Keke Kaputri, Terus Tumbuh, Terus Belajar, dan Terus Jadi Versi Terbaik
Iniloh.com Jakarta- Bagi Keke Kaputri, Bandung bukan sekadar tempat tinggal; ia adalah kanvas kenangan masa kecil yang penuh kehangatan.
“Asli dari Bandung, sejak kecil sudah disini.. keluarga juga disini semua,” ungkapnya dengan nada akrab.
Kota dengan udara sejuk dan keramahan warganya ini menyimpan cerita manis bersama sang ayah tercinta.
“Kesan khusus Bandung dan segala isinya selalu punya kenangan masa kecil yang manis bersama alm. Papa,” kenangnya dengan penuh rasa cinta.
Ikatan emosional dengan kota dan keluarga inilah yang menjadi fondasi kokoh perjalanannya.
Perjalanan Keke sebagai konten kreator berawal tak terduga di masa yang penuh ketidakpastian: pandemi COVID-19.
“Awal mula terjun ke dunia konten creator semenjak covid, iseng daftar affiliate terus dapet tambahan cuan dari sana..” ceritanya.
Apa yang dimulai sebagai eksperimen iseng – mencoba program afiliasi ternyata membuka pintu rezeki baru.
Hobi yang ditekuni berubah menjadi side job yang menghasilkan, memberikan nilai tambah di tengah situasi sulit.
Namun, Keke jujur mengakui bahwa ketika hobi berubah menjadi pekerjaan, nuansanya pun bergeser.
“Sukanya karena ternyata hobi ini bisa jadi side job,” ia mengapresiasi manfaat ekonominya.
Tapi, ia juga tak menutupi realita lain: “Dukanya tenyata setelah menjadi pekerjaan ada tuntutan jadi gak begitu menyenangkan lagi.”
Tekanan target dan ekspektasi yang muncul mengubah rasa “iseng” menjadi tanggung jawab, sebuah dinamika yang dialami banyak kreator ketika passion bertemu profesionalisme.
Bagi yang bertanya rahasia menjaga kreativitas, jawaban Keke menawarkan perspektif segar.
“Menurut aku, kreativitas itu bukan soal selalu punya ide baru,” tegasnya.
Baginya, kunci utamanya adalah kepekaan dan keberanian bereksplorasi.
“Tapi soal peka sama sekitar dan berani eksplorasi hal-hal kecil yang mungkin orang lain anggap biasa aja.”
Ia membagikan praktik konkretnya: “Aku coba biasain diri buat ngeliat segala sesuatu dari sudut pandang yang beda.”
Perspektif unik ini bisa datang dari mana saja: “Entah dari pengalaman pribadi, tren yang lagi jalan, atau insight dari obrolan sama orang lain.”
Kemampuan melihat yang biasa menjadi luar biasalah yang menjadi kekuatan kontennya.
Keputusan fokus pada segmen tertentu juga lahir dari rasa “klik” dan validasi sederhana.
“Awalnya aku tahu cocok di segmen ini karena aku merasa ‘klik’ waktu ngulik ide-ide,” ujarnya.
Dukungan awal datang dari lingkaran terdekat: “Dan ngeliat respons positif dari orang terdekat.”
Keyakinannya tumbuh dari sini: “Dari situ makin yakin, kalo segmen ini cocok di aku.” Ini mengingatkan kita bahwa passion dan kecocokan seringkali ditemukan melalui eksperimen dan dukungan komunitas kecil.
Doa dan harapan Keke mencakup seluruh spektrum kehidupan, mencerminkan hati yang peduli dan holistik. Ia memanjatkan harapan universal namun mendalam:
“Semoga di setiap aspek kehidupan keluarga, karir, ekonomi, kesehatan, dan hubungan sosial kita semua selalu dikelilingi hal-hal yang baik.”
Untuk pembaca di seluruh Indonesia, Keke Kaputri menyampaikan pesan motivasi yang hangat, bijak, dan sangat aplikatif:
“Buat kamu yang lagi baca ini, aku cuma mau bilang nggak ada hal kecil kalau kamu ngerjainnya dengan hati.”
Pesan pembuka ini menekankan kekuatan niat dan ketulusan. Tindakan sekecil apa pun, jika dilakukan dengan sepenuh hati, punya nilai besar.
Source image: keke

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










