Liza Rahayu Pratiwi: Ingin Jadi Manusia yang Bermanfaat Untuk Sesama
Iniloh.com Jakarta- Liza Rahayu Pratiwi akrab disapa Liza. Ia saat ini menjabat sebagai Penanggung Jawab (Pj) Ketua PKK Kotamadya Pagar Alam, menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pappri Prov. Sumatera Selatan, dan juga seorang pemerhati Posyandi di FKPI.
Liza lahir di Bengkulu Selatan. Sang Ayah berasal dan orang asli dari Pagar Alam, sehingga darah Pagar Alam tetap mengalir dalam tubuhnya. Menariknya, meski lahir di Bengkulu Selatan, Liza justru tumbuh besar di Tatar Sunda, Kota Bandung. Hal itu biasa terjadi pada anak-anak yang ikut orang tuanya bertugas di luar kota, bukan kampung halaman.
Sejak datang ke Pagar Alam bersama suami, ia merasakan sesuatu yang membuatnya bahagia. “Pagar Alam dan darah Besemah mengalir kental dalam diri saya dan saya bangga menjadi salah satu keturunan Besemah,” ungkap Liza saat menceritakan asal usulnya.
Profil instagramnya memperlihatnya jika ia aktif dalam kegiatan sosial. Padahal cita-citanya sejak kecil bukanlah menjadi pejabat setempat. Sebelum menjadi pejabat, ia bekerja sebagai pramugari. Perubahan karir itu terjadi ketika ia kembali ke Pagar Alam.
“Cita-citanya ganti-ganti. Pernah mau jadi dokter, mau jadi perawat dan akhirnya malah jadi pramugari,” kenangnya seraya tertawa.
Menjadi pramugari ternyata memang menjadi salah satu jalan hidupnya sebelum menjadi seperti sekarang ini. Saat masih bekerja sebagai pramugari, Liza bertemu cinta pertamanya.
“First love dengan bapak dikenalkan teman dan kita pacaran cuman tiga bulan, itupun LDR. Saya di Jakarta, Bapak di Palembang tiga bulan langsung dilamar. Tiga bulan kemudian langsung kawin deh. Mungkin jodoh kali yah,” ujar Liza.
Sejak menikah, ia tidak sedikitpun mengabaikan tugasnya menjadi ibu dan juga wanita yang berkarir. Ia tetap bekerja karena tidak ingin bergantung sepenuhnya pada suami.
“Saya melihat di luaran ataupun di lingkungan sekitar saya masih banyak perempuan-perempuan yang sangat bergantung terhadap laki-laki dan masih banyak yang tingkat pendidikan atau pengetahuan tentang pola asuh terhadap anak itu masih sangat rendah.”
Melihat pola asuh terhadap anak yang masih rendah, Liza tergerak hatinya untuk menjadi bagian dari Forum Kader Posyandu Indonesia (FKPI). Ia memiliki visi misi agar bisa lebih terstruktur dan terukur, FKPI juga bekerja sama dengan pemerintah.
“Saya berharap di Indonesia khususnya di Sumatera Selatan tidak ada lagi balita-balita stunting, gizi buruk, ataupun bumil kekurangan gizi. Disinilah tugas kita selain mengedukasi juga memberikan makanan tambahan,” kata Liza.
Tekad Liza bergabung dengan kegiatan sosial seperti posyandu adalah karena ia ingin jadi manusia yang bisa memberi manfaat untuk sesama. Ia peduli dengan balita dan ibu hamil. Tak pelak, aktifitas sosial sebagai pendamping suami yang menjadi pemimpin daerah terkadang menyita waktunya.
Meskipun padat dengan banyak kegiatan sosial, Liza tetap meluangkan waktu untuk keluarga. Ia tetap memiliki quality time dengan anggota keluarganya. “Ikut jadwalnya Bapak atau Bapak yang meluangkan waktunya untuk kami. Walaupun hanya beberapa jam tapi bagi kami sudah cukup. Kadang kami ngobrolnya di mobil sambil menuju suatu tempat acara,” kata Liza.
Ketika membicarakan tentang Pagar Alam, kampung halaman Ayahnya, Liza tidak bisa mendeskripsikannya dengan kata-kata. Menurutnya Pagar Alam memiliki keindahan yang hanya bisa kita rasakan saat berada di sana. “Kota yang damai, sejuk, dan ramah. Kalau penasaran datang saja ya. Kami tunggu.” tutup Liza
source image: Liza Rahayu Pratiwi
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
