Lynni Christy Pontoluli, Jangan Menua Tanpa Cerita!
Iniloh.com Jakarta- Dari tanah Minahasa yang subur dan hati masyarakatnya yang hangat, lahir sosok inspiratif bernama Lynni Christy Pantoluli.
Perempuan asli Manado, Sulawesi Utara ini membawa semangat semboyan khas daerahnya, Torang Samua Basudara (Kita Semua Bersaudara), bukan hanya sebagai kata-kata, tapi sebagai filosofi hidup yang mengalir dalam kesehariannya.
“Dari kecil saya tumbuh di lingkungan yang hangat, penuh kasih sayang, dan terbiasa saling menghargai,” ungkap Lynni, menggambarkan fondasi nilai yang membentuk kepribadiannya yang ramah dan kolaboratif.
Keindahan alam Manado mungkin memesona, tapi bagi Lynni, kehangatan manusiawinyalah yang benar-benar membekas.
Perjalanan Lynni di dunia konten kreatif bermula secara organik.
Awalnya, ia hanya membagikan kegemarannya berjalan-jalan dan mencicipi kuliner lewat platform digital. Namun, respons yang datang sungguh di luar dugaan.
“Ternyata banyak yang relate dan tertarik,” katanya.
Keseriusan pun muncul. Lynni mulai membangun personal branding-nya dengan lebih matang, mengatur feed Instagram agar terlihat profesional, dan menemukan gayanya sendiri.
Ia menyadari bahwa menjadi kreator bukan sekadar ikut arus tren, tapi tentang menciptakan identitas.
“Tips biar dapat brand kolaborasi? Konsisten! Jangan cuma ikut tren, tapi buat konten yang punya pesan dan visual yang estetik,” tegasnya.
Menurutnya, brand sangat menghargai kreator yang bisa dipercaya dan memiliki ciri khas yang kuat.
Dibalik keseruan eksplorasi kreatif, tentu ada dinamika.
Lynni mengakui sukanya terletak pada kesempatan mengekspresikan diri, memperluas jaringan relasi, dan tentu saja, mendapatkan penghasilan tambahan.
Namun, dukanya juga nyata: jadwal yang bisa menjadi sangat padat, serta tekanan dari ekspektasi audiens maupun brand mitra.
“Tapi semua kembali ke niat awal, selama kita tahu batas dan niatnya baik, pasti bisa dijalani dengan seimbang,” ujarnya penuh keyakinan.
Prinsip keseimbangan ini bukanlah sekadar wacana bagi Lynni, melainkan sesuatu yang dipraktikkan dengan ketat.
Sebab, di samping identitasnya sebagai kreator konten, Lynni memiliki peran utama yang menuntut disiplin tinggi: sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Kesehatan. Menjaga profesionalisme di kedua bidang ini adalah tantangan tersendiri.
“Jam kerja sebagai ASN Kemenkes tetap prioritas,” jelasnya.
Semua urusan konten kreator ia lakukan dengan manajemen waktu yang cermat:
“Semua urusan konten dilakukan di luar jam kerja atau saat hari libur. Saya bikin jadwal mingguan, bahkan kadang pakai reminder khusus biar nggak tabrakan.”
Kedisiplinan dan perencanaan matang menjadi senjata ampuhnya untuk tetap produktif dan berkontribusi optimal di kedua ranah tanpa saling mengorbankan.
Harapan Lynni untuk hidupnya terdengar sederhana namun mendalam:
“Saya berharap bisa terus menjadi pribadi yang bermanfaat, baik di keluarga, lingkungan kerja, masyarakat, maupun teman-teman online.”
Kalimat ini mencerminkan hasratnya untuk memberi nilai positif di setiap peran yang diembannya, baik secara offline maupun online.
Pengalaman uniknya mengikuti Diklat Karantina bersama Para Pelatih TNI di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa meninggalkan kesan mendalam, terutama sebuah pesan dari salah satu pelatih:
“Jangan menua tanpa cerita. Made your own story!
Jangan pernah merasa harus memilih antara menjadi pribadi profesional atau kreatif, kamu bisa jadi keduanya.”
Source image: lynni

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










