Jumriah Arifin, Take Your Time. You Only Got One Life to Live!
Iniloh.com Jakarta- Hati Jumriah Arifin selalu memiliki tempat khusus untuk Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Itulah kampung halamannya, sebuah tempat yang ia gambarkan dengan penuh kerinduan sebagai destinasi yang penuh dengan keindahan suasana yang sangat indah dari segala sisinya.
Baginya, pesona Selayar tak tertandingi, terutama keindahan pantainya yang begitu indah dengan gugusan pulau-pulau kecil di dekatnya.
Suasana kampung nan tenang dan memesona itu terus menjadi kerinduan yang mengiringi hari-harinya, meski kini ia telah membangun kehidupan di Kota Makassar.
Di Makassar, Jumriah menjalani peran mulia sebagai seorang perawat. Sejak tahun 2018, ia mengabdikan diri merawat pasien di RSIA Siti Fatima Makassar.
Profesi ini memberinya pemahaman mendalam tentang pentingnya kesehatan.
Meski sudah lama menyukai olahraga seperti bulutangkis dan bola basket, titik balik signifikan dalam perjalanan hidup sehatnya terjadi pada tahun 2022.
Saat pandemi COVID-19 mulai mereda di Indonesia, ia menyaksikan sesuatu yang menyentak kesadarannya: melihat teman-teman sekitar yang sakit di usia muda dan meninggal di usia muda.
Fenomena tragis ini menjadi katalisator yang kuat, membuatnya berpikir keras bahwa kesehatan itu penting untuk dijaga.
Ia memutuskan untuk mengambil tindakan konkret, dan pilihannya jatuh pada lari.
Memulai rutinitas lari bukan tanpa tantangan.
Jumriah mengakui bahwa suka dukanya banyak, terutama dalam hal mengatur waktu biar balance antara kerjaan, meet time keluarga dan olahraga.
Menjembatani tuntutan profesi perawat yang padat, waktu berkualitas bersama keluarga, dan komitmen untuk tetap berlari membutuhkan disiplin dan perencanaan yang matang. Namun, dedikasinya terbayar.
Ia telah merasakan euforia menyelesaikan lomba-lomba, dengan Event Run yang paling berkesan baginya adalah Makassar Half Marathon pada tahun 2024 dan 2025.
Momen-momen ini bukan sekadar pencapaian fisik, tetapi juga bukti ketekunan dan cintanya pada proses.
Harapan Jumriah untuk masa depan jelas dan menyeluruh: “Tetap sehat secara jasmani dan rohani terutama Mental health“.
Ia menyadari betul bahwa kesehatan adalah sebuah kesatuan yang utuh, mencakup fisik, mental, dan spiritual.
Doa terbesarnya adalah agar seluruh keluarganya juga senantiasa diberikan kesehatan.
Dari pengalaman pribadinya, baik sebagai perawat yang menyaksikan langsung kerapuhan kesehatan maupun sebagai individu yang memilih hidup aktif, Jumriah memiliki pesan kuat untuk semua pembaca:
“Jangan Ragu untuk memulai Olahraga. kesehatan itu mahal harganya.”
Ia menekankan pentingnya mengesampingkan rasa malu atau keraguan. Baginya, “Olahraga adalah Investasi Masa Tua nanti”.
Filosofi larinya pun mencerminkan kedewasaan dalam memandang aktivitas fisik ini:
“Saya Running bukan untuk cepat tapi untuk sehat kuat, konsisten dan tetap waras dalam menjaga mental health”.
Lari baginya adalah alat untuk membangun ketangguhan fisik, kekonsistenan, dan yang terpenting, kewarasan mental.
Pesan penutupnya singkat namun penuh makna, mengingatkan kita semua tentang keunikan dan ketidakterulangan hidup:
“Take your time. You only got one life to live.”
Source image: jumriah

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










