Jessica Rahmawati, Lari Buatku Untuk Refleksi Diri dan Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Iniloh.com Jakarta- Beberapa dari kita membutuhkan keajaiban di kondisi tertentu, dan inilah kisah Jessica Rahmawati dengan keajaiban yang terjadi dalam hidupnya. Jessica Rahmawati lahir di Jakarta dan merupakan perempuan keturunan Jawa. Sejak kecil ia disekolahkan oleh orang tuanya di sekolah yang menjunjung tinggi kedisiplinan, untuk membentuk pribadi yang berkemauan keras dan gigih.
Pada saat usia enam belas tahun, sekitar tiga puluh tahun lalu, Jessica justru divonis terkena stroke hingga lumpuh setengah badan dikarenakan penyakit autoimun yang dirinya derita. Tentu sangat mengejutkan dan merupakan suatu perjalanan panjang yang sangat tidak mudah yang pernah Jessica alami. Hingga saat ini ia bisa berbicara, berjalan, beraktivitas lagi dan terlihat normal layaknya orang pada umumnya.
Waktu itu saat Jessica sudah mulai terkendali kondisinya, dokter meminta agar ia tidak memiliki anak karena akan memperburuk kondisinya yang sudah stabil. Namun, satu keajaiban muncul dan Tuhan berkehendak lain, di mana Jessica akhirnya tetap diizinkan untuk hamil dan melahirkan anak laki-laki yang saat ini berusia delapan tahun, pastinya juga melalui perjuangan panjang. Anaknya lahir dan tumbuh sehat tanpa kekurangan apapun.
Namun, memang setelah melahirkan, autoimun yang ia derita kembali kambuh dan saat itu ia harus berjuang kembali untuk sembuh lagi agar bisa merawat anaknya.
Di tengah itu semua, Jessica tidak menyerah dan tetap menyelesaikan S2 Komunikasi di Universitas Indonesia. Lebih dari dua puluh tahun ia kemudian bekerja di berbagai bidang industri mulai dari media, retail hingga banking industry. Tapi belum cukup juga, Jessica juga berkata bahwa ia adalah seorang single parent yang harus berjuang untuk membesarkan anaknya.
“Penyakit yang saya idap bukanlah penyakit yang bisa sembuh secara total, namun ada berbagai cara untuk meringankan gejala penyakitnya seperti mengurangi stress dan menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga. Saya memilih lari sebagai cabang olahraga yang dapat saya tekuni, karena dengan olahraga lari secara teratur dapat menghasilkan senyawa anti-inflamasi dan melepaskan endorfin yang membantu mendukung sistem kekebalan tubuh,” ucap Jessica setelah bercerita tentang penyakitnya ini.
“Pada saat berlari, memberi waktu saya untuk refleksi diri dan memikirkan hal-hal yang tidak sempat saya pikirkan di tengah kesibukan sehari-hari. Dengan berlari saya juga dihadapkan pada batasan secara fisik dan psikis yang dapat memotivasi, mendisiplinkan diri dan melatih saya untuk bereaksi terhadap tantangan,” tambahnya.
Meski Jessica telah mengikuti berbagai lomba lari, namun baginya yang terpenting adalah bagaimana dengan berlari ia dapat menenangkan pikiran dan membantu dirinya untuk menghargai kemampuan diri sendiri. Lari merupakan perjalanan bagi Jessica untuk menjadi sehat dan bukanlah ajang kompetisi karena setiap orang berkesempatan untuk menjadi sehat.
Harapan perempuan hebat yang satu ini setelah melalui banyak hal, ia berpesan agar kita dapat mengenali diri kita sendiri dengan lebih baik dan memahami bagaimana tubuh kita bereaksi terhadap berbagai keadaan, baik tantangan fisik maupun psikis, agar kesehatan tetap terjaga dan dapat melangsungkan hidup secara produktif. Jangan pernah menyerah untuk berjuang dan selalu tanamkan afirmasi positif atas segala sesuatu yang ingin dikerjakan.
Ia pun berkata, “Kumpulkanlah energi positifmu dan bersyukurlah karena kamu diarahkan ke apa yang seharusnya untukmu. Selalu percaya bahwa ada berkah dalam segala hal.”
Jadi, setelah membaca ceritanya ini, dua hal yang harus kita lakukan sekarang ada bersyukur dan tidak menyerah alias lebih semangat lagi karena walau mungkin memiliki keterbatasan, tapi Jessica selalu bersemangat atas hidupnya, atas dirinya sendiri untuk menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat.
Source image: jessica

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










