Jessica Je, Tidak Perlu Takut, Pasti Ada Masanya Kita Bahagia!
Iniloh.com Jakarta- Lahir di Surabaya, Jessica Je menghabiskan masa kecilnya yang paling berkesan di Jakarta setelah pindah di usia TK.
Kenangannya tentang ibu kota jauh berbeda dengan kesan orang kebanyakan hari ini.
“Jujur kangen banget sama Jakarta yang asri, ga sumpek pada waktu ku kecil,” ungkapnya dengan rindu.
Ia menggambarkan masa kecil yang seru di era 90-an, di mana masih banyak lapangan kosong menjadi arena bermain bersama teman-teman tetangga.
“Masa kecil ku dulu sama tetangga suka main mainan tahun 90an itu seruuu banget” tulisnya, membayangkan kegembiraan polos yang mungkin sulit ditemukan anak zaman sekarang di tengah hiruk pikuk dan beton ibu kota.
Jessica tidak menapaki karir yang linear. Ia memilih jalur freelance yang dinamis.
Satu waktu ia muncul sebagai model foto, di waktu lain ia sibuk dengan bisnis sampingan di bidang marketing dan sales.
Dunia yang penuh tantangan ini, terutama di sales, menghadapkannya pada kenyataan pasang surut penghasilan dan ujian kesabaran yang nyata: menghadapi komplain pelanggan, terutama jika ada barang yang defect (cacat).
Namun, Jessica punya senjata ampuh: kecintaannya bersosialisasi.
“Aku seneng karna aku suka bersosialisasi sama orang baru,” akunya.
Bagi Jessica, interaksi dengan pelanggan, bahkan saat menghadapi komplain, bukan beban, melainkan laboratorium kehidupan.
Ia belajar menangani masalah secara langsung dan memahami berbagai karakter orang baru, sebuah skill berharga yang terus diasahnya.
Suka-duka dalam pekerjaan dan hidupnya ia sambut dengan sikap pragmatis dan penuh syukur. Suka-nya sederhana: “Kalau lagi goals kerjaan“.
Mencapai target atau menyelesaikan pekerjaan dengan baik tentu menjadi kepuasan tersendiri.
Duka-nya? “ya kalau ada masalah“. Tapi Jessica memilih tidak larut. Resepnya? “tapi bersyukur aja “.
Harapan Jessica untuk hidup secara keseluruhan terdengar universal namun tulus: “Aku berharap semua baik-baik doa yang baik yang pasti dan pengen nya bahagia terus tiap hari“.
Ia juga bercita-cita agar “mimpi-mimpi ku tercapai satu per satu“. Harapan akan kebahagiaan sehari-hari dan pencapaian mimpi secara bertahap menjadi kompasnya.
Pesan yang Jessica sampaikan untuk pembaca justru sarat dengan kebijaksanaan sederhana hasil menapaki kerasnya kehidupan:
“Hidup ini keras banget. Gak mungkin selamanya mulus.
Namanya hidup pasti ada bahagia dan terpuruk, hidup ini seperti siklus. Jadi kalau kalian lagi sedih, terpuruk, dan di bawah, enggak usah takut.
Nanti pasti akan ada saatnya kita bahagia, asal kita selalu ikhlas, berdoa, dan baik sama siapa pun (bahkan) yang menyakiti kita. Yakinlah, ketika kita baik sama seseorang, Tuhan pasti akan memberikan cara untuk membuat kita bahagia lagi.”
Source image: Jesica

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










