Indira Nirmala, Jangan Takut Gagal Setiap Momen Adalah Guru 

Iniloh.com Jakarta, Indira Nirmala, perempuan berdarah Denpasar yang tumbuh di tengah pesona Pulau Dewata, adalah gambaran sempurna tentang generasi muda Bali yang mengukir identitas di antara warisan budaya dan modernitas.

Dibesarkan di kota yang dikelilingi pantai eksotis dan keramaian turis internasional, Indira belajar sejak dini untuk menghargai seni dan keragaman.

Bali itu seperti kanvas hidup. Setiap sudutnya menginspirasi, dari ukiran tradisional hingga ombak yang tak pernah berhenti menari,” ujarnya dengan mata berbinar.

Sebagai mahasiswi Desain Komunikasi Visual (DKV) di salah satu perguruan tinggi Bali, Indira tak hanya berkutat dengan teori desain.

Ia menjalani hidup dengan ritme yang padat namun penuh makna.

Di sela kuliah, ia bekerja sebagai barista di sebuah kafe lokal, meracik kopi sambil menyelami seni berinteraksi dengan pelanggan dari berbagai belahan dunia.

Menjadi barista itu seperti membuat seni dalam cangkir. Setiap latte art punya ceritanya sendiri,” ujarnya.

Tak berhenti di situ, Indira juga mengelola bisnis kecil-kecilan bernama  yang @charmbucket.ofc  menjual gelang beads handmade.

Karya-karyanya terinspirasi dari warna-warna Bali: biru laut, hijau daun pisang, dan emas matahari senja.

Setiap gelang adalah cerita. Aku ingin orang yang memakainya merasa terhubung dengan keindahan alam,” jelasnya.

Sebagai freelance graphic designer, ia pun kerap mengolah visual untuk brand lokal, menggabungkan estetika modern dengan sentuhan tradisional Bali.

Bagi Indira, kata “suka duka” terlalu berat untuk menggambarkan perjalanannya. Ia memilih melihat setiap tantangan sebagai batu loncatan.

Semua dijalani dengan enjoy. Selagi bisa dipelajari, kenapa tidak dicoba?” ucapnya santai.

Dari mengatur waktu antara kuliah, kerja, dan bisnis, ia belajar arti fleksibilitas.

Kadang tangan pegel setelah membuat gelang berjam-jam, atau mata lelah karena deadline desain.Tapi, itu bagian dari proses mengasah diri,” tambahnya.

Indira tidak muluk-muluk dalam merangkai harapan.

Ia berdoa agar kesehatan selalu menyertai, karirnya terus berkembang, dan usahanya makin sukses.

Kesehatan itu fondasi segalanya. Tanpa itu, kita tak bisa mengejar mimpi,” tegasnya.

Di tengah gemerlap Bali yang identik dengan pariwisata, ia ingin membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dengan tetap mengakar pada nilai-nilai lokal.

Indira menutup perbincangan dengan kutipan penyanyi Mahalini yang ia jadikan pegangan:

Kadang semesta menitipkan yang terbaik bukan untuk selamanya, tapi belajar untuk menghargai apa itu cinta.”

Pesan ini ia terjemahkan dalam hidup sehari-hari. “Jangan takut kehilangan atau gagal.Setiap momen adalah guru. Yang penting, hadapi dengan ikhlas dan semangat,” ujarnya.

Melalui Instagram @indiranirmalaa, Indira membagikan potret kesehariannya: dari proses membuat gelang beads, cuplikan desain grafis, hingga momen ia menyajikan kopi di balik meja bar.

Aku ingin tunjukkan bahwa jadi anak muda Bali bukan cuma soal tarian atau pantai. Kita juga bisa berkarya di banyak bidang,” tuturnya.

Bagi Indira Nirmala, hidup adalah kolase warna-warni yang terus ia rajut dengan tangan sendiri.

Dari Denpasar, ia membuktikan bahwa menjadi multitalenta bukanlah beban, melainkan tarian indah antara passion dan tanggung jawab.

Seperti ombak Bali yang tak pernah lelah menyapu pasir, ia terus bergerak mencari, mencoba, dan mencintai setiap detik perjalanannya.

 

Source image: indira

You May Also Like

Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran