Maria Gabriella, Terus Bergerak dan Percaya Setiap Route Punya Cerita Sendiri!

Iniloh.com Jakarta- Maria Gabriella, atau yang akrab disapa Gaby, adalah sosok perempuan yang membawa aura keceriaan khas pedalaman Kalimantan Barat ke tengah hiruk-pikuk Jakarta.

Meski kini ia menetap di ibu kota, akar kuatnya sebagai “anak pedalaman” tak pernah luntur.

Aku dari Pulau Mandong, desa di kaki Bukit Kujau. Bukan hutan lebat, tapi desa yang asri dengan kebun karet di depan rumah dan hutan di belakangnya.

Akses jalan rusak bikin susah pulang, tapi suasana di sana bikin rindu,” ujarnya sambil tertawa.

Gaby menggambarkan kampung halamannya sebagai tempat dengan udara sejuk, air dingin, dan kebersamaan keluarga yang hangat.

Kalau pulang, yang paling aku tunggu adalah masakan Mama dan kumpul bareng saudara. Di kota, suasana itu jarang ditemui,” kenangnya.

Meski sudah lama tak pulang, ingatannya tentang desa yang damai tetap menjadi sumber energi saat ia menjalani rutinitas padat di Jakarta.

Orang sering bayangkan pedalaman itu terisolir. Padahal, desaku ramai, hanya jalannya saja yang berlubang,” tambahnya, menepis stereotip tentang kehidupan di Kalimantan Barat.

Perjalanan karier Gaby terbilang berwarna. Ia pernah mencicipi dunia food and beverage, retail, agensi, hingga asuransi.

Namun, titik nyaman ia temukan saat beralih ke pekerjaan fleksibel yang memberinya kebebasan waktu dan penghasilan lebih baik.

Dulu kerja kantoran 9-5, sekarang lebih enjoy, karena bisa mengatur jadwal sendiri. Aku punya waktu untuk berkembang tanpa tekanan,” ceritanya.

Fleksibilitas ini juga ia manfaatkan untuk mengeksplorasi hal-hal baru, mulai dari mengurus bisnis sampingan hingga mendalami hobi.

Di tengah kesibukannya, Gaby menyempatkan diri merawat dua anjing peliharaannya: Shipo si doodle dan seekor anjing kampung.

Setiap pagi, aku sibuk kasih makan dan main sama mereka baru mulai meeting. Mereka seperti alarm kebahagiaan,” ujarnya.

Travelling juga menjadi hobi utama. “Suka bisa eksplor tempat baru, dukanya cuma satu: dompet jadi tipis,” candanya.

Baginya, hidup adalah perjalanan yang tak perlu kaku. Ia punya analogi unik:

Hidup itu kayak Google Maps, boleh reroute, asal tetap jalan.

Punya tujuan itu penting, tapi kalau harus belok, ya tak masalah. Nikmati setiap perhentian, dan update tujuan kalau hati bilang beda arah.”

Filosofi ini ia terapkan dalam karier dan kehidupan pribadi, menjadikannya pribadi yang adaptif dan optimis.

Gaby tak pernah menyesali keputusan “belok” dalam hidupnya. Dari desa terpencil di Kalbar hingga merantau ke Jakarta, ia percaya bahwa setiap langkah adalah proses belajar.

Jangan takut mencoba hal baru. Kadang, rute tercepat bukan yang terbaik.

Yang penting, terus bergerak dan percaya bahwa setiap reroute punya cerita sendiri,” pesannya.

 

Source image: gaby

You May Also Like

Mutiara Karunia Sinaga, Tetap Bertahan Apa yang Terjadi di Hidup Kita dan Percaya Mampu Melewatinya
Mutiara Karunia Sinaga, Tetap Bertahan Apa yang Terjadi di Hidup Kita dan Percaya Mampu Melewatinya
Putu Dharmayani, Percaya Pada Mimpi yang Kita Inginkan Biarkan Semesta Bekerja Mewujudkannya
Putu Dharmayani, Percaya Pada Mimpi yang Kita Inginkan Biarkan Semesta Bekerja Mewujudkannya
Regina Kurniasari, Tetaplah Rajin Bergerak Seimbang Antara Fisik dan Psikis
Regina Kurniasari, Tetaplah Rajin Bergerak Seimbang Antara Fisik dan Psikis
Gabby Gabriella, Sebagai Perempuan Selain Cantik Juga Punyai Kecerdasan dan Kemandirian
Gabby Gabriella, Sebagai Perempuan Selain Cantik Juga Punyai Kecerdasan dan Kemandirian
Fadhilah Hasni, Jangan Takut Untuk Memulai dan Percaya Dirilah Selalu
Fadhilah Hasni, Jangan Takut Untuk Memulai dan Percaya Dirilah Selalu
Adinda Dwi H, Jika Kita Percaya dan Konsisten Tuhan Kan Tunjukkan Jalan Terbaik
Adinda Dwi H, Jika Kita Percaya dan Konsisten Tuhan Kan Tunjukkan Jalan Terbaik