Indri Ayu Febriyanti, Jangan Pernah Menyerah Pada Impianmu!
Iniloh.com Jakarta- Hawa sejuk dan pemandangan indah Kota Bandung bukan sekadar latar belakang masa kecil Indri Ayu Febriyanti, tapi fondasi yang membentuknya.
Di kota inilah ia tumbuh di tengah keluarga hangat yang menanamkan nilai kemandirian dan ketangguhan.
“Mereka mengajarkan saya untuk bisa mandiri & tangguh dalam menjalani hidup,” kenangnya.
Bekal inilah yang kelak menjadi modal berharganya saat ia menjelajahi dunia farmasi dan menemukan gairah tak terduga di lintasan lari, sebuah hobi yang bermula dari keisengan, lalu melekat menjadi bagian identitasnya.
Di dunia profesional, Indri mendedikasikan dirinya di bidang kesehatan sebagai farmasis. Rutinitasnya penuh dengan tanggung jawab serius: memastikan keakuratan obat, memahami interaksi kompleks, dan menjaga standar pelayanan.
Namun di balik ketelitian itu, tersimpan jiwa petualang yang rupanya baru menemukan saluran tepat di tahun 2021.
“Awalnya cuma iseng aja ikut lari bareng temen,” akunya dengan tulus.
Saat itu, ia tak menyangka bahwa langkah santai bersama teman akan berubah menjadi ritme hidup yang mengubahnya.
Kini, lari bukan lagi sekadar aktivitas, ia telah menjadi obat jiwa, sumber kebahagiaan, dan ruang pelarian yang menyegarkan.
“Sukanya lari itu asik aja, bikin happy,” ujar Indri dengan mata berbinar.
Baginya, lari adalah terapi ampuh. Saat pikiran mumet diterpa tumpukan pekerjaan atau ketika “drama kehidupan” menghampiri, ia pun berlari.
“Di-lari-in jadi enjoy, stresnya hilang,” tambahnya sambil tersenyum.
Di atas aspal atau tanah trail, setiap langkahnya seperti mengikis beban, menggantinya dengan endorfin dan kejernihan. Namun, perjalanan ini tak selalu mulus.
“Dukanya kalo lagi cedera kaki,” akunya jujur.
Cedera adalah pengingat bahwa tubuh punya batas tantangan yang mengajarkannya untuk lebih peka dan bijak.
Semangat Indri terpantul dari ragam event lari yang telah ia jelajahi. Portofolio finisnya mengagumkan: dari seru-seruan Pocari Sweat Run, gegap gempita Borobudur Marathon, hingga berbagai event lokal di Bandung. Kini, petualangannya naik level: ia mulai merambah dunia Trail Running.
“Masih newbie sih ini,” katanya merendah, tapi antusiasmenya tak terbendung.
Medan berbatu, tanjakan terjal, dan rimbunnya alam menjadi tantangan baru yang memacu adrenalin dan rasa ingin tahunya.
Untuk mempersiapkan diri, ia disiplin berlatih 4-5 kali seminggu, menyeimbangkan latihan kekuatan atau strength, lari ringan atau easy run, dan lari jarak jauh atau long run.
Waktunya fleksibel kadang pagi saat libur kerja, tapi lebih sering sore hari selepas bertugas di farmasi.
Harapan Indri untuk masa depan terasa hangat dan manusiawi.
“Saya berharap bisa menjadi orang yang lebih baik lagi & bisa memberi manfaat untuk orang lain,” tekadnya.
Ia mendambakan kesehatan yang memungkinkannya membersamai anak-anak sampai besar dan menemani keluarga hingga tua.
Tak lupa, ia berdoa untuk karier yang stabil, ekonomi terjamin, dan tercapainya semua tujuan. “Amiin,” gumamnya penuh harap.
Pesan hidup yang ia bagi adalah cerminan ketangguhan yang ditanamkan sejak kecil:
“Jangan pernah menyerah pada impian mu. Teruslah berjuang & berusaha karena kesuksesan tidak datang dengan sendirinya.”
Tapi di balik tekad baja itu, ia menambahkan kunci ketenangan:
“Dan jangan lupa selalu bersyukur atas apa yang kamu miliki.“
Source image: Indri ayu

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










