Margaretha Melissa, Apapun Bisa Dilalui, Hanya Dibutuhkan Ketekunan

Iniloh.com Jakarta- Hembusan udara sejuk dan gemericik air jernih menjadi latar belakang masa kecil Margaretha Melissa di kaki Gunung Ungaran, sekitar 15 kilometer dari kota Semarang.

Suasana tenang alam pedesaan itu, seperti diungkapkannya dengan penuh kerinduan, membentuk kenangan indah tentang ketenangan dan keindahan alam yang melekat dalam dirinya.

Kehidupan sederhana di pedesaan Jawa Tengah itu menjadi fondasi awal perjalanan hidupnya, sebelum takdir membawanya ke riuh rendah Ibu Kota.

Setelah menikah, Margaretha memulai babak baru sebagai ibu rumah tangga di Jakarta, membangun keluarga kecil bersama suaminya.

Kebahagiaan keluarga itu diwarnai oleh tantangan yang sangat berat.

Margaretha dikaruniai dua anak, namun salah satunya sudah di surga setelah berjuang melawan penyakit langka yang mematikan, yaitu SMA atau Spinal Muscular Atrophy.

Pengalaman merawat dan kehilangan anaknya karena SMA bukan hanya meninggalkan duka yang mendalam, tetapi juga memberinya pemahaman yang sangat nyata tentang pentingnya otot dan kesehatan fisik bagi kualitas hidup manusia sehari-hari.

Perjuangan ini menjadi titik balik yang mengubah perspektifnya tentang tubuh dan kekuatan.

Cinta Margaretha pada olahraga sebenarnya sudah mengakar sejak lama, sebuah hobby yang selalu disenanginya.

Namun, setelah melewati masa-masa sulit, komitmennya pada kebugaran menemukan makna dan intensitas baru.

Saat ini, setiap hari ia menyempatkan diri pergi ke gym.

Kebetulan, sang suami juga memiliki hobi serupa, sehingga terkadang mereka bisa pergi berolahraga bersama jika waktunya pas.

Rutinitasnya sering diisi dengan pergi ke gym saat anaknya sedang bersekolah.

Awalnya, Margaretha hanya mengikuti kelas-kelas umum di gym.

Tantangan baru muncul ketika beberapa kali diajak teman untuk mencoba latihan angkat beban. Reaksi pertamanya adalah keraguan: “Awalnya saya tidak yakin bisa angkat beban“.

Namun, semangat belajar dan keingintahuan yang besar mengalahkan keraguan itu.

Ternyata semua bisa dilakukan, belajar lebih lagi, cari tau lebih banyak lagi,” ujarnya, menyelipkan semangat pantang menyerah.

Ia membuktikan bahwa batasan seringkali hanya ada di pikiran.

Pengalaman pribadinya dengan SMA dan perjalanan fitness-nya membentuk keyakinan kuat Margaretha tentang pentingnya kesehatan fisik, terutama seiring bertambahnya usia.

Ia meyakini bahwa latihan angkat beban, ditambah dengan pola makan sehat, sangat penting bagi semua orang.

Namun, ia juga jujur mengakui bahwa kunci utama bukanlah pada pengetahuan atau fasilitas, melainkan pada ketekunan dan konsistensi.

Ini yang tidak mudah,” akunya, tapi ia segera menambahkan keyakinannya, “Tapi yakinlah bisa“.

Kedisiplinan mengalahkan rasa malas hari demi hari menjadi senjata utamanya.

Pesan hidup Margaretha Melissa terangkum indah dan penuh makna, lahir dari perpaduan pengalaman getir dan manis, kegagalan dan keberhasilan:

“Apapun bisa dilalui, hanya dibutuhkan ketekunan, konsistensi, dan tidak lupa berserah dan percaya kepada Tuhan.”

 

 

Source image: melissa

You May Also Like

Sirin Kalista, Pergunakan Waktu dengan Sebaik-baiknya Karena Hidup Hanya Sekali
Sirin Kalista, Pergunakan Waktu dengan Sebaik-baiknya Karena Hidup Hanya Sekali
Bella Netania Alvarez, Jadi Wanita Tak Hanya Berani Bermimpi Tapi Mengejarnya
Bella Netania Alvarez, Jadi Wanita Tak Hanya Berani Bermimpi Tapi Mengejarnya
Mutiara Sari Marl, Jadilah Kreatif Berani Percayalah Semua Tercapai dengan Ketekunan dan Kerja Keras!
Mutiara Sari Marl, Jadilah Kreatif Berani Percayalah Semua Tercapai dengan Ketekunan dan Kerja Keras!
Viar Annisa, Perjuangan Kita Hari Ini Akan Bangun Kekuatan yang Dibutuhkan Esok Hari
Viar Annisa, Perjuangan Kita Hari Ini Akan Bangun Kekuatan yang Dibutuhkan Esok Hari
Jesica Lin, Semua Bisa Dicapai Hanya Butuh Waktu dan Tekad Kuat
Jesica Lin, Semua Bisa Dicapai Hanya Butuh Waktu dan Tekad Kuat
Nur Hass, Selalu Sisakanlah Ruang Ikhlas karena Manusia Hanya Bisa Merencanakan Tuhan yang Menentukan
Nur Hass, Selalu Sisakanlah Ruang Ikhlas karena Manusia Hanya Bisa Merencanakan Tuhan yang Menentukan