Irma Anindyta: Obsesi Tak Berbatas & Cerita Tentang Gunung Sang Naturelovers

Iniloh.com Jakarta- Irma Anindyta Chandra, seorang dokter gigi lulusan Universitas Trisakti Jakarta kali ini   akan membagikan pengalamannya tentang alam dan beberapa hobinya yang asyik banget.

Irma yang seperti ditilik dari laman sosial medianya banyak memposting kegiatan-kegiatan nature & adventure super komplit, mulai dari gunung-gunung di nusantara dan luar negeri, sampai dengan pesona laut, air terjun sampai dengan klasiknya struktur bangunan kota-kota di Eropa Barat dia sajikan disana.

Ia mengaku bahwa kebiasaannya ini tercipta bukan karena ikut-ikutan tren atau hanya sementara saja. Irma menceritakan kepada Iniloh.com.id bahwa sampai detik ini semakin menjadi saja kebiasaannya, dan boleh dikatakan sebagai seorang yang “naturelovers” karena terbentuk dan habits yang diikutinya sejak kecil.

Kedua orang tuanya setiap minggunya pasti membawanya jalan-jalan atau beraktivitas di perbukitan, entah sekedar camping, menanam sayuran sampai dengan berwisata ke pantai, taman bunga dll.

Ditambah dengan rumahnya yang saat itu berpemandangan sawah-sawah dan pegunungan disekitarnya. Ia merasakan “ sesuatu” yang beda. Ia mempunyai energi, mendapatkan satu penawar disaat lelah dan jenuhnya rutinitas akan pekerjaan dan segala drama kehidupan di ibukota, dan oase itu ia dapatkan di sana.

Dari gunung-gunung dan bukit yang ada di nusantara sudah hampir semuanya ia taklukan, sebut saja ada Gunung Salak, Ciremai, Kencana, Papandayan, Pangrango, Rinjani, Slamet, Merbabu, Sindoro, Agung, Ijen dan masih  banyak lainnya. Di setiap gunung yang ia daki, Irma mengatakan bahwa masing-masing ada pesonanya karena  mempunyai local story, local echosystem atau apapun itu yang melengkapi dan menjadikan masing-masing tak bisa disamaratakan.

Tetapi Gunung Agung yang ada di Kabupaten Karangasem Bali adalah  salah satu yang membuat ia berkesan sepanjang hidup. Gunung ini ialah salah satu gunung yang pertama kali dengan ketinggian lebih dari tiga ribu kaki dan pertama kali di daki, tetapi penuh dengan kebodohan, dan ketidaktahuan sama sekali akan kondisi apapun tentang Gunung Agung. Ia bolak-balik mendakinya selama 18 jam, walaupun toh sampai puncak juga.

Di puncak, seperti biasa ada keindahan dan sekejap membuat lelah dan capek itu sirna. Awan yang seakan-akan bisa dipegang, perjalanan yang sangat ekstrim dan kesusahan serta kebodohan di awal-awal tadi.

***          ***          ***

Lanjut kisah gunung selanjutnya. Yang sedikit menjadi misteri, dan sedikit horor menurut dokter yang bertugas di sebuah klinik di Pondok Indah dan Kalibata Jakarta ini adalah Gunung Ciremai yang berada di Kab Kuningan-Majalengka. Ciremai sangat banyak memiliki  kisah mistis ini, dimulai dari pertama saat mendaki, salah satu temannya seakan melihat sesuatu diperjalanan pertama. Lalu sesampai di puncak, hampir semua dari rombongannya merasa tak jenak dan dengan perasaan sama agar segera berbalik dan turun kebawah. Semua merasa seakan tak diterima disana.

Tak sampai disitu, serombongan dalam perjalanan turun ke bawah, Irma mencium bau khas aroma minyak rambut kakeknya yang sudah wafat bertahun-tahun, tetapi yang lain tidak merasakan, tak berselang lama Irma dkk melihat sesosok genderuwo tinggi besar, teman-temannya yang lain tanpa pandang bulu langsung lari terbirit. Tepat saat magrib kejadian ini.

Semuanya merasa dikejar-kejar oleh sesuatu. Dan Irma, berperasaan  sama dengan teman yang lain juga mendengarkan seperti ada suara  auman harimau, kereta kencana dan banyak suara gaib lainnya. Sungguh paket lengkap, dan satu sisi mistis yang tiada berseri, tak usai diceritakan. Tetapi satu saat Irma masih penasaran, dan akan mencoba lagi mendaki ke sana…

Cerita mengesankan sudah, mistis juga sudah, nah dari sisi humor Irma kemudian melanjutkan, saat ada temannya  yang memakai sepatu sangat mengesankan dari warnanya dan sampai puncak baru ia jawab setelah sepatu yang ia pakai hancur, karena sol nya rata mengelupas.

Baru ketahuan bahwa sepatu yang ia pakai itu adalah rental, dan dicek di toko serta e-commerce ternyata merek sepatunya David Beckham, dan harganya tak lebih dari cepek, ada yang 50 ribu bahkan. “Hahaha, masih banyak sih yang lebih gokil cerita-ceritanya sebenarnya ya.” kata Irma.

***        ***       ***

 Sedang travelling, atau jalan-jalan ke luar negeri Irma mengatakan ia tak pilah-pilih. Sesuai budget dan waktu berliburnya saja. Intinya ada hal-hal baru, yang random ia sangat suka, dan ia menikmati sesuatu yang berbeda dan benar-benar baru seperti orang-orangnya, bahasa, makanan, dan bahkan jalan-jalan pintas yang sengaja ia coba saat travel di negara-negara Eropa Barat.

Untuk mendukung semua ini, tentu juga dibutuhkan stamina yang terjaga, dan Irma mensiasatinya dengan melakukan banyak olahraga. Untuk saat ini dan sampai menghabiskan sehari-harinya  ia melakukan lari, gym, sepeda, boxing, freediving sampai dengan wallclambing, dan secepatnya akan mencoba untuk paralayang. Tetapi hiking menjadi prioritas yang tak bisa ditinggalkan. Irma bersetia dengan ini karena disana sudah lengkap ada happynya, olahraga, healing dll.

Target besar, atau buat motivasi ke depan, Irma ingin mendaki semua gunung yang ada di Indonesia, karena alam dan gunung kita sangat indah, dan negeri ini  ialah surga yang dititipkan di dunia bukan? Saban satu dua bulan, ia akan mencoba untuk mendaki dua gunung.

Dan ditanya kenapa banyak poto-potonya, tentu Irma menjawab karena seringnya ia berpetualang, entah ke gunung, danau, goa atau luar negeri otomatis ia akan mengabadikan tempat-tempat tersebut  dengan jepretannya sendiri, serta mengedit sebisa mungkin. Terlihat bagus karena terlalu sering, dan skill yang berkembang juga kali yaa…

Irma menutup cerita kali ini dengan tip membagi waktunya antara olahraga, bekerja dan jalan-jalan. Irma saban pagi pasti melakukan olahraga, yang tertera banyak di atas tadi, baru kemudian ia berangkat untuk praktek dokter.

Sedang untuk travelling, atau naik gunung ia sudah rencanakan dua-tiga minggu sebelum eksekusi, dan tentu freetime ini semua terlaksana karena Irma mempunyai klinik sendiri, dan ia bisa atur kapan waktu bekerja dan liburnya.

“ Jika masa tuamu adalah masa untuk bercerita, maka gunakanlah  masa mudamu untuk berkarya.” tutupnya dan memberi semangat.

 

You May Also Like

Ratu Irma Sabriany, Semua Hal Baik Kan Datang Kepada Mereka yang Selalu Berusaha dan Bersyukur
Ratu Irma Sabriany, Semua Hal Baik Kan Datang Kepada Mereka yang Selalu Berusaha dan Bersyukur
Juleee Zii, Sang Pemenang Tak Bercerita Tetapi Memberi Bukti
Juleee Zii, Sang Pemenang Tak Bercerita Tetapi Memberi Bukti
Ditacinoth, Jangan Terlalu Mengejar Obsesi dan Pandailah Bersyukur
Ditacinoth, Jangan Terlalu Mengejar Obsesi dan Pandailah Bersyukur
Riyanti Manurung, Dengan Naik Gunung Belajar Jadi Rendah Hati
Riyanti Manurung, Dengan Naik Gunung Belajar Jadi Rendah Hati
Anieta Bernadine, Hidup Itu Bagaikan Buku, Jika Tak Buka Halaman Berikutnya Kita Tak Tahu Keseruan Cerita Selanjutnya
Anieta Bernadine, Hidup Itu Bagaikan Buku, Jika Tak Buka Halaman Berikutnya Kita Tak Tahu Keseruan Cerita Selanjutnya
Keshia Khairunnisa, Perjalanan Tanpa Henti Penuh Inspirasi dari Sang Fashionable Keshia
Keshia Khairunnisa, Perjalanan Tanpa Henti Penuh Inspirasi dari Sang Fashionable Keshia