Lia Veronika Juwono, Sesungguhnya Bersama Kesulitan Pasti Ada Kemudahan!
Iniloh.com Jakarta- Bagi Lia Veronika Juwono, Sidoarjo, Jawa Timur, adalah lebih dari sekadar kota udang. Kota kelahirannya ini adalah sebuah kanvas kenangan yang penuh warna.
“Kesan di Sidoarjo kota udang asalku yang menyenangkan, makanan nya enak-enak penuh dengan kenangan,” ujarnya dengan semangat.
Seperti kota pada umumnya, Sidoarjo juga punya ‘keunikan’ tersendiri baginya, “sayangnya panas banget dan kadang berbau lumpur hehe.”
Namun, yang paling berkesan justru adalah ikatan sosialnya.
Warga di kompleksnya digambarkannya sebagai orang-orang yang sangat baik, dan beberapa di antaranya masih tetap menjalin komunikasi hingga saat ini.
Fondasi lingkungan yang hangat inilah yang mungkin menjadi bekalnya dalam membangun relasi di dunia bisnis.
Jiwa wirausaha Lia sudah terlihat sejak ia masih sangat muda.
Di usia 18 tahun, saat teman-teman sebayanya mungkin sibuk dengan dunia remaja, ia sudah mulai “Jualan kecil-kecilan seperti jualan case hp dari mulut ke mulut.”
Hasilnya, “alhamdulillah nambah uang jajan.”
Ini adalah bibit pertama dari sebuah pohon bisnis yang akan terus tumbuh. Perjalanannya berlanjut ke jualan online fashion, mulai dari baju hingga tas fashion Korea.
Layaknya seorang pebisnis sejati, Lia tidak hanya mengalami masa kejayaan. Ia juga merasakan masa-masa sulit, “Pernah sepi banget sebulan gak ada yang order.”
Tapi, kegigihannya tak pernah pupus. Ia tetap semangat mengupload produk di media sosial seperti Instagram.
Titik balik yang menentukan justru datang ketika ia “iseng-iseng” beralih ke bisnis kuliner.
Ia memberanikan diri membuat pempek homemade dengan brand @dapurmimavero. Respon pasar sungguh di luar dugaan.
“Alhamdulillah peminatnya buwanyak banget dan aku uda punha loyal customer sampai saat ini, Masya Allah Tabarakallah,” tuturnya dengan rasa syukur yang mendalam.
Kesuksesan ini mendorongnya untuk memperluas usahanya ke bisnis F&B lain, yaitu kue lapis Bogor, yang dijalankannya bersama seorang partner.
Dari jualan case HP secara lisan, kini bisnisnya telah bertransformasi menjadi usaha kuliner yang memiliki pelanggan setia.
Sebagai seorang ibu dari dua anak tanpa asisten rumah tangga (ART), Lia paham betul arti manajemen waktu.
Tipsnya untuk hidup yang enjoy terletak pada tiga hal: niat, doa, dan tidak overthinking.
“Sertakan Allah disetiap usaha kita dan jalani aja,” pesannya.
Selain itu, ia sangat bijak memilih jenis bisnis.
“Aku cari bisnis yang gak terlalu menyita waktuku banget jadi tetap bisa urus suami & anak-anak seperti biasanya.”
Ini adalah pilihan sadarnya bahwa “Prioritas utamaku tetap ‘keluarga’.”
Keyakinannya yang teguh pada takdir juga menjadi penopang, “aku yakin percaya kalau rezeki tidak akan pernah tertukar semua ada porsinya masing-masing.”
Harapannya untuk masa depan adalah keseimbangan. Ia berdoa dapat terus mengimbangi peran sebagai ibu, istri, dan pengusaha.
“Semoga diriku extra power as always ya,” doanya yang sederhana namun penuh makna bagi seorang supermom.
Untuk bisnisnya, ia bermimpi besar, “Semoga usahaku semuanya lancar-lancar terus dan semakin meroket, kalau bisa sampai mancanegara.”
Untuk semua pembaca di Indonesia yang mungkin sedang berjuang, Lia berpesan dengan kata-kata yang menenangkan dan memotivasi:
“Hai buat yang baca profil aku ‘tetap semangat walau dunia bagimu terasa gelap, jika dunia saat ini sedang tidak berpihak kepadamu percayalah itu hanyalah sementara dan tetap fokus ke mimpimu sertakan Allah SWT disetiap langkahmu!
Tetaplah berbaik sangka kepada takdir, enjoy every process. ‘Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan.
Source image: Lia

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










