Jenita Sutanto: Lari Selain Untuk Hidup Sehat Juga Bersosialisasi
Nosel Bali- Jenita Sutanto dari TK sampai SMP tinggal di Bali karena orang tua merantau di Bali. Hal-hal menyenangkan selama tinggal di Bali masih teringat jelas di ingatannya.
Meski random, Jenita masih bisa meringkas masa kecil yang disebutnya indah itu. Berdasarkan ingatannya, keluarga suka berkunjung ke tempat wisata yang ada di Bali waktu weekend. Mereka menikmati keindahan alamnya. Ada juga kenangan bersama teman sekolah.
Jenita dan teman-teman di masa sekolahnya suka jalan kemana kaki melangkah sehabis jam sekolah usai.
“Dari main pantai ke mall, ke Gramedia, ataupun melakukan aktivitas outdoor atau alam. Di Bali hidup itu bebas dan santai seperti tidak terlalu tergesa-gesa. Ada saatnya untuk belajar dan ada saatnya untuk bersenang-senang dengan keluarga maupun teman,” kenang Jenita.
Saat ini Jenita memiliki pekerjaan di bidang furniture dengan brand Cleopatra Bed yang didirikan oleh kedua orang tuanya. Brand itu didirikan sejak kedua orang tuanya kembali ke kampung halaman di Surabaya.
“Setelah saya lulus tahun 2016 dengan gelar Sarjana Manajemen Sumber Daya Manusia, barulah saya berkecimpung ke dalam usaha ini yang memang untuk mengembangkan usaha keluarga saya kedepannya,” kata Jenita.
Jenita secara terbuka menceritakan hobinya. Di sela-sela membangun bisnis keluarga, Jenita menjadi pelari yang handal.
“Awal saya ada kepikiran untuk run itu karena saya habis kena covid serasa nafas ini gampang terengah-engah lalu saya berpikir apa cari cabang olahraga lain. Saya coba main basket iya bisa tapi seperti berasa tetap masih kurang.
Dari sana saya cari komunitas run. Ketemulah Slownsteady. Awal saya join tidak kenal sama sekali tapi saya tetep cuek ya. Namanya juga punya tujuan untuk hidup sehat supaya nafas tidak terengah-engah lagi, tapi jangan salah juga di komunitas ini orangnya baik-baik. Humble.
Suka berbagi tips run, lama kelamaan nggak terasa setahun sudah join di sini dan saya bangga bisa kenal mereka semua mau bagi ilmunya dan tentunya dengan positif vibes setiap paginya,” tutur Jenita.
Jenita mengungkap tidak memiliki target yang muluk-muluk dalam berlari. Ia hanya fokus menjadi konsisten terus. Menurutnya yang paling sulit adalah konsisten.
Setelah pengembangan tubuh didapatkan dengan usaha konsisten, Jenita juga tak mau sesuatu di dalam dirinya tidak seimbang. Jenita sejak lama memiliki hobi membaca buku. Dia bilang, buku merupakan caranya untuk self improvement, untuk pengembangan di dalam dirinya.
“Buku itu luas tak terbatas,” kata Jenita. Ia melanjutkan, “Tapi dalam baca buku saja tidak cukup apabila tidak diimbangi dengan praktek atau kehidupan yang ada karena menurut saya bersosialisasi itu juga penting untuk pengembangan diri, seperti saat ini pun saya masih belajar juga untuk bersosialisasi dengan orang yang tidak pernah saya kenali.
Bisa dibilang saya versi sekarang introvert tapi saya beranikan diri perlahan berkembang supaya bisa menambah ilmu salah satunya entah itu dari topik apapun yang penting cerna aja dulu, resapi kemudian.”
Jenita memiliki impian agar bisa mencetak body goals yang diinginkannya. Selain itu, tentunya hanya berharap orang tua panjang umur dan pekerjaan berjalan lancar supaya bisa mengembangkan usaha kedepannya, di mana usaha keluarga itu sudah dibangun dari nol oleh kedua orang tuanya.
Kalau melihat kehidupan dari sudut pandang sosial media, Jenita menyadari yang terlihat di sosial media kebanyakan adalah hal-hal bagus yang diposting. Akan tetapi, tak semua orang tahu bagaimana proses di balik itu semua.
Ia menyebut dirinya sendiri sebagai contoh. “Kalau saya kadang bekerja waktu hari orang lain pada libur. Bahkan lembur karena kejar target. Kurang lebih seperti itu ya. Menurut saya, yang penting tahu tanggung jawab masing-masing dalam memilah waktu. Sadari kapan untuk bekerja dan kapan untuk aktivitas lainnya, maupun untuk istirahat. Work Life Balance.”
Menurut Jenita, hidup itu sudah rumit jadi jangan dibikin rumit. Bila ada masalah dicari solusinya bukan memperbesar masalahnya.
“The only thing that will make you Happy is being happy with who you are. When you can’t change a situation in your life, change your perspective and mindset to get the best out of that situation.”
Source image: Jenita
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
