” lanjutnya dengan senyuman.
Baginya berlari memang harus belajar menahan diri dan tidak egois memaksakan diri, semuanya memang harus disesuaikan dulu dengan kemampuan agar bisa merasakan pengalaman yang jauh lebih baik lagi.
“Harapannya selalu diberi kesehatan, dukungan dan kesempatan berlari baik latihan sampai dengan mengikuti event marathon, sehingga tetap dapat melakukan hobi yang positif sambil menjaga kesehatan dan menebarkan semangat berlari,” kata Kartika lagi.
“Tetap semangat, jaga konsistensi, karena setiap proses membutuhkan kesabaran untuk progres dan hasil yang lebih baik.”
Bagi Anda yang sedang berusaha menekuni dunia lari, menikmati setiap prosesnya adalah hal yang paling penting, sama seperti pesan singkat yang dikatakan oleh Kartika.
Dalam olahraga lari, kita akan merasa sulit dan kelelahan apabila memaksakan diri untuk menempuh jarak yang jauh padahal kemampuannya belum sampai di sana. Jadi, bersabar dan menjaga konsistensi adalah kunci.
Source image: kartika

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










