Lina, Yakinlah Pada Diri Sendiri!

Iniloh.com Jakarta- Dari tanah Lampung yang hijau, di mana masa kecilnya diwarnai oleh petualangan seru panjat pohon dan lomba lari antar kampung, kini Lina mengukir cerita baru di Kota Semarang.

Sebagai anak perempuan yang “banyak melakukan kegiatan seperti cowok“, jiwa petualangnya tak pernah padam.

Ia hanya menemukan medan baru untuk mengalirkan energi itu: dunia finansial yang runut dan gelanggang lari yang menantang.

Kini sebagai karyawan Finance and Accounting di perusahaan swasta, Lina menjalani rutinitas yang bertolak belakang dengan masa kecilnya yang liar.

Tapi justru di situlah keunikan hidupnya: di siang hari ia piawai mengelola angka-angka, menyusun laporan keuangan dengan ketelitian tinggi; di luar jam kantor, ia berubah menjadi pelari marathon yang menaklukkan jarak.

Sukanya banyak teman, ketemu orang dari luar kota,” ujarnya tentang komunitas lari yang ia geluti.

Olahraga bukan sekadar hobi, melainkan jembatan pertemanan dan penjaga keseimbangan jiwa.

Tantangannya justru datang dari hal tak terduga: “Dukanya banyak pengeluaran outfit apalagi kalau ada new product.

Di antara sepatu lari yang aus dan jersey teknologi tinggi, ia tersenyum mengakui bahwa passion punya harga. Tapi itu tak menghentikannya.

Jejak kakinya menghiasi berbagai event: dari bergengsi seperti Jakarta International Marathon dan Borobudur Marathon, sampai fun run skala kecil.

Setiap garis finish ia seberangi bukan untuk medali semata, melainkan untuk membuktikan bahwa disiplin di kantor dan disiplin di trek adalah dua sisi mata uang yang sama.

Harapannya sederhana tapi mendalam: kehidupan yang layak dan berkecukupan. Bagi karir, ia ingin memberi makna, bisa bermanfaat bagi orang lain.

Kesehatan adalah mahkotanya, ekonomi yang lancar adalah fondasinya.

Dalam kesederhanaan kata-katanya, tersirat kerinduan akan harmoni: cukup secara materi, sehat secara fisik, dan bermakna secara sosial.

Filosofi hidup Lina terasa seperti denyut nadi yang konsisten:

“Tanpa kerja keras tidak ada yang tumbuh kecuali rumput liar. Yakinlah pada diri sendiri, kamu lebih kuat dari yang kamu kira.”

Dua kalimat ini adalah kristal pengalamannya. Yang pertama adalah pengingat: kesuksesan di bidang apa pun.

Entah menyelesaikan laporan keuangan bulanan atau menaklukkan tanjakan kilometer ke-35, memerlukan keringat dan konsistensi.

Yang kedua adalah mantra pemberdayaan, keyakinan bahwa dalam dirinya tersimpan kekuatan melebihi bayangan.

Di Instagramnya @f.lina25, Lina mungkin membagi dua sisi hidupnya: potret rapi dengan kalkulator dan laporan keuangan, serta foto penuh lumpur usai marathon dengan medali menggantung di leher.

Tapi yang tak terlihat justru benang merahnya, yaitu ketangguhan.

 

 

Source image: lina

Tags:

You May Also Like

Bintani Nasya Syahida, Yakinlah Dibalik Kegagalan Besar Tuhan Juga Siapkan Sebuah Keberhasilan Besar
Bintani Nasya Syahida, Yakinlah Dibalik Kegagalan Besar Tuhan Juga Siapkan Sebuah Keberhasilan Besar
Tya Bakari, Temukan Kekuatan Diri dan Yakinlah Mampu Atasi Tantangan Dimasa Depan
Tya Bakari, Temukan Kekuatan Diri dan Yakinlah Mampu Atasi Tantangan Dimasa Depan
Vinna, Jalani Profesi dengan Tekun Walau Kita Tak Suka, Yakinlah Akan Indah Pada Waktunya
Vinna, Jalani Profesi dengan Tekun Walau Kita Tak Suka, Yakinlah Akan Indah Pada Waktunya
Sandra Demaward, Yakinlah Bahwa di Tahun-Tahun Esok Akan Lebih Baik!
Sandra Demaward, Yakinlah Bahwa di Tahun-Tahun Esok Akan Lebih Baik!
Iing Radia Murti, Yakinlah Rencana Allah Jauh Lebih Indah Dari yang Kita Bayangkan
Iing Radia Murti, Yakinlah Rencana Allah Jauh Lebih Indah Dari yang Kita Bayangkan
Lina Andryana, Adab Adalah Perhiasan Diri yang Lebih Berharga dari Ilmu
Lina Andryana, Adab Adalah Perhiasan Diri yang Lebih Berharga dari Ilmu