Lince Pandjaitan, Know Your Worth!
“Kenali nilaimu. Kuasai emosimu. Tetaplah rendah hati.”
Iniloh.com Jakarta- Bagi Lince Pandjaitan, tiga prinsip ini bukan sekadar kata-kata motivasi, melainkan kompas hidup yang mengarahkan setiap langkahnya, baik dalam karier maupun kehidupan personal.
Perempuan yang mengaku bangga menjadi warga Surabaya ini memancarkan keteguhan dan kebijaksanaan yang terasah melalui pengalaman hidup dan profesinya.
Surabaya bukan sekadar tempat kelahiran bagi Lince, melainkan identitas yang dipeluk dengan penuh kebanggaan.
“Saya Bangga jadi Warga Surabaya meskipun hanya bisa sedikit ngerti bahasa Jawa,” ujarnya dengan tegas.
Baginya, keramahan penduduknya menjadi ciri khas yang istimewa.
“Warga Surabaya juga salah satu penduduk yang ramah dalam berbicara.” Dan tentu saja, rasa cintanya pada kota Pahlawan ini tak lepas dari kekayaan kulinernya.
“Surabaya kota yang makanannya paling bisa dinikmati,” tambahnya, menggambarkan kota ini sebagai tempat yang hangat dan menyenangkan bagi jiwa dan lidah.
Kesetiaan menjadi benang merah dalam perjalanan karier Lince.
Ia telah mengabdi selama 11 tahun di perusahaan Supplier ACP. Rahasia bertahan begitu lama? Cinta pada pekerjaan.
“Saya bekerja selalu awet maksudnya kita harus mencintai pekerjaan kita biar kita juga betah di perusahaan,” jelasnya.
Dedikasinya ini membuahkan berkah nyata, termasuk kesempatan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri yang ia syukuri sebagai anugerah.
“Puji Tuhan saya selama pergi ke Luar Negeri itu semua berkat dari Tuhan lewat perusahaan saya. Jadi saya tidak pernah bayar.”
Di tengah kesibukan profesional, Lince sangat menekankan keseimbangan.
“Di dalam hidup saya selalu mengutamakan ibadah, karna harus balance.”
Keseimbangan ini juga ia jaga melalui investasi utama: kesehatan.
“Kebetulan hobby aku saat ini olahraga lari dan badminton. Jika tubuh kita sehat, pikiran kita pun sehat maka semua akan berjalan dengan lancar.”
Sebagai seorang Project Manager di bidang yang kompetitif, Lince menghadapi tantangan langsung, termasuk banyaknya pesaing untuk produk yang dijualnya.
Filosofi kerjanya jelas: “Di dalam bekerja kita harus mengenal dulu pekerjaan kita baru kita mencintai pekerjaan tersebut.”
Ia menekankan pentingnya sikap positif dan profesionalisme tinggi.
“Tidak usah bersungut-sungut dalam bekerja.”
Bahkan ketika berhadapan dengan ketidakpuasan pelanggan, prinsipnya tetap: “Jika customer tidak suka dengan kita tetap hadapin layanin dan saya selalu tidak lupa bilang terima kasih dan minta maaf.”
Dalam persaingan, strateginya adalah memberikan nilai lebih:
“Saya tetap fight dalam bersaing, memberikan produk knowledge yang baik, meyakinkan customer dan memberikan after sales yang sesuai.”
Ini adalah perpaduan antara ketangguhan dan pelayanan prima.
Harapan dan doa Lince mencerminkan hati yang penuh syukur dan kepedulian.
“Tuhan memberikan saya, keluarga dan orang-orang yang saya sayangi kesehatan, umur panjang, kebahagian dan kesuksesan.“
Fokusnya bukan hanya pada kesuksesan pribadi, tetapi juga pada kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang terdekatnya.
Source image: lince

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










