Jeha, Creating Your Own Happiness!
Iniloh.com Jakarta- Jeha, perempuan berdarah Subang, Jawa Barat, kini menghabiskan hari-harinya sebagai mahasiswi sekaligus kreator konten di Yogyakarta.
Sejak kecil, hidupnya diwarnai oleh budaya merantau.
“Aku sudah terbiasa jauh dari rumah. Dari SD sampai kuliah, selalu pindah-pindah kota,” ujarnya.
Pengalaman ini mengajarkannya arti kemandirian dan adaptasi.
Meski kerinduan pada kampung halaman kerap menghampiri, ia justru menemukan keindahan dalam setiap perjalanan.
“Jogja itu seperti kanvas. Aku bisa mencoret warna-warna baru di sini,” tambahnya.
Bagi Jeha, merantau bukan sekadar pindah tempat, tapi cara menemukan diri melalui pertemuan dengan budaya, orang, dan tantangan baru.
Awal mula Jeha terjun ke dunia konten kreatif terbilang spontan.
Sebagai pribadi yang suka mendokumentasikan momen, ia kerap mengunggah foto atau video kegiatan sehari-harinya di media sosial.
“Sayang kan kalau memori dibiarkan memenuhi galeri. Daripada storage hp penuh, mending diupload biar jadi kenangan,” candanya.
Tanpa disangka, kebiasaan ini menarik perhatian brand.
“Pertama kali dapat DM ajakan kolaborasi, seneng banget! Apalagi kalau bayarannya diawal, bikin semangat bikin kontennya double,” akunya sambil tertawa.
Jeha mengaku tidak pernah memaksakan diri mengejar tren. Baginya, konten yang authentic dan sesuai minat justru lebih mudah diterima audiens.
“Aku enggak pakai strategi rumit. Cuma jujur aja mau bagi cerita atau produk yang memang kugunakan,” jelasnya.
Pendekatan ini membuat kolaborasinya dengan brand terasa alih-alih sekadar transaksional.
Di balik kesan santainya, Jeha adalah pribadi yang terorganisir. Ia terbiasa membuat perencanaan harian melalui aplikasi catatan di ponsel.
“Awalnya cuma buat mix and match outfit, biar enggak pakai lama mikir mau pakai baju apa. Lama-lama, kebiasaan ini berkembang ke hal lain kayak jadwal kuliah, waktu bikin konten, bahkan list belanja,” paparnya.
Kebiasaan ini membantunya menyeimbangkan peran sebagai mahasiswi, kreator konten, dan perempuan muda yang tetap ingin menikmati hidup.
Bagi Jeha, merencanakan sesuatu bukan berarti menghilangkan ruang untuk spontanitas.
“Justru dengan planning, aku bisa lebih fleksibel. Kalau ada ide dadakan, tinggal diselipin di antara jadwal yang udah ada,” ujarnya.
Di tengah kesibukannya, Jeha punya harapan sederhana: umur panjang, rezeki yang cukup, dan kesuksesan di dunia konten kreatif.
“Semoga ini awal yang baik buat cuan-cuan selanjutnya,” ucapnya sambil tertawa.
Namun, di balik candaan tentang materi, ia tetap menekankan pentingnya bersyukur.
“Rezeki enggak cuma uang. Pertemanan baru, pengalaman kerja sama dengan brand, bahkan dukungan dari followers itu juga rezeki,” tegasnya.
Kalimat “Creating your own happiness” yang tertulis di bio Instagramnya bukan sekadar hiasan. Bagi Jeha, kebahagiaan adalah pilihan yang harus diupayakan setiap hari.
“Aku percaya kita bisa menciptakan kebahagiaan sendiri, entah lewat konten, hobi, atau sekadar ngobrol sama temen,” ungkapnya.
Prinsip ini ia terapkan dalam setiap langkah, mulai dari menerima tawaran kolaborasi hingga memilih melanjutkan studi di Jogja.
Source image: jehaa

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










