Lia LiUU, Jalani Hidup dengan Baik!
Iniloh.com Jakarta- Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, ada sebuah ritme hidup yang dijalani dengan penuh sukacita dan keseimbangan.
Ritme itu dimiliki oleh Lia Liuu, seorang perempuan berdarah Banjar yang memilih untuk merayakan setiap fase kehidupannya sebagai ibu rumah tangga, pengusaha, penari, dan petualang dengan hati yang lapang dan penuh syukur.
Lia menghirup udara pertama kali di Kalimantan, tumbuh sebagai orang asli Banjar di Kalimantan Timur.
Masa kecilnya diwarnai kehidupan dalam sebuah komplek yang hangat, “di mana satu sama lain saling care.” Fondasi kepedulian inilah yang menjadi bekal berharganya.
Perjalanan pendidikannya kemudian membawanya ke Bandung untuk menempuh SMA hingga jenjang S2, sebelum akhirnya berkarier di perbankan di CIMB Niaga.
Namun, hidup membawanya pada babak baru sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) di Jakarta, yang ia jalani dengan sepenuh hati.
Kesibukan utama Lia sekarang adalah mengantar-jemput anak semata wayangnya yang bersekolah di SMA Labschool Kebayoran.
Namun, di sela peran sebagai ibu, ia menjalani beragam identitas dengan penuh semangat.
Ia adalah seorang pengusaha rumahan dengan brand Otak-Otak Permata, menjual otak-otak bakar warisan kuliner nusantara. Hobi makannya ia salurkan dengan menjadi content creator kuliner.
Jiwa petualangnya ia puaskan dengan traveling, termasuk menunaikan umroh yang menyenangkan, yang biasanya disesuaikan dengan jadwal libur sekolah anaknya.
Tak berhenti di situ, Lia memiliki hobi yang beragam dan positif. Ia adalah seorang vespasis yang aktif di komunitas Elders Vespa listrik ramah lingkungan.
Touring dengan vespa bukan sekadar hobi, melainkan juga sarana untuk berbuat baik, seperti menanam mangrove di Jogja dan rencana ke Bangkalan, Madura untuk kegiatan serupa.
Jiwa seninya ia tuangkan melalui tari Bali, yang ia pelajari dengan rutin 2-3 kali seminggu.
“Menari itu indah, menjalani dengan hati, senang, dada seperti penuh terisi love love,” ujarnya tentang alasannya mencintai seni tradisional ini.
Baginya, menari adalah sumber kesehatan dan kebahagiaan, sekaligus wujud kecintaannya pada budaya Indonesia.
Bahkan, ia akan segera pentas di Taman Ismail Marzuki dalam pertunjukan Gugur Gunung Vol 4.
Di tengah semua ini, impian untuk melanjutkan S3 masih tersimpan rapi.
Ketika ditanya tentang suka dukanya, jawaban Lia begitu positif.
“Sukanya suka semua, kadang gak dirasa sangking senengnya.”
Ia begitu menikmati setiap aktivitasnya hingga rasa lelah pun terabaikan. Satu-satunya “duka” yang ia akui adalah ketika harus meninggalkan anaknya untuk touring jauh.
Selain itu, hidupnya adalah rangkaian momen bahagia.
Harapan Lia untuk masa depan tidak muluk-muluk.
“Yang baik” aja,” ujarnya.
Ia percaya pada hukum timbal balik kebaikan dan selalu berusaha berpikir positif. Doa terbesarnya adalah selalu diberikan kesehatan agar dapat melihat anaknya tumbuh hingga dewasa.
Pesan hidupnya adalah sebuah wejangan bijak yang ia jalani sendiri: selalu berdoa meminta yang terbaik, percaya pada rezeki yang telah diberikan, dan selalu bersyukur.
“Jalani hidup dengan baik, karena di umur sekarang uda gak neko.”
Baik sama setiap orang, banyak ibadah, karena umur ga ada yang tau, benerr tydack?
hihi. Jadi banyak” nabung buat akhirat.”
Source image: lia
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
