Lia Agustinar, Work With Purpose, Live With Kindness!

Iniloh.com Jakarta- Berakar dari Solo, kota budaya Jawa yang sarat nilai tradisi dan keramahan, Lia Agustinar (@lia_agustinar) menghirup atmosfer slow living yang kini menjadi ciri khas kotanya.

Surakarta bukan sekadar tempat kelahiran; ia adalah fondasi yang membentuk sikap santun, empati, dan apresiasi Lia terhadap interaksi manusia yang hangat.

Warga ramah dan mungkin saat ini terkenal dengan gaya hidupnya yang slow living,” ungkapnya, menggambarkan lingkungan yang membiasakannya pada ketenangan dan kedalaman dalam menjalani hidup.

Nuansa Solo ini mengalir dalam karakternya, menjadi filter alami dalam menghadapi dinamika kehidupan modern.

Saat ini, Lia mengabdikan diri di bidang administrasi dan pelayanan, sebuah peran yang sejalan dengan jiwa membantunya.

Namun, hidup Lia jauh dari monoton. Sebelumnya, ia telah menjelajahi dunia seni yang dinamis sebagai penyanyi reguler, penari, dan model atau talent.

Pengalaman di panggung dan depan kamera ini memberinya kepercayaan diri dan kemampuan ekspresi yang kini ia salurkan secara berbeda.

Di luar pekerjaan utamanya, Lia tetap menjaga vitalitas dan disiplin diri melalui kegiatan olahraga, menjadikannya sosok yang seimbang antara ketenangan khas Solo dan energi aktif.

Bagi Lia, esensi pekerjaannya terletak pada interaksi manusia. “Bisa berinteraksi dengan banyak orang” adalah sumber pembelajaran terus-menerus, terutama dalam mengasah empati dan kemampuan komunikasi.

Namun, kepuasan terdalam datang dari “kepuasan batin ketika dapat membantu dan menerima ucapan terimakasih yang tulus dari orang lain.”

Rasanya seperti menyaksikan langsung dampak positif dari usahanya, menguatkan arti pelayanan yang sesungguhnya.

Tantangan terbesar adalah berhadapan dengan realitas manusiawi:

“kita bertemu banyak orang dengan berbagai karakter.” Tidak semua interaksi berjalan mulus, dan “ngga selalu kita bertemu dengan orang yang ramah.”

Situasi ini menuntutnya untuk memiliki emosi yang stabil dan tetap fokus pada tujuan pelayanan, mengesampingkan reaksi personal yang mungkin muncul.

Ini adalah ujian kesabaran dan profesionalisme sehari-hari.

Memandang ke depan, harapan Lia sederhana namun penuh makna:

Semoga dapat terus berkembang dalam karir yang dijalani.”

Perkembangan ini tidak ia ukur semata dari jabatan, tetapi juga dari kesempatan untuk “tetap aktif berinteraksi dan dapat memberi manfaat yang baik bagi orang lain.”

Baginya, kesuksesan karir terkait erat dengan kontribusi positif dan kebermanfaatan bagi sesama.

Filosofi hidup Lia tercermin dalam dua kalimat penuh kekuatan:

“Hidup adalah perjalanan yang penuh warna.

Mari kita isi setiap harinya dengan semangat, pembelajaran, dan kebaikan. Work with purpose, live with kindness.”

 

 

Source image: lia

You May Also Like

Grace Damai Putri, Always Be Grateful and Humble!
Grace Damai Putri, Always Be Grateful and Humble!
Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!
Violina, Jangan Merasa Minder Atau Tak Sanggup Kita Punya Tuhan!
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik