Kezia Emeralda, Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar!
Iniloh.com Jakarta- Kezia, atau yang akrab disapa Kezia, menghabiskan masa kecilnya yang asyik di Surabaya, kota yang terkenal panas nian.
Kenangan manisnya sering terukir di Tunjungan Plaza (TP), bukan hanya untuk belanja, tapi terutama untuk bermain ice skating setiap kali Ayahnya libur.
“Tiap papa libur selalu diajak main ice skating di Tunjungan Plaza,” kenangnya dengan hangat.
Sensasi menyenangkan itu mungkin menjadi cikal bakal kecintaannya pada kegiatan yang membawa kebahagiaan, sebuah benih yang kelak tumbuh menjadi passion di dunia kecantikan.
Awal mula ketertarikannya pada makeup cukup organik.
Kezia mulai suka merias wajahnya sendiri, belajar tekun dari tutorial YouTube Abel Cantika.
Namun, rasa ingin tahunya tak berhenti di depan cermin sendiri. Ia mulai ingin merias orang lain, didorong oleh filosofi kecantikan yang diyakininya:
“Ternyata at least buat aku makeup itu ga bikin orang jadi cantik tapi bikin orang cantik makin terpancar kecantikan paripurna nya.”
Untuk mewujudkan passion ini, Kezia tak setengah-setengah.
Ia memutuskan menimba ilmu di tempat terbaik: Julee Topper, yang ia sebut sebagai best of the best tempat kursus MUA di Jakarta. Inilah langkah seriusnya mengubah hobi menjadi skill profesional.
Keseharian Kezia tak sepenuhnya diisi oleh bedak dan lipstik. Ia tetaplah seorang karyawan kantoran.
Dunia makeup adalah hobby yang dibayar, sebuah pelarian kreatif sekaligus sumber kebahagiaan dan penghasilan tambahan. Inilah yang membuatnya unik: ia menjalani dua peran dengan dedikasi.
Sisi suka-nya jelas: bisa menekuni passion sekaligus menghasilkan, dan tentu saja, melihat senyum puas klien yang merasa lebih percaya diri. Selain itu, sosok Vinna Gracia menjadi role modelnya.
“Cici Vinna tuh orangnya positive vibes banget,” pujinya, mengagumi energi positif yang ingin ia tularkan juga.
Tak semua cerita berwarna pink seperti blush on.
Duka terbesarnya adalah saat mendapat panggilan makeup dini hari, seperti untuk pengantin atau acara pagi buta.
Bangun jam 2 pagi, mempersiapkan diri, lalu menempuh perjalanan ke lokasi klien membutuhkan dedikasi dan fisik yang prima.
Namun, Kezia menyikapinya dengan bijak dan sedikit humor khasnya.
Ia memahami bahwa itu adalah konsekuensi dari pilihannya menekuni bidang jasa ini.
Di tengah kesibukan ganda dan dedikasinya pada dunia rias, harapan Kezia justru terdengar sederhana namun mendalam: “Semoga kita semua berbahagia“.
Ini mencerminkan jiwa hangatnya yang ingin menyebarkan energi positif, baik melalui senyum hasil riasannya maupun melalui doa tulusnya.
Untuk mereka yang mungkin ragu mengejar mimpi, terutama terkait usia, Kezia punya pesan membangkitkan semangat:
“Jangan pernah berhenti untuk belajar dan berani lah buat memulai langkah baru, karena aku juga baru belajar dan mulai karir MUA di usiaku yang sudah 30 tahun.”
Source image: kezia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










