Lisari Rahmi, Mengajar Bukan Sekedar Transfer Ilmu Melainkan Proses Melihat Murid Berkembang
Iniloh.com Jakarta- Dari lereng pegunungan Sukabumi yang sejuk, lahir seorang perempuan enerjik yang membuktikan bahwa passion tak pernah terbatas pada satu bidang.
Lisari Rahmi, atau yang akrab disapa Shasa, adalah sosok multidimensi: guru, Event Liaison, sport enthusiast, dan inspirator yang percaya bahwa hidup harus diisi dengan keberanian mencoba hal baru.
“Sukabumi itu seperti magnet kenangan,” ujar Shasa, mengenang masa kecilnya di kota yang ia sebut “adem, nyaman, dan penuh kehangatan.
Tumbuh di tengah keluarga yang penuh kasih dan lingkungan masyarakat yang ramah, Shasa mengembangkan jiwa sosial yang kuat.
“Aku selalu senang terhubung dengan orang lain, berbagi cerita, dan merasakan kebersamaan. Itulah warganya Sukabumi,” katanya.
Fondasi inilah yang kelak membawanya menjelajahi berbagai profesi dengan semangat kolaborasi.
Lulus dari Teknik Informatika, Shasa justru memilih jalur yang tak biasa: menjadi guru SMA. Ia mengajar Bahasa Indonesia dan Komputer, dua bidang yang ia akui
“kelihatannya nggak nyambung, tapi justru melatihku berpikir fleksibel.
” Baginya, mengajar bukan sekadar transfer ilmu, melainkan proses melihat murid-murid berkembang.
“Momen ketika mereka paham suatu konsep atau menemukan passion sendiri—itu yang bikin aku betah,” ungkapnya.
Namun, rasa haus akan tantangan membawanya ke dunia Public Relations (PR) dan Event Organizer. Sebagai Event Liaison, Shasa menemukan ruang untuk menggabungkan kreativitas dan strategi.
“Kerjaku bukan cuma urusan bisnis, tapi menciptakan pengalaman yang berkesan,” tegasnya.
Ia kerap berurusan dengan sponsor, merancang konsep event, hingga memastikan setiap detail berjalan mulus. “Ini seperti puzzle: harus tepat, tapi hasilnya memuaskan,” tambahnya.
Di tengah kesibukan, Shasa punya ritual wajib: olahraga. Lari, poundfit, gym, atau bersepeda, ia melakukannya dengan semangat layaknya sedang menyiapkan event besar.
“Olahraga itu bagian dari identitasku. Aku nggak cuma ngejar badan sehat, tapi juga energi positif buat tetap produktif dan happy!” ujarnya.
Baginya, aktivitas fisik adalah cara “nge-recharge” diri setelah hari panjang.
Meski karirnya terlihat glamor, Shasa mengaku tantangan tak pernah absen. “Ada yang anggap kerjaanku cuma ‘kenalan sana-sini’, padahal perlu strategi matang dan mental kuat,” ceritanya.
Drama klien atau deadline mepet kerap menghadang, tapi ia selalu ingat prinsipnya:
“Tetap profesional, cari solusi, dan jangan lupa tersenyum!” Di sisi lain, ia bersyukur bisa bertemu orang-orang inspiratif dan memperluas jaringan.
Shasa punya mimpi besar: menciptakan event-event yang tak hanya sukses secara bisnis, tapi juga bermakna bagi masyarakat.
“Aku ingin karyaku menyentuh hati, bukan sekadar angka,” ungkapnya.
Ia juga berkomitmen menjaga keseimbangan antara karir, keluarga, dan kesehatan.
“Hidup itu seperti event: butuh harmonisasi agar semua elemen ‘jalan’ dengan baik.”
Kepada siapa pun yang membacanya, Shasa berpesan:
“Jangan takut mencoba! Kamu nggak akan tahu potensimu sampai berani keluar dari zona nyaman.”
Ia meyakini bahwa setiap langkah, sekecil apa pun, adalah bagian dari menemukan versi terbaik diri. “Keep moving forward, keep shining, and stay cool!”
Bagi Shasa, hidup adalah kanvas yang harus diisi dengan warna-warna berani. Dari Sukabumi hingga panggung event nasional, ia membuktikan bahwa passion tak mengenal batas.
Ikuti perjalanannya di Instagram @shasarahmi, dan siapa tahu, semangatnya akan membawamu melangkah lebih jauh!
Source image: lisari rahma

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










