Maria Fatima Menge, Yang Tumbuh Tak Selalu yang Tak Pernah Jatuh!

Iniloh.com Jakarta-Ada sebuah magnet tak terlihat yang selalu menarik hati Maria Fatima Menge untuk pulang.

Magnet itu bernama Bajawa, sebuah kota kecil di daratan Flores yang menjadi titik awal perjalanannya.

Fatima, sapaan akrabnya, menggambarkan kampung halamannya sebagai tempat yang sejuk, baik secara hawa maupun hatinya, dikelilingi oleh orang-orang yang sangat ramah.

Setiap kali ia harus pergi, rasanya ingin cepat-cepat kembali ke sana, ke kota yang di dalamnya tersimpan begitu banyak kenangan dan cerita indah yang membentuknya.

Bajawa bukan sekadar tempat ia menghirup udara pertama kali, melainkan sumber ketenangan dan akar yang mengingatkannya pada asal-usul yang penuh kehangatan.

Perjalanan pendidikannya baru saja mencapai sebuah milestone yang membanggakan.

Fatima adalah lulusan Universitas Udayana dari Jurusan Pariwisata yang baru saja diwisuda.

Selembar ijazah sarjana bukanlah tanda berhenti baginya, melainkan sebuah gerbang menuju babak berikutnya.

Saat ini, ia memilih untuk fokus melanjutkan studi ke jenjang S2.

Namun, di sela kesibukan akademisnya yang akan datang, Fatima dengan cerdas menyelipkan passion yang membara dalam dirinya: dunia fashion dan beauty.

Hobi ini bukanlah sekadar pengisi waktu luang, melainkan sebuah bentuk ekspresi diri yang ia tekuni dengan seru.

Kegemarannya ini bahkan sering membawanya pada kesempatan untuk menjadi model, menjadikannya wajah yang tidak asing dalam beberapa proyek kreatif.

Yang menarik dari perjalanan Fatima di dunia hobinya adalah cara ia menjalaninya. Baginya, karena ini adalah hobi yang ia cintai, maka ia menjalaninya dengan perasaan yang bahagia.

Jadi lebih banyak suka daripada dukanya,” ujarnya dengan ringan.

Perspektif positif ini memungkinkannya untuk menikmati setiap proses tanpa terbebani oleh tekanan, menjadikan setiap langkah di dunia fashion dan beauty sebagai sumber kebahagiaan dan kepuasan batin, bukan beban.

Harapannya untuk masa depan terasa sederhana namun sangat mendalam. Ia tidak meminta kekayaan atau ketenaran yang gemilang.

Fatima hanya berharap untuk selalu diberi kelancaran dalam setiap perjalanan hidupnya.

Lebih dari itu, doanya yang paling utama adalah agar ia selalu dikelilingi oleh orang-orang yang tulus.

Dalam dunia yang sering kali penuh dengan kepura-puraan, memiliki lingkaran pertemanan yang tulus dan suportif adalah sebuah kekayaan yang tak ternilai baginya.

Fatima juga membawa sebuah filosofi hidup yang powerful, sebuah mantra pribadi yang menggambarkan ketangguhannya:

“Yang tumbuh tak selalu yang tak pernah jatuh, tapi yang selalu mau bangkit.”

 

 

Source image: fatima

You May Also Like

Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja