Inge Rahayu Riyandini, Kita Punya Kesempatan Sama Untuk Sukses, Jika Bisa Bekerja Cerdas dan Lebih Giat
Iniloh.com Surabaya- Lahir dan besar di Kota Pahlawan, Surabaya,perempuan bernama panjang Inge Rahayu Riyandini adalah sosok yang menginspirasi.
Kota Surabaya, selain terkenal dengan julukan “Kota Pahlawan,” juga dikenal sebagai surga makanan pedas seperti rujak cingur, tahu tek, dan nasi cumi Madura.
Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara yang tumbuh dalam keluarga sederhana dan broken home, Riyandini sapaan akrbanya wanita ini menghadapi banyak tantangan sejak kecil.
Namun, berkat didikan keras dari sang ibu yang selalu menuntut untuk berprestasi, ia berhasil melewati masa-masa sulit itu dengan gemilang.
Sejak SD, Riyandini sudah mendapatkan beasiswa, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP dan SMA negeri favorit di Surabaya. Tak berhenti di situ, ia berhasil masuk Fakultas Hukum Universitas Airlangga melalui jalur SPMB dan mendapatkan beasiswa dari Bank Indonesia.
Setelah lulus, Riyandini bekerja sambil melanjutkan pendidikan S2 di bidang Kenotariatan dengan biaya sendiri—sebuah pencapaian yang luar biasa.
Awalnya, Riyandini tidak pernah bercita-cita menjadi notaris. Ia sempat ingin menjadi jaksa, namun keluarganya keberatan.
Akhirnya, ia berkarir di dunia perbankan selama hampir 10 tahun, bahkan menjadi dosen di Fakultas Hukum Universitas Yos Sudarso Surabaya. Perjalanan kariernya kemudian berlanjut sebagai Notaris-PPAT di Kabupaten Majalengka, dan dalam dua tahun terakhir, ia menambah profesi sebagai Pejabat Lelang Kelas II di Cirebon.
Perjuangan Riyandini sebagai perantau di Majalengka bukanlah hal yang mudah. Selama 30 tahun tinggal di Surabaya, ia harus pindah ke Majalengka yang tidak memiliki keluarga atau kenalan.
Ia dilantik sebagai notaris pada awal tahun 2020, tepat ketika pandemi COVID-19 mulai merebak, sehingga kantornya sepi.
Akibatnya, ia harus menjual apartemen, mobil, serta menguras tabungan dari hasil kerja keras selama bertahun-tahun di dunia perbankan.
Namun, dengan keteguhan hati, Riyandini perlahan membangun koneksi dengan lembaga pembiayaan, bank, non-bank, serta bekerjasama dengan para developer. Sekarang, usahanya telah membuahkan hasil.
Selain bekerja, Riyandini juga memiliki berbagai hobi yang sering ia jadikan peluang usaha. Ia suka membuat aksesoris seperti kalung, gelang, dan aksesoris masker dari manik-manik, yang kemudian ia jual kepada teman-teman kantornya.
Ia juga pernah mengikuti kursus MUA (Makeup Artist) dan nail art, serta mencoba berbagai resep masakan baru yang sederhana namun lezat.
Baginya, hobi tidak hanya sekadar kegiatan pengisi waktu luang, tetapi juga dapat menghasilkan tambahan penghasilan.
Harapan Riyandini ke depan adalah agar dirinya selalu diberikan kekuatan mental untuk menghadapi hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan.
Baginya, kekecewaan bukan alasan untuk menyerah, tetapi justru menjadi motivasi untuk bangkit dan terus mengejar impian.
Ia selalu berusaha bersyukur dengan apa yang dimilikinya, namun juga tidak cepat puas dan terus meng-upgrade diri, baik dalam hal keterampilan maupun spiritual.
Pesan sang Ibunda selalu terpatri dalam dirinya: “Jangan menyalahkan keadaan karena tidak punya privilege, Allah Maha Adil. Walau kamu harus berusaha lebih keras dibanding orang lain, kamu punya kesempatan yang sama, bahkan bisa lebih bersinar daripada mereka.”
Source image: riyandini
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
