Ira Kirei, Tidak Apa Jatuh yang Penting Kita Tidak Takut!
Iniloh.com Jakarta- Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, ada sebuah ketenangan yang ditemukan dalam ritme langkah kaki yang konsisten.
Ia adalah Ira Kirei, seorang perempuan Bali asli dari Kota Badung yang kisah hidupnya berbicara tentang akar keluarga yang kuat, keseimbangan antara kerja dan passion, serta kebahagiaan sederhana yang ditemukan dalam lari.
Bagi Ira, konsep “rumah” bukanlah sekadar sebuah bangunan.
Ia hidup dalam sebuah desa di Badung yang ia gambarkan sebagai tempat yang “sangat ramah“, di mana hampir semua orang di sekelilingnya adalah keluarga.
“Bisa digolongkan kami sebuah keluarga besar,” ujarnya.
Lingkungan yang guyub dan penuh kasih sayang inilah yang menjadi fondasi kokoh baginya, sebuah sistem pendukung alami yang memberinya rasa aman dan belonging dalam menjalani hidup.
Ira menjalani profesi yang stabil di salah satu anak perusahaan BUMN di Denpasar.
Namun, di luar rutinitas kerjanya, ia menemukan sebuah pendamping hidup yang tak terduga: lari. Awalnya, hobi ini dimulai hanya dengan iseng.
Di masa awal pandemi Covid-19 sekitar tahun 2020, ia bingung memilih olahraga dan memutuskan untuk mencoba lari.
“Eh jadi keterusan,” kenangnya dengan senyum.
Apa yang dimulai sebagai eksperimen, akhirnya berubah menjadi sebuah ritual yang mengakar.
Yang menakjubkan dari perspektif Ira tentang lari adalah ketiadaan “duka” di dalamnya.
Baginya, lari bukanlah sebuah paksaan atau kegiatan yang menyiksa. Justru, ia menyebut lari sebagai “healing”-nya untuk melepas lelah setelah seharian bekerja.
“Ternyata lari sambil denger musik atau podcast itu menyenangkan, olahraga dapet, healing juga dapet,” tuturnya.
Ia tidak terjebak dalam tekanan untuk menjadi pelari kompetitif.
Event yang diikutinya kebanyakan adalah event kantor dan virtual run, karena baginya, esensi lari adalah untuk “tetap sehat dan bahagia.”
Ini adalah pengingat yang penting bahwa olahraga pada intinya adalah bentuk cinta kepada diri sendiri.
Melangkah ke masa depan, harapan Ira berpusat pada hal-hal yang paling mendasar dalam hidup.
Yang utama adalah kesehatan dan keharmonisan seluruh keluarganya.
Dalam hal ekonomi, ia berharap tahun 2026 membawa peningkatan yang lebih baik, dengan keyakinan bahwa harapan yang belum tercapai di tahun 2025 akan dapat diraih di tahun berikutnya.
Harapannya mencerminkan sifatnya yang optimis dan tidak mudah putus asa, percaya bahwa setiap tujuan memiliki waktunya sendiri.
Sebagai penutup, Ira membagikan sebuah pesan yang dalam dan memotivasi, yang mungkin juga merupakan refleksi dari perjalanan hidupnya sendiri:
“Tidak apa-apa kalau kita jatuh, yang penting kita tidak takut untuk memulai untuk berjalan lagi, karena semua harapan dan cita-cita pasti ada proses untuk mendapatkannya.”
Source image: Ira

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










