Kharisma Dwi Fiska, Dalam Tiap Tawa Selalu Ada Harapan!
Iniloh.com Jakarta- Lahir dan tak pernah benar-benar pergi dari Bandung, Kharisma Dwi Fiska, yang akrab disapa Motty menyimpan ikatan batin yang mendalam dengan kota ini.
“Bukan cuma tempat saya dilahirkan dan dibesarkan, tapi juga tempat di mana jiwa ini merasa pulang,” ungkapnya dengan puitis.
Baginya, Bandung lebih dari sekadar geografi; ia adalah ruang kenangan yang hidup.
Jejak tawa masa kecil di sudut jalan, peluh perjuangan, dan air mata yang selalu terasa hangat berkat pelukan kabut Lembang atau senja Dago.
Di sini, kebahagiaan tumbuh dari hal receh, aroma hujan bertemu kopi pagi, kesedihan pun terasa lembut.
“Bandung bukan hanya latar, ia adalah bagian dari cerita itu sendiri.”
Kota ini menjadi saksi bisu perjalanannya dari gadis kecil menjadi perempuan tangguh yang berdiri tegak di tanah yang sama, dengan hati yang jauh lebih kuat.
Tahun 2018 menjadi babak baru yang menantang: Motty melangkah ke dunia otomotif bersama Honda Autoband Bandung.
Dunia asing yang awalnya membuatnya gamang: “Langkah-langkah saya masih ragu, tangan saya dingin…”
Penolakan bertubi-tubi menjadi menu harian setiap “tidak” dari calon pembeli seperti tamparan bagi mentalnya.
Air mata pun kerap menetes. Tapi di situlah karakter Bandung dalam dirinya bersinar: ketangguhan. Ia tak menyerah.
“Saya mulai terbiasa, setiap tantangan adalah batu loncatan.” Luka ditransformasi menjadi bahan bakar.
Di tengah persaingan ketat, ia memilih bertahan bukan karena terpaksa, tapi karena mencintai perjuangan ini.
Dunia mobil berubah menjadi panggung pengabdian yang membentuknya.
Hasilnya? Sebuah pencapaian gemilang di 2024: Motty menjadi Top Sales HRV se-Jawa Barat! Sebuah mahkota atas dedikasi 6 tahun.
“Mungkin terasa receh bagi orang lain, tapi ini pencapaian untuk saya sendiri,” ujarnya rendah hati.
Prestasi ini membuktikan bahwa konsistensi dan mental “batu loncatan” memang membuahkan keajaiban.
Di balik kesuksesan, ada filosofi sederhana yang menjadi senjata rahasianya: “Bahagia dulu aja.”
Motty selalu tampil ceria, bukan karena hidupnya mudah, tapi karena ia sengaja memilih kebahagiaan sebagai fondasi.
“Saat hati tenang dan tersenyum, segalanya terasa lebih ringan, bahagia adalah cara terbaik untuk bertahan dan bersinar.”
Ini bukan sikap naif, melainkan strategi bertahan hidup, cahaya yang ia nyalakan sendiri di tengah tekanan penjualan dan target.
Pesan terakhir Motty adalah kristalisasi perjalanannya:
“Dalam setiap air mata ada kekuatan, dalam setiap tawa ada harapan.
‘Bahagia aja dulu’, karena hati yang ringan bisa melewati apa pun.”
Source image: motty

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










