Maria Tiara Putri, Kesempatan Selalu Beriringan dengan Kesiapan!
Iniloh.com Jakarta- Lahir di Lampung dengan perpaduan budaya yang unik, darah Bengkulu dari sang mama dan keturunan Tionghoa Lampung dari sang Papa, Maria Tiara Putri, atau yang akrab disapa Tiara, tumbuh dengan warisan keragaman.
Latar belakang ini mungkin telah membentuknya menjadi pribadi yang dinamis dan selalu haus akan hal baru.
“Aku termasuk yang suka coba hal-hal baru,” ujarnya, mencerminkan jiwa petualang yang menjadi benang merah perjalanannya.
Karir Tiara dimulai sebagai karyawan swasta.
Namun, pada tahun 2017, dorongan untuk menjelajahi hal baru membawanya pada keputusan besar: resign.
Ia mencoba peruntungan di dunia jual-beli online, khususnya Pre-Order (PO) produk Bangkok dari tahun 2017 hingga 2019.
Dunia ini memberinya pelajaran berharga tentang pasar dan dinamika usaha.
Tiba-tiba, di penghujung 2019, badai pandemi Covid-19 melanda.
Situasi yang penuh ketidakpastian dan kebijakan #dirumahaja di awal 2020 justru menjadi katalisator bagi kreativitas Tiara.
Di saat orang-orang terpaksa berkomunikasi dari jarak jauh dan tak bisa bertemu, ia melihat sebuah kebutuhan mendesak: sarana untuk menyampaikan perhatian dan dukungan secara fisik.
Dengan keberanian, ia mencoba peruntungan baru sebagai florist spesialis bunga papan acrylic.
“Kebetulan saat itu aku yang pertama di Lampung,” kenangnya dengan bangga.
Inovasinya ini menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin mengirimkan kehangatan secara simbolis saat pertemuan fisik tak mungkin.
Apa yang awalnya dirintis di masa sulit, justru berkembang menjadi passion dan karir utamanya hingga kini, dunia dekorasi dan florist yang terus ia tekuni.
Bagi Tiara, merangkai bunga bukan sekadar pekerjaan; itu adalah terapi jiwa.
“Rangkai bunga tuh bisa jadi stress relief juga,” akunya.
Proses kreatif menyusun kelopak, memadukan warna, dan menciptakan keindahan memberikan ketenangan dan kepuasan batin yang mendalam.
Lebih dari itu, profesinya ini menjadi jembatan untuk memperluas jejaring sosialnya.
Ia bertemu dan berkenalan dengan beragam orang dari berbagai profesi dan daerah, bahkan mendapatkan orderan hingga luar kota dan kesempatan mengadakan kursus untuk peserta dari luar Lampung.
“Bahagia juga bisa jadi bagian yang turut serta di moment bahagia orang orang,” ungkapnya, menekankan kebahagiaan tersendiri saat karyanya menjadi bagian dari pernikahan, ulang tahun, kelulusan, atau sekadar ucapan semangat bagi kliennya.
Namun, tentu ada tantangan. Ia menyebut suka duka seperti menghadapi customer yang komplain atau yang prosesnya ribet, ditambah seni tawar-menawar harga yang kadang menguji kesabaran.
Semua itu menjadi bagian dari pembelajaran dan dinamika menjalankan usaha kreatif.
Menatap masa depan, Tiara menyimpan harapan yang tulus dan penuh doa:
“Semoga segala hal rumit segera terselesaikan, semua beban perlahan ringan dan semoga segala pencapaian satu persatu berjalan sesuai harapan & di ridhoi Allah Aminnn!!”
Harapannya mencerminkan kerendahan hati dan keyakinannya akan pertolongan Ilahi dalam mengarungi lika-liku hidup dan usaha.
Filosofi hidup Tiara yang tangguh dan adaptif mungkin terangkum sempurna dalam sebuah kutipan bijak yang ia pegang:
“Kesempatan selalu beriringan dengan kesiapan. Itulah mengapa kita harus selalu mempersiapkan diri dengan belajar.
Mempelajari teori dari buku, menyerap hikmah dari pengalaman orang lain, dan memaknai setiap langkah dalam pekerjaan.”
Source image: tiara

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










