Lusiana Rahmawati, Hargai yang Kita Punyai Sekarang, Orang Lain Mungkin Inginkankan Sesuatu yang Kita Punyai
Iniloh.com Jakarta- Lusiana Rahmawati adalah seorang perempuan asal Subang. Masa kecilnya di sana sangat bahagia bersama keluarga tersayang.
Dulu menurutnya sangat seru apalagi pas bulan puasa, pas kecil suka main petasan, tarawehan bareng teman-teman terus ngabuburit.
Kalau sekarang sudah beda, puasa terakhir saja ia harus bekerja, terus pulang buka puasa ya sudah di kosan karena berada di perantauan juga.
Intinya adalah kadang ia sangat rindu dengan masa kecilnya dulu yang sangat menyenangkan.
Saat ini, di tengah kuliah, Lusi bekerja sebagai pegawai kontrak di Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) di bagian PR untuk mengelola akun TikTok bersama tim hebat yang selalu mendukung.
Sebelumnya, Lusi sempat menjalani job training di PT Pos selama kurang lebih 40 hari. Pas hari terakhir magang, atasan menawarkan lanjut di PT POS tapi fokus mengelola akun TikTok mereka dan tentunya dibayar dong.
Karena waktu job training atau magang itu sifatnya sukarela, masih mencari pengalaman sesuai jurusan yang diambil di perkuliahan.
Nah, intinya, saat magang, manfaatkan ilmu yang dipelajari agar bisa berguna bagi perusahaan dan menciptakan peluang untuk melanjutkan karir di sana.
Sebelumnya, Lusi juga sempat bekerja part-time sebagai host live sebelum bergabung di PT Pos.
“Di tengah kesibukan ini, saya juga sedang menyusun skripsi sebagai mahasiswa semester 7, dan ingin cepat lulus. Doain yaa semoga lancar.
Selain itu, saya juga senang menjadi MC, meskipun pengalaman belum terlalu banyak. Saya menjadi MC saat ikut organisasi di kampus, dan pernah menjadi MC di acara ulang tahun adik teman saya.
Terima kasih kepada teman saya yang sudah memberi kepercayaan dan kesempatan itu. Semoga ke depannya semakin banyak orang yang percaya dan memberikan job MC hehe,” gurau Lusi.
Alhamdulillah, dengan bekerja dan tidak menggantungkan hidup pada orang lain, Lusi bisa membantu orang tua agar tidak terlalu terbebani dalam membiayai kuliahnya di perantauan.
“Suka dukanya apa ya? Karena membagi waktu antara kuliah dan kerja kadang suka merasa sedikit iri dengan teman-teman yang masih bisa main dan berkumpul di tengah kuliah.
Bukan iri sebenarnya, lebih ke rasa ingin ikut, tapi harus membagi waktu antara kuliah, tugas, dan kerja.
Jadi, saat ada waktu libur, rasanya lebih ingin istirahat. Kadang ada teman yang mengajak main, tapi saya harus kerja,” curhat Lusi.
Ia bahkan pernah cerita ke teman yang sering main dengan circle-nya, berkata bahwa dirinya mau main seperti mereka, tapi tidak bisa karena harus kerja.
Sekalinya ada waktu luang, lebih memilih istirahat. Namun, dari sudut pandang temannya ternyata mereka justru ingin seperti Lusi yang sudah bekerja.
Ternyata, mereka juga tidak selalu ingin main terus, katanya boros butuh penghasilan juga.
Intinya, kita harus bersyukur dengan apa yang kita jalani sekarang, ya. Sebab mungkin posisi kita sekarang ini adalah posisi yang juga diinginkan oleh orang lain.
“Saya juga perantau dari Subang di Bandung. Kadang pas mau pulang, jadwalnya bentrok dengan pekerjaan.
Apalagi sudah lebih dari 2 bulan belum pulang, kangen keluarga. Padahal jarak Subang-Bandung tidak terlalu jauh, hanya saja belum ada waktu luang untuk pulang,” cerita Lusi.
Ia juga melanjutkan, “Untuk saat ini, membagi waktu antara kerja dan kuliah tidak terlalu sulit. Karena saya kuliah hanya pada hari Selasa dan Kamis, itu pun cuma dua mata kuliah.
Jadi, Senin, Rabu, dan Jumat biasanya digunakan untuk kerja, atau sesuai jadwal dari kantor jika memang ada kegiatan yang harus dihadiri.
Misalnya, kemarin ada rapat pimpinan (Rapim) pada hari Rabu dan Kamis, jadi setelah kelas langsung menyusul ke acara kantor.
Bahkan minggu lalu ada event dari kantor di hari Minggu, jadi harus masuk kerja juga.”
Harapan Lusi, semoga dirinya bisa sukses, lulus cepat dari dunia perkuliahan dan dapat kerjaan yang bagus dan bisa bahagiain keluarga.
“Tetap semangat dalam menjalani hari-hari kalian. Ambil setiap kesempatan yang datang, jangan ragu untuk mencoba hal baru dan perbanyak pengalaman.
Hargai apa yang kamu punya sekarang, karena apa yang kalian miliki sekarang mungkin adalah sesuatu yang sangat diinginkan oleh orang lain. Jadi, selalu bersyukur dan nikmati proses perjalanan hidup,” pesan Lusi.
Semoga kisah dan pengalaman hebat Lusi yang berharga dapat memberikan kita pandangan baru dan memberi motivasi untuk kita yang sedang berjuang.
Source image: lusi

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










