Kartika Meiliana Yaswin, Teruslah Sehat!
Iniloh.com Jakarta- Di sebuah kota kecil yang sedang berkembang di Kalimantan Barat, Sintang, tumbuh seorang perempuan dengan semangat sebesar Bukit Kelam yang menjulang gagah di kotanya.
Kartika Meiliana Yaswin, atau yang akrab disapa Tika, adalah seorang advokat yang membuktikan bahwa passion tidak hanya ditemukan di satu bidang.
Lahir dan besar di Sintang, sebuah kota yang dikenal dengan batu monolit terbesar ketiga di dunia dan sedang bersiap menjadi ibu kota provinsi baru, Kapuas Raya Tika telah membawa semangat tanah kelahirannya dalam setiap langkah hidupnya.
Secara profesional, ia adalah seorang advokat yang berkecimpung di bidang litigasi dan non-litigasi.
Namun, di luar ruang pengadilan, ia adalah sosok yang penuh energi.
Ia aktif di organisasi keolahragaan sebagai Ketua Federasi Hockey Indonesia Kabupaten Sintang dan merupakan pelari rekreasional yang antusias.
Jadwalnya sebagai pengacara yang fleksibel, yang tidak terikat jam kerja ketat dan hanya mengikuti jadwal sidang tertentu, memberinya ruang untuk mengejar kedua passionnya: hukum dan olahraga.
Bagi Tika, lari bukan sekadar hobi, tetapi sumber kebahagiaan dan keseimbangan.
Ia dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada “duka” dalam hobinya ini, karena melakukan apa yang dicintai adalah hal yang membahagiakan.
Tantangan terbesarnya hanyalah membagi waktu dengan efektif.
Di sela-sela kesibukan profesionalnya yang padat, ia menyempatkan diri untuk latihan lari selama satu jam setiap pagi setelah sholat subuh, mempersiapkan diri untuk race Full Marathon pertamanya di Borobudur Marathon.
Ia mengikuti menu latihan yang terencana dengan disiplin tinggi.
Harapan dan doa Tika untuk masa depan mencerminkan kerendahan hati dan kebijaksanaannya.
Ia berharap agar semua sektor dalam hidupnya keluarga, karir, ekonomi, kesehatan, dan sosial selalu stabil, aman, dan terkendali.
Ia ingin senantiasa dilimpahkan rasa cukup dan syukur yang tinggi agar hidup dapat berjalan dengan baik.
Melalui perjalanan hidupnya, Kartika Meiliana Yaswin mengajarkan kita tentang arti keseimbangan, disiplin, dan kecintaan pada proses.
Dari Sintang hingga ke lintasan lari dan ruang sidang, ia membuktikan bahwa dengan mendengarkan tubuh, hati, dan pikiran, kita dapat menjalani berbagai peran dengan penuh makna dan kebahagiaan.
Pendekatannya terhadap lari mencerminkan filosofi hidupnya. Ia berpesan,
“Kalo kamu udah memutuskan untuk jadi pelari, jarak antara ambis dan egois itu sangat tipis.
Kamu juga harus mendengar sinyal tubuh, istirahat yang cukup juga bentuk latihan.”
Source image: tika

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










