Khayla Dwithari, Hidup Bukan Tentang Kesempurnaan!
Iniloh.com Jakarta- Dari terik matahari pesisir Bengkulu yang menyengat hingga kehangatan kabin pesawat yang nyaman, perjalanan hidup Khayla Dwithari adalah sebuah narasi tentang penerimaan, kerja keras, dan keyakinan akan kebaikan.
Perempuan yang mengakui asal-usulnya dengan bangga ini membawa serta nilai-nilai luhur dari tanah kelahirannya ke mana pun kakinya melangkah, termasuk ke langit-langit biru yang ia jelajahi setiap hari sebagai seorang pramugari.
Bagi Khayla, Bengkulu bukan hanya tentang kenangan masa kecil; ia adalah fondasi yang membentuknya.
Ia menggambarkan suasana kota pesisir itu dengan kalimat, “disana kalau siang terik banget,” sebuah pengakuan jujur akan kondisi alam yang keras.
Namun, justru di balik teriknya matahari itu, tersimpan mutiara kehidupan yang jauh lebih berharga: kekuatan komunitas dan rasa hormat.
“Tapi so far warga nya sangat amat respect each other,” ujarnya.
Nilai untuk saling menghormati inilah yang kemudian menjadi kompasnya dalam berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai belakang dalam profesinya sekarang.
Pilar terkuat dalam hidupnya adalah keluarganya.
Khayla menekankan betapa dukungan dari keluarga merupakan kekuatan yang mendorongnya untuk terus maju.
“Keluarga yang saling support satu sama lain,” tuturnya.
Support system yang solid inilah yang memberinya keberanian untuk meraih cita-cita dan menjalani hari-hari dengan penuh keyakinan.
Kini, ia mengabdikan diri sepenuhnya pada profesi sebagai pramugari, menyebutnya sebagai the only one my job untuk saat ini. Sebuah pernyataan yang menunjukkan fokus dan dedikasinya untuk unggul di bidang yang ia jalani.
Di tengah kesibukannya melayani penumpang di ketinggian, Khayla tetap memperhatikan perawatan diri, khususnya untuk melindungi kulit dari sengatan matahari yang ia kenal baik sejak kecil.
Berbeda dengan tren perawatan di klinik kecantikan, ia memilih ritual yang sederhana dan praktis.
“Buat perawatan di klinik-klinik gitu aku gaada sih, paling skincare an aja especially pakai sunscreen,” jelasnya.
Sunscreen bukan hanya sekadar produk perawatan bagi dirinya, tetapi juga sebuah perlindungan, sebuah persiapan untuk menghadapi elemen dunia, sama seperti filosofi hidup yang ia anut.
Harapannya untuk sesama tulus dan sederhana:
“yang terbaik aja.” Sebuah doa singkat yang dipanjatkannya dengan penuh keikhlasan, dilengkapi dengan kalimat, “semoga allah melindungi semua.”
Ini mencerminkan sifatnya yang peduli dan penuh empati, tidak hanya untuk orang-orang terdekatnya tetapi juga untuk semua orang di sekelilingnya.
Semua nilai dan prinsip hidup Khayla Dwithari terangkum sempurna dalam moto yang dipegangnya teguh:
“Hidup bukan tentang kesempurnaan, tetapi tentang bagaimana menerima dan menghadapi ketidaksempurnaan.”
Source image: khayla

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










