Lura Maharani, S. Ked: Ingin Berkontribusi Memperbaiki Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Iniloh.com Jakarta- Lura Maharani, Sarjana Kedokteran yang sedang melanjutkan studi di bidang kesehatan. Keluarga besar Lura berasal dari Sukabumi, sedangkan ia lahir dan besar di Tangerang.
Sejak lahir, Lura merasa telah dikelilingi orang-orang yang sangat supportif dan perhatian. “Karena aku juga anak perempuan satu-satunya dan bungsu ya,” ujar Lura mengenang suasana di rumah.
“Dari kecil I’ve always wanted to be a doctor. Dulu pas SD sempet jadi dokter cilik, ikut lomba ilmiah dan selalu disupport jadi dokter sama keluarga, guru, orang-orang sekitar aku dan alhamdulillah banget aku dikasih kesempatan keterima di FK Atma Jaya,” imbuh dia.
Sekarang Lura one step closer to get the MD (Doctor of Medicine). Saat ini Lura masih berstatus sebagai dokter muda.
“Insya Allah aku mau ambil spesialis penyakit dalam dan ambil S2 Master of Public Health,” kata Lura menceritakan rencana studinya. Kemudian ia menceritakan hal tersulit dari berkuliah di bidang kesehatan apalagi untuk mengejar gelar sebagai dokter.
“Jujur perjuangan di koas yang paling berkesan banget buat aku. Aku harus adaptasi setiap stase atau bagian every five or ten weeks, temennya beda-beda, penempatan rumah sakit juga beda-beda, tidur cuma tiga jam, tugas juga banyak banget.
Perjuangan sampai ke tahap koas ini juga ga mudah. Di jaman covid aku tetep harus selesaiin skripsi aku, waktu dan tempat sangat terbatas untuk penelitian,” papar Lura tentang perjuangannya.
Meski ada banyak hal yang harus dilalui, Lura tetap bisa menemukan hal-hal menyenangkan untuk diperjuangkan.
“Hal yang buat aku seneng yaitu di saat aku dikasih kesempatan follow-up pasien yang sangat kompleks masalahnya waktu itu. Pasien sempet di ICU berhari-hari, udah koma, eh alhamdulillah pindah ke ruang biasa dan sehat kembali balik ke rumah,” kenang Lura.
Suka menghadapi tantangan, Lura tidak pernah menyerah jika menemui kesulitan.
“Yang bikin aku sedih waktu koas penyakit dalam di RSUD Sukabumi. Di sana ketemu banyak pasien dari daerah ujung yang jauh banget pokoknya. Mereka cerita perjalanan ke rumah sakit lima jam, sakit-sakitan, ongkos ke rumah sakit dan sebagainya. Sedih rasanya. Kepikiran gimana kalo di jalan jauh-jauh ada apa-apa, karena sistem kesehatan yang memang belum merata,” kata Lura.
Melihat hal itu, Lura memiliki harapan besar untuk sistem kesehatan di Indonesia. Ia ingin ikut berkontribusi dalam memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia, terutama dalan pelayanannya.
“Pengen banget ambil Master of Public Healt. Sounds so cliché, tapi harapan aku pengen jadi berkat untuk banyak orang dengan cara yang bisa langsung dirasain gitu. Kalau praktek doang kan harus ketemu langsung obatin langsung, tapi dengan kontribusi dalam sistem kesehatan, bisa langsung dirasain oleh banyak masyarakat,” ungkap Lura.
Lura sadar bahwa perjalanan itu masih panjang, sehingga ia takkan pernah menyerah. Ada sosok dokter yang menginspirasinya.
“Ada seorang dokter, dr. Nadhira Nuaraini Afifa, MPH . Beliau sekarang calon nutritionist, alumni Public Health Harvard University, she is my inspiration.
Beliau selalu bilang “Dream big, because our only limit is our mind”. Kalimat itu yang selalu jadi motivasi aku. Kita harus berani bermimpi, fokus ke tujuan besar kita. Mulai lakuin apapun dari hal kecil, capai dulu outputnya, dengan proses bisa tercapai outcome yang diinginkan.
Aku percaya banget keberhasilan yang stabil didapatkan dengan proses, ga mungkin instan. Trust the proces,” papar Lura dan juga mengakhiri perjumpaan ini.
Source image: lura

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










