Indah Lidia, Kebahagiaanmu Adalah Warisan Terbaik untuk Keluarga
Iniloh.com Jakarta- Indah Lidia, perempuan asal Manado yang akrab disapa dengan senyum hangatnya, adalah representasi sempurna dari prinsip hidupnya:
“Hidup bukan tentang menunggu badai berlalu, tetapi belajar menari di tengah hujan.”
Sebagai ibu rumah tangga, pengusaha online, dan mitra bisnis suami, ia menjalani peran multitasking dengan keyakinan bahwa kebahagiaan lahir dari rasa syukur dan keikhlasan.
Lahir dan besar di Manado, kota yang dijuluki “Kota Tinutuan” karena kerukunan masyarakatnya—Indah mewarisi nilai-nilai toleransi dan kedamaian sejak kecil.
“Saya belajar bahwa hidup harmonis dimulai dari saling menghargai,” ujarnya.
Udara sejuk Manado yang legendaris, menurutnya, hanyalah bonus.
Yang lebih penting, kota ini mengajarkannya cara menjaga kehangatan dalam hubungan antarmanusia.
Setelah menikah, Indah memutuskan fokus sebagai ibu rumah tangga untuk dua anaknya.
“Saya ingin anak-anak tumbuh dengan kasih sayang langsung dari orang tua. Itu prioritas utama,” tegasnya.
Namun, jiwa bisnisnya tak pernah padam. Di sela mengurus keluarga, ia menjalankan usaha online dan membantu mengembangkan bisnis suami.
“Jualan online itu fleksibel. Saya bisa atur waktu saat anak sekolah atau tidur,” ceritanya.
Baginya, bekerja bukan sekadar mencari tambahan finansial, melainkan cara menjaga identitas diri di luar peran domestik.
Indah percaya bahwa keluarga harmonis tidak terjadi secara instan.
Ia membagikan resepnya yaitu Komunikasi Terbuka, tak ada yang boleh dipendam. Bahkan hal kecil harus dibicarakan.
Kejujuran sebagai Fondasi, hubungan tanpa kebohongan itu seperti rumah dengan pondasi kuat, tidak mudah retak.
Saling Menghargai dan Mendukung, saya dan suami punya cara kerja berbeda, tapi kami saling percaya dan tidak saling memaksakan.
Prinsip ini juga ia terapkan dalam mendidik anak. “Saya ajarkan mereka untuk jujur dan berani menyampaikan pendapat,” tambahnya.
Di tengah padatnya aktivitas, Indah selalu menyisipkan waktu untuk refleksi diri.
“Saya percaya, menjadi versi terbaik diri sendiri itu lebih penting daripada mencoba menjadi sempurna di mata orang lain,” katanya.
Ia mengibaratkan hidup seperti hujan:
“Ada saatnya deras, ada saatnya rintik. Tugas kita adalah menari, bukan mengeluh.”
Sikap ini yang membuatnya tetap produktif tanpa kehilangan keceriaan.
Kepada para ibu dan perempuan di luar sana, Indah berpesan:
“Jangan sampai rutinitas membuatmu lupa bernapas. Ambil waktu untuk diri sendiri, sekadar minum kopi atau membaca buku. Kebahagiaanmu adalah warisan terbaik untuk keluarga.”
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi, bukan kompetisi, antarperempuan.
“Kita bisa saling menyemangati. Dunia ini cukup luas untuk semua orang bersinar.”
Source image: indah

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










