Intan Andyni: Bakat Adalah Hadiah dari Allah, Sukses Adalah Sesuatu yang Harus Diupayakan
Iniloh.com Jakarta- Intan Andyni, perempuan berdarah Bandung yang kini menetap di Bogor, adalah bukti hidup bahwa passion dan tanggung jawab bisa berjalan beriringan.
Dibesarkan di tengah alam terbuka Bandung yang mempesona dengan kenangan bermain di sawah, sungai, dan kebun, ia tumbuh sebagai anak yang mencintai kebebasan sekaligus diajarkan rasa syukur oleh keluarga sederhananya.
“Setiap pulang ke Bandung, sambutan hangat keluarga selalu mengingatkanku pada akar yang membentukku,” ujarnya.
Keseimbangan antara kesederhanaan hidup dan keinginan untuk mengeksplorasi dunia telah menjadi benang merah dalam perjalanannya.
Secara karir, Intan adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan latar belakang keperawatan yang bertugas di Dinas Kesehatan.
Pilihan ini tidak datang mudah. Sejak kecil, ia bercita-cita menjadi artis atau pragawati, gemar menari, menyanyi, bahkan tergabung dalam band dan drama musikal.
“Kalau difoto, rasanya seperti di atas awan,” candanya. Namun, keinginannya untuk melanjutkan studi di bidang seni harus terkubur saat orang tua lebih mendorongnya ke jalur kesehatan.
“Awalnya ada penolakan, tapi sebagai anak, aku menghormati keputusan mereka. Kini, aku justru mencintai profesi ini,” aku Intan.
Di balik seragam ASN-nya, Intan menyimpan jiwa kreatif yang tak pernah padam. Ia menjadikan konten kreator sebagai “pelarian” untuk me-refresh diri dari rutinitas.
“Ini cara tetap bahagia di luar pekerjaan utama,” tuturnya. Di waktu luang atau hari libur, ia mengasah hobi terpendam dengan membuat konten fashion, kuliner, tempat menarik, hingga menerima job endorsemen.
Baginya, dunia kreatif bukan sekadar sampingan, melainkan ruang untuk mengekspresikan diri yang dulu sempat terpendam.
Sebagai konten kreator, Intan mengakui banyak manfaat yang ia petik: dari mendapat produk gratis, penghasilan tambahan, hingga perluasan jaringan pertemanan.
“Bisa ikut event dan komunitas itu seru, apalagi bertemu orang-orang dengan minat sama,” ujarnya.
Namun, tantangan kerap muncul ketika jadwal pekerjaan utama berbenturan dengan tawaran job kreatif.
“Aku belum bisa fokus penuh karena ASN harus diutamakan. Konten kreator masih jadi hobi,” jelasnya.
Kendati begitu, ia tak menyerah untuk tetap konsisten membagi waktu.
Harapannya ke depan sederhana namun penuh makna: terus berkarya, menginspirasi, dan menjadi role model beraura positif.
“Aku ingin membangun personal branding yang kuat, tetap membanggakan keluarga sebagai ASN, sekaligus menemukan harmoni antara karir dan hobi,” paparnya.
Baginya, keseimbangan adalah kunci, tanpa mengorbankan satu sama lain.
Pesan yang ia sampaikan kepada pembaca pun sarat makna: “Bakat adalah hadiah dari Allah, sedangkan sukses adalah sesuatu yang harus kau upayakan.”
Kalimat ini menjadi prinsip hidupnya. Intan percaya, talenta yang dimiliki adalah anugerah, tetapi tanpa kerja keras dan disiplin, semua tak akan bermakna.
“Aku ingin membuktikan bahwa kita bisa menjalani dua peran sekaligus, asal ada kemauan dan manajemen waktu,” tambahnya.
Melalui Instagram @intan_andyni, ia membagikan potret kesehariannya, kadang dalam seragam dinas, kadang dalam balutan outfit stylish saat menjajal kuliner atau lokasi foto estetik.
Dari Bandung ke Bogor, dari klinik ke lokasi shooting, Intan Andyni adalah representasi generasi yang tak takut menjawab panggilan jiwa, meski harus berjalan di dua dunia.
Ia mengajarkan bahwa kesetiaan pada tanggung jawab dan keberanian mengejar passion bukanlah hal yang bertolak belakang, melainkan dua sisi yang saling melengkapi.
source image: intan
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
