Jalil Fitria, Hargai Setiap Momen yang Kita Jalani!

Iniloh.com Jakarta- Perjalanan hidup Jalil Fitria bagai aliran sungai yang menemukan muara baru yang tenang.

Akar kehidupannya tertanam kuat di tanah Jawa, tempat ia menghirup udara sejuk masa kecil dan meresapi hangatnya ikatan kekeluargaan yang erat.

Saat itu, hidup terasa ringan dan menyenangkan, dibingkai oleh kesejukan alam dan kedekatan sanak saudara.

Namun, roda kehidupan membawanya ke Jakarta untuk menuntut ilmu dan kemudian bekerja.

Di ibu kota, ia belajar arti kemandirian yang sesungguhnya. Jauh dari pelukan keluarga, Jakarta menjadi kawah candradimuka yang mengajarkannya bertahan dan membentuk diri.

Suasana metropolitan yang sibuk kontras dengan ketenangan masa kecilnya di Jawa, mengukir dalam diri kerinduan akan kehangatan komunitas.

Babak baru kehidupan dimulai ketika ia menikah dan memutuskan untuk mengikuti sang suami ke Berau, Kalimantan Timur.

Berau, yang awalnya mungkin hanya sebuah titik di peta, ternyata menjadi tempat di mana hatinya berlabuh.

Kini, setelah bertahun-tanggal di sana, Jalil mengaku telah jatuh cinta dan nyaman tinggal di kota ini.

Bukan hanya sebagai tempat mencari nafkah, Berau telah memberinya sebuah komunitas baru, banyak teman, dan rasa nyaman yang mendalam.

Kota ini telah berubah dari sekadar destinasi menjadi rumah kedua, tempat ia menemukan kembali kehangatan yang sempat dirindukan saat di Jakarta.

Kehidupan di Berau dijalani dengan semangat multitasking yang luar biasa.

Bersama suami, ia mengelola usaha rumah makan, sebuah usaha yang menjadi tulang punggung keluarga.

Namun, tanggung jawab Jalil tidak berhenti di situ. Ia dengan cermat membagi waktu yang berharga untuk mengurus anak-anak, mengelola rumah tangga, dan aktif melayani di gereja.

Di tengah kesibukan yang padat itu, Jalil dengan disiplin menyisihkan waktu untuk sesuatu yang sangat ia cintai: olahraga.

Bagi dia, olahraga bukan sekadar rutinitas untuk kesehatan fisik.

Lebih dari itu, ia adalah bentuk healing yang ampuh,  penyegar badan dan pikiran yang lelah.

Saat berolahraga, ia tidak hanya mencapai body goal, tetapi juga bertemu dengan kawan sehat bersama, menambah dimensi sosial dalam aktivitas yang menyehatkan jiwa raga ini.

Mengelola usaha rumah makan tentu tak lepas dari pasang surut.

Ada masa-masa ramai dan masa-masa sepi. Menghadapi dinamika ini, Jalil Fitria berpegang pada prinsip yang kokoh: bersyukur dalam keadaan apapun. Filosofi hidupnya sederhana namun mendalam:

Percaya hidup kita sudah Tuhan atur dan kita tinggal menjalani.”

Ini bukan sikap pasif, melainkan keyakinan yang diiringi dengan kerja keras dan penuh ketekunan.

Ia menjalani usahanya dengan sungguh-sungguh, namun hatinya selalu mengandalkan Tuhan, menyerahkan hasil akhir pada rencana yang lebih besar.

Keseimbangan antara usaha manusiawi dan penyerahan diri pada kehendak Ilahi menjadi pondasi ketangguhannya.

Harapannya untuk masa depan mencerminkan rasa syukur dan kesadaran akan hubungan antar manusia.

Ia berdoa agar usahanya semakin sukses, memberikan kemakmuran bagi keluarganya.

Yang tak kalah penting, ia mendambakan keluarga yang selalu sehat dan bahagia, serta ekonomi yang stabil.

Namun, di atas segalanya, Jalil menekankan untuk hargai setiap moment apapun bersama siapapun, karena hidup kita tidak sendiri.

Kesadaran akan keberadaan orang lain dan pentingnya kebersamaan menjadi inti kebahagiaannya.

Pesan hidup Jalil Fitria merangkum perjalanan dan keyakinannya:

“Hargai setiap momen yang kita jalani, syukuri apa yang kita punya, dan lakukan apapun yang membuat kita bahagia dan jangan lupa andalkan Tuhan.”

 

Source image: fitri

You May Also Like

Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Fajwah Azizah, Jangan Minder dengan Proses yang Sedang Kita Jalani
Tantri Lestari Meilani, Terus Jalani yang Kita Sukai Walau Banyak Cibiran
Tantri Lestari Meilani, Terus Jalani yang Kita Sukai Walau Banyak Cibiran
Junita Amanda, Jalani dengan Ikhlas Pekerjaan Atau Jalan yang Sedang Kita Tempuh
Junita Amanda, Jalani dengan Ikhlas Pekerjaan Atau Jalan yang Sedang Kita Tempuh
Momsey, Nikmati Setiap Langkah dalam Hidup Kita dan Hargai Setiap Momennya
Momsey, Nikmati Setiap Langkah dalam Hidup Kita dan Hargai Setiap Momennya
Beatrice Shannon Halim, Jangan Menunggu Momen Sempurna Untuk Ciptakan Perubahan, Ciptakan Momen Sendiri
Beatrice Shannon Halim, Jangan Menunggu Momen Sempurna Untuk Ciptakan Perubahan, Ciptakan Momen Sendiri
Athika Florentiena, Camping Jadi Momen Kenalkan Anak Pada Alam dan Kemandirian
Athika Florentiena, Camping Jadi Momen Kenalkan Anak Pada Alam dan Kemandirian