Lili Hanney, Kebaikan Sekecil Apapun Bisa Menjadi Cahaya Buat Orang Lain
Iniloh.com Jakarta- Di tengah gemerlap Jakarta Selatan, Lili Hanney tumbuh sebagai anak kota yang akrab dengan dinamika metropolitan.
Namun, jiwa petualang dan kerinduannya pada ketenangan justru mengalir dari kisah masa kecilnya yang diwarnai oleh kesejukan Jawa Tengah.
“Setiap liburan sekolah, orang tua atau kakek-nenek selalu mengajakku pulang kampung ke Yogyakarta dan Solo,” kenangnya.
Dari dua kota ini, Tawamangu di Solo, kampung neneknya menjadi tempat paling membekas.
Dekat dengan Air Terjun Sewu, lokasi itu menjadi saksi kebahagiaan sederhana Lili kecil: jalan pagi bersama sang nenek, menghirup aroma tanah basah, dan mendengar gemericik air yang hingga kini masih ia rindukan.
“Di tengah kesibukan kota, kampung itu selalu menjadi rumah bagi sisi paling tenang dalam diriku,” ujarnya.
Karier Lili hari ini terlihat seperti perpaduan sempurna antara passion dan misi hidup.
Sebagai Social Media Strategist & In-House Educator, ia membantu perusahaan dan pemerintah daerah mengoptimalkan strategi pemasaran digital.
Namun, sisi lain hidupnya diisi oleh peran aktif dalam mengembangkan bisnis suaminya di Dubai: alat-alat pemulihan tubuh seperti ice bath, sauna inframerah, hingga terapi oksigen (hyperbaric chamber).
“Kami percaya pemulihan (recovery) sama pentingnya dengan latihan. Lewat bisnis ini, kami ingin membantu orang tetap aktif, bahkan dari rumah,” jelasnya.
Latar belakangnya sebagai atlet sejak kecil menjadi fondasi keyakinan ini.
Olahraga bukan sekadar hobi bagi Lili ia adalah guru kehidupan.
Di masa kecil, ia bermain softball dan sepak bola, namun akhirnya memilih softball sebagai “rumah”nya.
Remajanya dihabiskan dengan latihan keras, pertandingan seru, dan semangat tim yang membawanya hingga ke Kejurnas di Kalimantan sebagai perwakilan DKI Jakarta.
“Softball mengajariku kerja sama, ketangguhan, dan kegigihan. Itu fondasi yang membentukku hingga sekarang,” tuturnya.
Nilai-nilai inilah yang ia bawa dalam setiap langkah karier dan aktivitas sosialnya.
Bagi Lili, hidup yang bermakna adalah tentang keseimbangan.
Ia berdoa agar diri dan orang-orang di sekelilingnya diberi kesehatan fisik maupun mental, rezeki yang cukup untuk berbagi, serta kesempatan berkontribusi.
“Banyak yang sehat, tapi belum tentu waras,” candanya serius.
Tagar #RunForACause yang kerap ia usung bukan sekadar jargon, melainkan filosofi hidup.
Dari menjual kaos maraton untuk pendidikan anak kurang mampu, membantu ibu-ibu mengembangkan skill, hingga mendukung penyandang disabilitas berolahraga semuanya ia lakukan dengan satu prinsip: setiap langkah harus punya arti.
Pernikahannya pada 2019 menjadi bukti nyata komitmen Lili dalam menyatukan passion dan kebaikan.
Melalui acara “Wedding I Do Run”, ia dan suami menggalang dana untuk Pink Ribbon Bali, yayasan peduli kanker.
“Hidup bukan hanya tentang garis finish, tapi tentang apa yang kita bawa selama perjalanan,” tegasnya.
Pesannya untuk masyarakat Indonesia sederhana:
“Jadikan setiap langkah sebagai cara untuk berbagi.
Tak perlu menunggu sempurna karena kebaikan sekecil apa pun bisa menjadi cahaya bagi orang lain.”
Source image: lili

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










