Ita Puspita, Jatuh, Bangkitlah Lebih Kuat!

Iniloh.com Jakarta- Ita Puspita, perempuan tangguh yang lahir dan besar di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, menyimpan kebanggaan akan akar budayanya.

Kota berjuluk “Swiss kecil” ini, dengan udara sejuk, panorama pegunungan, dan air jernih, menjadi tempat ia menemukan ketenangan sejak kecil.

Aku bersyukur masih bisa menikmati keindahan alam ini sampai sekarang. Batu mengajarkanku untuk menghargai hal-hal sederhana,” ujarnya.

Lingkungan yang asri dan damai itu membentuknya menjadi pribadi yang santai namun gigih, sifat yang ia bawa hingga ke kehidupan dewasanya sebagai ibu dan profesional.

Seperti banyak perempuan lainnya, Ita menjalani peran ganda: ibu rumah tangga dan karyawan kantoran.

Kedua tanggung jawab ini ia lakoni dengan semangat tanpa mengeluh.

Sebagai ibu, aku ingin menjadi contoh bagi anakku tentang arti kerja keras. Sebagai karyawan, aku belajar disiplin dan manajemen waktu,” tuturnya.

Ia mengakui bahwa menjalani dua peran sekaligus bukan hal mudah, tapi keyakinannya bahwa

“Perempuan adalah mesin multitasking” membuatnya terus bergerak.

Kita tahu kapan harus bertindak, kapan harus beristirahat. Itu kekuatan perempuan,” tambahnya.

Ita menemukan passion-nya dalam berlari secara tak terduga: di tengah kebosanan selama pandemi.

Waktu itu, jalanan sepi. Lari jadi satu-satunya cara keluar rumah sekaligus menjaga kesehatan mental,” kenangnya.

Awalnya, ia berlari sekadar untuk mengisi waktu, tapi lambat laun aktivitas ini berubah menjadi “obat” yang powerful.

Lari membantuku melepas stres. Aku bisa sendirian, dengar musik kencang, atau bahkan ketemu orang asing yang jadi teman seperjalanan,” ujarnya.

Bagi Ita, yang mengaku semi-introver, momen kebersamaan singkat dengan sesama pelari justru memberinya energi positif.

Sukanya menjadi pelari? Banyak! Mulai dari kebebasan menikmati alam, sampai sensasi mendaftar event lari yang seru.

Ita bercerita tentang pengalamannya mengikuti Isoplus Run Surabaya 2024, di mana ia harus membeli tiket cancelan orang lain karena antusiasme peserta yang tinggi.

Itu lucu sekaligus mendebarkan. Tapi akhirnya bisa ikut, senang banget!” katanya sambil tertawa.

Namun, ada juga dukanya: harga perlengkapan lari yang mahal. “Apparel lari itu ternyata pricey! Tapi demi kenyamanan, aku tetap investasi,” ujarnya.

Ita punya prinsip hidup yang kuat: “Protecting my peace at all costs.”

Baginya, selama sesuatu masih positif dan bisa diupayakan, tak ada alasan untuk menyerah.

Perempuan harus bisa bangkit lebih kuat setiap kali jatuh. Itu cara kita bersinar, bahkan di tengah orang-orang yang meragukan,” tegasnya.

Ia juga percaya bahwa kesehatan mental dan fisik adalah prioritas.

Lari bukan cuma buat badan, tapi juga buat jiwa. Kalau keduanya seimbang, hidup terasa lebih ringan,” tambahnya.

Ita berpesan kepada perempuan di luar sana: “Jangan hanya duduk mengasihani diri sendiri. Setiap jatuh, bangkitlah dengan lebih kuat!”

Ia mendorong setiap perempuan untuk terus bergerak, mencintai proses, dan tak takut menghadapi tantangan.

Kita punya kekuatan untuk mengatur hidup sendiri. Percayalah, setiap langkah kecil akan membawamu ke tujuan besar,” ucapnya.

“Hidup ini seperti lari: ada tanjakan, turunan, dan garis finish. Yang penting, nikmati jalannya dan jangan lupa tersenyum.” tutup
Ita Puspita.

 

Source image: Ita Puspita

You May Also Like

Indratika Puspita Dewi , “Tebarkanlah Energi Positif Kepada Sesama Karena Kan Menular Ke Semua Orang
Indratika Puspita Dewi , “Tebarkanlah Energi Positif Kepada Sesama Karena Kan Menular Ke Semua Orang
Ery Rhomaya, M.Pd, QFE, LDP, AWP: Kita Besar Kita Kuat dan Kita Dewasa!
Ery Rhomaya, M.Pd, QFE, LDP, AWP: Kita Besar Kita Kuat dan Kita Dewasa!
Velicya Tarisha Cheung, Terus Berjuang Walau Jatuh, Bangkit dan Berusaha Lebih Baik Lagi
Velicya Tarisha Cheung, Terus Berjuang Walau Jatuh, Bangkit dan Berusaha Lebih Baik Lagi
Tarisna Darayani, Kita Lebih Kuat Dari yang Kita Bayangkan, So Sayangi Hargai Diri Kita Sendiri
Tarisna Darayani, Kita Lebih Kuat Dari yang Kita Bayangkan, So Sayangi Hargai Diri Kita Sendiri
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna
Rima Mayang Puspita, Teruslah Menebar Kebaikan Walau Diri Sendiri Belum Sempurna
Harlistyani Lynna Hartono, Jika Ingin Pencapaian Maksimal Kita Harus Berusaha Lebih Kuat dan Keras
Harlistyani Lynna Hartono, Jika Ingin Pencapaian Maksimal Kita Harus Berusaha Lebih Kuat dan Keras