Inda Monica Greiner: Menemukan Keseimbangan Hidup Lewat Pilates dan Cinta yang Melintasi Budaya

Iniloh.com Jakarta- Manado adalah rumah bagi banyak kisah indah, dan salah satunya datang dari seorang perempuan penuh semangat bernama Inda Monica Parengkuan, atau yang akrab disapa Inda Monica Greiner  atau Madame Greiner seorang instruktur Pilates yang menemukan panggilan hidupnya di antara cinta, budaya, dan keseimbangan tubuh serta jiwa.

Inda lahir dan besar di Manado, kota yang terkenal dengan toleransi, keindahan alam, serta kehangatan warganya.

Ia tumbuh di tengah keluarga dengan latar belakang budaya yang kaya.

Sang ayah merupakan keturunan Tionghoa Manado, dengan kakek dari  Tionghoa Manado dan nenek dari Tionghoa Tasikmalaya, sementara sang ibu berdarah Manado dan Gorontalo.

Perpaduan budaya ini membuat saya tumbuh dalam lingkungan yang terbuka, menghargai perbedaan, dan kaya akan nilai-nilai keluarga,” ujarnya.

Masa kecil Inda dipenuhi kenangan indah, bermain bersama teman-teman, menikmati udara sejuk Manado, kelezatan makanan khas, hingga keramahan orang-orangnya.

Dari sanalah ia belajar arti keluarga, kebersamaan, toleransi, dan cinta kasih.

Saya selalu bangga menjadi orang Manado, dan keturunan Tionghoa-Manado-Sunda-Gorontalo.

Dari sanalah saya belajar menjadi pribadi yang terbuka dan penuh rasa syukur,” katanya dengan senyum hangat.

 

Menemukan Passion di Dunia Pilates

Sejak muda, Inda dikenal aktif berolahraga. Ia gemar badminton, gym, yoga, dan berbagai bentuk strength training. Namun, di antara semuanya, Pilates menjadi cinta sejatinya.

Awalnya ia hanya menjadi peserta kelas selama bertahun-tahun, hingga suatu hari keinginan untuk mendalami lebih dalam tumbuh di hatinya.

Setelah anak-anak mulai besar dan sekolah, saya merasa ini waktu yang tepat untuk mendalami Pilates, bukan hanya sebagai klien tapi juga sebagai instruktur,” tutur Inda.

Didukung penuh oleh sang suami, Inda pun menempuh teacher training Pilates instructor program.

Setelah selesai, ia mulai mengajar untuk teman dan keluarga, sebelum akhirnya mendapat tawaran dari beberapa studio.

Kini, Inda bekerja sebagai freelance Pilates instructor di Batam, kota tempat ia tinggal bersama suami dan anak-anaknya.

Saya sangat menikmati pekerjaan ini. Feedback dari klien luar biasa positif, dan saya merasa bahagia karena ini benar-benar passion saya,” ungkapnya.

Sebagai instruktur, Inda menemukan makna lebih dari sekadar mengajar.

Sukanya, saya bisa hidup sehat, aktif, dan kuat. Saya percaya menjaga tubuh adalah investasi untuk masa tua yang dimulai sejak muda,” katanya.

Namun, di balik itu, ada tantangan tersendiri. “Kadang sulit mencari waktu latihan pribadi karena jadwal mengajar padat. Tapi saya belajar menyeimbangkan waktu antara pekerjaan, latihan, dan keluarga.”

Selain olahraga, Inda juga dikenal sebagai pribadi kreatif. Ia senang memasak, menggambar, mendekorasi, traveling, berolahraga, dan belajar piano.

Semangat belajar itu ia warisi dari orang tuanya yang selalu berpesan,

Hidup cuma sekali, lakukan hal yang membuatmu bahagia dan membangun dirimu jadi lebih baik.”

Itulah yang membuatnya selalu ingin mencoba hal-hal positif dan menantang. “Saya lebih suka menghabiskan waktu untuk hal yang membawa positive vibes, karena waktu tidak bisa diulang,” tambahnya.

Menikah dengan pria asal Prancis, Inda belajar banyak tentang menghargai perbedaan budaya.

Beda negara, beda culture, jadi kuncinya harus saling menghormati dan sabar. Kalau tidak, pasti sulit,” ujarnya.

Ia sempat tinggal di Prancis selama satu tahun dan mengaku sangat terinspirasi oleh gaya hidup masyarakat di sana. “Saya kagum melihat banyak orang tua masih aktif, mandiri, dan sehat.

Mereka terbiasa berjalan kaki, makan teratur, dan tetap bergerak setiap hari. Itu membuat saya makin yakin pentingnya gaya hidup sehat.”

Apalagi pasangan hidupnya ialah orang yang aktif olahraga. Yakni  seorang marathoner dan triathlete,  jadi karena suami juga aktif hidup sehat maka dia jadi ikutan.

Pengalaman itu membentuk pandangannya tentang hidup sehat bukan sekadar rutinitas, melainkan cara menghargai hidup dan karunia Tuhan.

“Harapan saya sederhana,” katanya lembut, “Semoga semakin banyak orang sadar bahwa kesehatan adalah investasi jangka panjang. Saya ingin terus menginspirasi orang lain untuk hidup lebih sehat, seimbang, dan positif, salah satunya lewat Pilates.”

Bagi Inda, kunci hidup bahagia adalah menempatkan Tuhan dan keluarga di atas segalanya.

Jangan sampai kesibukan membuat kita lupa pada Tuhan, karena semua berkat yang saya punya saat ini datangnya dari Tuhan,” ujarnya penuh syukur.

Dengan senyum lembut, Inda menutup perbincangan,

Enjoy your life. Lakukan hal-hal yang positif, jangan takut di-judge orang, selama kamu melakukan yang benar, membangun, dan tidak merugikan orang lain.”

Dari Manado hingga Prancis, dari keluarga hingga Pilates, ia terus menebarkan pesan sederhana namun bermakna:

Seimbanglah antara tubuh, pikiran, dan iman, karena di sanalah letak kebahagiaan sejati.”

 

 

Source image: Inda Monica Greiner

You May Also Like

Rima Djiwantari, Ketika Kita Menemukan Penerimaan dan Kebahagiaan Dalam Diri, Maka Tak Perlu Cari di Tempat Lain
Rima Djiwantari, Ketika Kita Menemukan Penerimaan dan Kebahagiaan Dalam Diri, Maka Tak Perlu Cari di Tempat Lain
Septiani Cahya, Sebarkan Cinta dan Kebaikan Juga Hiduplah Tanpa Penyesalan
Septiani Cahya, Sebarkan Cinta dan Kebaikan Juga Hiduplah Tanpa Penyesalan
Dayah Rasyid, Orang yang Gigih Tangguh Akan Menemukan Jalan Untuk Capai Kesuksesannya
Dayah Rasyid, Orang yang Gigih Tangguh Akan Menemukan Jalan Untuk Capai Kesuksesannya
Fitria Ichsani, Menjaga Kesehatan Ialah Bentuk Rasa Cinta Kepada Orang yang Kita Sayangi
Fitria Ichsani, Menjaga Kesehatan Ialah Bentuk Rasa Cinta Kepada Orang yang Kita Sayangi
Monica Aprilina, Kecerdasan dan Wawasan Sangat Penting di Kehidupan
Monica Aprilina, Kecerdasan dan Wawasan Sangat Penting di Kehidupan
Anjar Kusuma, Orang Hebat Tak Dibentuk Lewat Kenyamanan Kesenangan Tapi Airmata dan Tantangan
Anjar Kusuma, Orang Hebat Tak Dibentuk Lewat Kenyamanan Kesenangan Tapi Airmata dan Tantangan