Kathya Anasthasya Noor,Lakukan yang Terbaik yang Menurut Kita Baik !
Iniloh.com Jakarta- Di tengah kentalnya budaya Gorontalo dan Bugis Makassar, Kathya Anasthasya Noor tumbuh sebagai perempuan yang menjunjung tinggi nilai keluarga dan adat istiadat.
Lahir dari campuran keturunan Arab-Gorontalo dan Bugis Makassar, Kathya yang kerap disapa Kathya dibesarkan dalam lingkungan keluarga hangat yang mengajarkannya arti kebersamaan dan kesetiaan.
“Di kota kecil kami, budaya masih sangat dijaga. Keluarga adalah segalanya,” ujarnya.
Fondasi inilah yang membentuknya menjadi pribadi ramah, rendah hati, sekaligus tangguh dalam menghadapi dinamika hidup.
Sebagai seorang credit analyst di bank BUMN, Kathya menghabiskan hari-harinya mengevaluasi kelayakan kredit nasabah.
Profesi ini menuntut ketelitian, analisis mendalam, dan kemampuan komunikasi yang baik.
Namun, di balik keseriusannya di dunia keuangan, Kathya memiliki sisi lain yang lebih cair: ia pencinta traveling dan penyanyi amatir.
“Kalau ada waktu dan dana, saya pasti jalan-jalan atau menyanyi. Itu cara saya melepas penat,” akunya.
Baginya, traveling bukan sekadar mencari destinasi baru, tapi juga memahami keragaman budaya.
Sementara menyanyi menjadi mediumnya mengekspresikan emosi, mengikuti jejak leluhur Bugis-Makassar yang dikenal gemar berkesenian.
Kathya mengaku sangat menikmati kesempatan bersosialisasi dengan beragam orang dalam pekerjaannya.
“Interaksi dengan nasabah dari berbagai latar belakang itu mengajariku banyak hal,” tuturnya.
Namun, ada kalanya ia harus berjuang melawan suasana hati yang tak mendukung.
“Harus tetap tersenyum dan profesional di depan nasabah, meski mood sedang tidak baik,” ujarnya sambil tertawa.
Tantangan ini justru melatihnya mengelola emosi dan menjaga komitmen pada etos kerja.
Di balik kesibukannya, Kathya punya harapan sederhana namun mendalam: kesehatan yang prima, rezeki yang berkah, umur panjang, dan kesempatan terus berbuat baik khususnya untuk orang terdekat.
“Hidup ini singkat. Saya ingin meninggalkan jejak kebaikan, bukan hanya untuk keluarga, tapi juga lingkungan sekitar,” tegasnya.
Impian ini sejalan dengan nilai-nilai leluhurnya yang menekankan pentingnya solidaritas dan gotong royong.
Kathya hidup dengan prinsip: “Lakukan yang terbaik menurutmu baik, karena setiap hari adalah kesempatan baru untuk memulai kembali.”
Bagi perempuan yang kerap disapa “Kak Thya” ini, kesempurnaan bukanlah tujuan, melainkan konsistensi dalam berusaha.
“Tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain. Fokuslah pada progres diri sendiri, lalu syukuri setiap langkah,” pesannya.
Prinsip ini ia terapkan baik dalam pekerjaan, hobi, maupun interaksi sehari-hari.
Kathya tak hanya menjadi contoh perempuan berprestasi di dunia finansial, tapi juga penjaga warisan budaya. Ia kerap membagikan potongan tradisi Gorontalo-Bugis di media sosial, mulai dari kuliner khas hingga cerita rakyat.
“Saya bangga menjadi bagian dari dua budaya yang kaya. Ini cara saya merawat identitas,” jelasnya.
Kini, Kathya tetap aktif membagikan kesehariannya antara karier, traveling, dan kebersamaan keluarga melalui Instagram (@kathyanasthasya).
Dari kota kecil yang sarat adat, ia membuktikan bahwa kesuksesan tak harus menghapus akar budaya.
Dengan semangat pantang menyerah, hati yang selalu bersyukur, dan komitmen pada kebaikan, Kathya Anasthasya Noor terus menginspirasi banyak orang untuk hidup seimbang: menggapai mimpi, tanpa melupakan asal-usul.
Source image: kathya

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










