Intan Nur Asifa, Jangan Pernah Berhenti Berharap dan Berusaha Tuhan Selalu Ciptakan Rencana-rencana Baik

Iniloh.com Jakarta- Intan Nur Asifa, seorang pramugari yang namanya kini mulai dikenal banyak orang, adalah sosok yang memancarkan kecantikan alami dan ketulusan.

Terlahir dan besar di Mojokerto, kota kecil di Jawa Timur dengan nuansa sederhana namun sarat kehangatan, Intan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang harmonis.

Ayah dan ibunya mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan, kerja keras, serta pentingnya menjaga keutuhan kasih sayang.

Keluarga saya hangat dan sederhana. Itu yang membentuk saya menjadi pribadi seperti sekarang,” ungkapnya dengan senyum yang selalu mengembang di wajahnya.

Kebersamaan dalam keluarga menjadi fondasi kuat baginya untuk menghadapi dunia yang penuh dinamika.

Menjadi pramugari sejatinya bukanlah cita-cita masa kecil Intan.

Sebagai anak perempuan yang dibesarkan di kota kecil, ia sempat bercita-cita menjadi guru atau dokter.

Namun, jalan hidup membawanya pada profesi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Ini rezeki yang tidak pernah saya rencanakan, tapi sangat saya syukuri,” katanya dengan nada penuh kerendahan hati.

Baginya, profesi ini adalah anugerah tak terduga dari Allah SWT, yang ia terima dengan rasa syukur dan komitmen untuk menjalaninya sepenuh hati.

Sebagai pramugari, Intan menikmati setiap momen bertemu orang baru, mendengar cerita penumpang, dan menjelajahi berbagai kota.

Setiap penerbangan seperti petualangan baru. Saya belajar banyak dari interaksi dengan penumpang yang berbeda budaya dan latar belakang,” tuturnya.

Namun, di balik kilauan seragam dan senyumannya, ia tak menampik bahwa dunia penerbangan juga menyimpan tantangan.

Jadwal yang padat, tuntutan untuk selalu prima dalam melayani penumpang, dan adaptasi dengan zona waktu yang berubah-ubah kerap menguji ketahanan fisik dan mentalnya.

Kuncinya adalah manajemen waktu dan menjaga kesehatan. Saya selalu berusaha tidur cukup dan makan makanan bergizi,” imbuhnya.

Kecantikan Intan tidak hanya terpancar dari penampilan fisiknya yang memesona, melainkan juga dari inner beauty yang ia rawat setiap hari.

Bagi perempuan berhijab ini, kecantikan sejati berasal dari hati dan cara seseorang memperlakukan orang lain.

Cantik itu dari dalam. Kalau hati baik, itu yang akan terlihat,” ujarnya dengan tegas.

Prinsip ini ia terapkan dalam keseharian, baik saat bertugas di udara maupun berinteraksi di lingkungan sosial.

Tak heran, banyak rekan dan penumpang yang mengaku terkesan dengan keramahan dan kepeduliannya.

Di luar rutinitas penerbangan, Intan dikenal sebagai pribadi yang menyukai kegiatan healing atau me-time untuk menyegarkan pikiran.

Healing bisa kapan saja, yang penting ada waktu luang. Tidak perlu jauh-jauh, yang penting hati tenang,” ucapnya.

Ia sering menghabiskan waktu dengan membaca buku, menonton film inspiratif, atau sekadar berkebun di rumah.

Kegiatan sederhana ini menjadi cara ia menjaga keseimbangan hidup di tengah kesibukan.

Harapan Intan untuk masa depan terasa sederhana namun penuh makna.

Ia ingin terus berkembang di kariernya, tetap sehat, dan, yang paling utama menjadi kebanggaan orang tua.

Mereka sudah memberikan segalanya untuk saya. Sekarang giliran saya membahagiakan mereka,” tuturnya dengan mata berbinar.

Baginya, kebahagiaan orang tua adalah pencapaian tertinggi yang tak tergantikan oleh materi.

Kepada pembaca di seluruh Indonesia, Intan berpesan: “Jangan pernah berhenti berharap dan berusaha, karena Tuhan selalu menciptakan rencana-rencana yang lebih baik.”

Pesan ini bukan sekadar kata-kata motivasi, melainkan cerminan dari keyakinannya yang dalam bahwa setiap tetes keringat dan doa akan berbuah manis, asal dilakukan dengan ikhlas dan tawakal.

Kisah Intan Nur Asifa adalah bukti bahwa rezeki dan kebahagiaan bisa datang dari jalan tak terduga.

Dari gadis biasa yang tumbuh di Mojokerto, ia kini menjelma menjadi pramugari yang tak hanya memesona secara fisik, tetapi juga menginspirasi melalui ketulusan dan prinsip hidupnya.

Melalui akun Instagram @intannurasifa, ia membagikan momen keseharian, tips kesehatan, serta kata-kata penyemangat yang menyentuh ribuan followers-nya.

Perjalanannya mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, berprasangka baik pada takdir, dan percaya bahwa keindahan hidup seringkali tersembunyi di balik ketidakterdugaan.

Intan membuktikan: ketika hati dipenuhi rasa syukur dan tekad yang kuat, langit bukanlah batas, melainkan awal dari petualangan menuju makna hidup yang lebih dalam.

 

Source image: intan

You May Also Like

Mukhlisah Amin, Ilmu Itu Seperti Cahaya dan Harus Disebarkan 
Mukhlisah Amin, Ilmu Itu Seperti Cahaya dan Harus Disebarkan 
Eva Y. Sijabat, Mengajar Itu Seperti Dua Arah, Ada Berbagi Ilmu dan Pahami Berfikir Generasi Muda
Eva Y. Sijabat, Mengajar Itu Seperti Dua Arah, Ada Berbagi Ilmu dan Pahami Berfikir Generasi Muda
Nur Eka, Hidup Bukan Perlombaan Tapi Proses Selaraskan Hati dan Pikiran 
Nur Eka, Hidup Bukan Perlombaan Tapi Proses Selaraskan Hati dan Pikiran 
Luciana Wijaya, Never Stop Being A  Good Person.
Luciana Wijaya, Never Stop Being A  Good Person.
Fila, Keep Doing dan Jalani Semua Hobi dengan Hati !
Fila, Keep Doing dan Jalani Semua Hobi dengan Hati !
Marwah Hasanah, Jangan Sia-siakan Waktu Hanya untuk Mengeluh 
Marwah Hasanah, Jangan Sia-siakan Waktu Hanya untuk Mengeluh