Layla Ally, Beauty Is Being Yourself!

Iniloh.com Jakarta- Di tengah hingar-bingar kehidupan, ada sebuah ketenangan dan kehangatan yang terpancar dari diri Layla Ally, seorang perempuan yang menghirup udara pertamanya di Kota Semarang.

Latar belakang keluarganya adalah fondasi kokoh yang membentuknya menjadi pribadi yang penuh rasa syukur.

Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang hangat dan penuh cinta, dengan sosok ayah yang memiliki peran sentral.

Ayah yang selalu mengajarkan banyak hal tentang sosial dan selalu memberikan banyak dukungan untuk segala keputusan saya,” kenangnya dengan penuh penghargaan.

Dukungan tanpa syarat inilah yang memberinya keberanian untuk berdiri tegak dan kepercayaan diri untuk mengambil keputusan dalam hidupnya.

Dalam karier profesionalnya, Layla menggambarkan dirinya dengan sederhana dan rendah hati.

Untuk karir sebenarnya saya hanya karyawan biasa di Pelindo Group,” ujarnya.

Namun, kesederhanaan ini justru menyimpan sebuah kedalaman perspektif hidup yang jarang ditemui.

Ia tidak merasa perlu untuk mendramatisir perjalanan kariernya, karena baginya, yang terpenting adalah bagaimana seseorang menjalani dan memaknai setiap proses yang dilaluinya.

Filosofi hidup Layla terhadap tantangan terbilang unik dan reflektif.

Ia menyatakan bahwa suka dukanya tidak terlalu terjal, bukan karena hidupnya bebas masalah, melainkan karena cara pandangnya yang berbeda.

Saya tipikal manusia yang selalu percaya bahwa ‘pain is not temporary’,” ungkapnya.

Bagi kebanyakan orang, frasa “pain is temporary” (rasa sakit itu sementara) adalah motivasi.

Namun, Layla justru melihat rasa sakit dan gundahan sebagai bagian yang tidak sementara, melainkan sebagai proses alami kehidupan yang akan terus membentuk seseorang menjadi lebih baik dan tangguh.

Pengakuan ini menunjukkan kematangan pikirannya dalam menerima bahwa kesulitan adalah bagian integral dari perjalanan, bukan sesuatu yang harus dihindari, tetapi untuk diintegrasikan ke dalam kekuatan diri.

Dari filosofi tersebut, lahir harapan dan doanya yang sangat praktis dan penuh kesadaran.

Dalam menghadapi ketidakstabilan ekonomi, ia memilih untuk berinvestasi pada hal-hal yang substantif: kesehatan, traveling untuk mental, dan makanan sehat.

Ini adalah strateginya yang bijaksana; alih-alih hanya fokus pada akumulasi materi, ia membangun ketahanan dari dalam.

Untuk keluarganya, harapannya adalah selalu sediakan maaf yang besar dan kesabaran yang luas.

Ia menyadari betul bahwa “dunia tidak diciptakan untuk selalu hangat dan adil,” maka responnya bukanlah mengeluh, tetapi sebuah tekad: “Jadilah lebih kuat.”

Setiap kata merefleksikan ketangguhan dan penerimaan yang dalam atas realitas hidup.

Semua nilai yang dipegangnya terangkum sempurna dalam sebuah quote yang ia yakini:

“Beauty is being yourself, and health is the true symbol of happiness.”

 

 

Source image: layla

You May Also Like

Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Yessy Melany, Beautiful is Having Our Mind Or Perception of Beauty, a Beautiful Heart, and A Beautiful Soul
Yessy Melany, Beautiful is Having Our Mind Or Perception of Beauty, a Beautiful Heart, and A Beautiful Soul
Sendria Kwanda: Aku Bukan Model Hanya Sukai Seni Foto dan Menikmati Pekerjaan di Bidang Beauty and Fashion
Sendria Kwanda: Aku Bukan Model Hanya Sukai Seni Foto dan Menikmati Pekerjaan di Bidang Beauty and Fashion
Fetri Eka, No Beauty Shines Brighter Than a Good Heart!
Fetri Eka, No Beauty Shines Brighter Than a Good Heart!
Karina Surya Andari, Beauty Starts From A Kind Heart!
Karina Surya Andari, Beauty Starts From A Kind Heart!
Yuli Nissa, You Never Know What’s to Come, That’s The Beauty of Life!
Yuli Nissa, You Never Know What’s to Come, That’s The Beauty of Life!