Marina Susanti, Hiduplah dan Berkatalah dengan Baik Karena Itu Semua Ialah Doa

Iniloh.com Jakarta- Marina Susanti adalah seorang perempuan yang lahir dan besar di Tangerang.

Ia menyaksikan perubahan besar yang terjadi di kotanya, dari masa-masa ketika Tangerang masih merupakan kampung yang tenang hingga kini menjadi daerah yang ramai dan modern.

Dulu, kendaraan tidak banyak, suasananya adem, dan hubungan antar tetangga begitu akrab,” kenang Marina.

Pada masa itu, jika ada kesulitan seperti air mati, ia bisa dengan mudah meminta air pompa dari tetangga.

Namun, zaman telah berubah. Kini, Tangerang menjadi kota yang sibuk, dengan kendaraan yang padat dan interaksi antar tetangga yang mulai memudar.

Sekarang semuanya sibuk masing-masing, bahkan banyak yang tidak saling kenal,” tambahnya.

Setelah memutuskan untuk pensiun dini, Marina merasakan perubahan besar dalam kehidupannya.

Jika sebelumnya ia selalu sibuk ke sana ke sini hingga lupa waktu, kini ia menikmati hidup dengan lebih santai.

Sekarang lebih sering kumpul dengan teman-teman, bercengkerama, ngobrol, dan happy-happy,” ujarnya dengan senyum.

Kehidupan di masa pensiun memberikan kebebasan baginya untuk menjalani hari tanpa tekanan.

Meski tidak lagi sibuk seperti dahulu, Marina mengaku tidak merasa kehilangan apa-apa.

Tidak ada duka, karena saya benar-benar menikmati masa ini,” katanya.

Salah satu hal yang menjadi prinsip hidup Marina adalah pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan sesama.

Ia berharap semua orang dapat hidup rukun, saling menghormati, dan menjaga toleransi.

“Semoga semua orang bisa saling menghormati, agar kita semua bisa hidup bahagia,” harapnya.

Bagi Marina, kebahagiaan bukan hanya tentang apa yang kita miliki, tetapi juga bagaimana kita menjalani hidup dengan damai bersama orang lain.

Marina juga memegang teguh keyakinan bahwa kata-kata memiliki kekuatan yang besar.

Hiduplah dengan baik, berkata baik, karena perkataan adalah doa,” pesannya.

Ia percaya bahwa setiap kata yang diucapkan memiliki makna dan dapat membawa dampak, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Oleh karena itu, ia selalu berusaha berbicara dengan niat yang positif dan penuh kebaikan.

Kini, Marina menjalani hari-harinya dengan penuh rasa syukur.

Ia menikmati momen-momen sederhana seperti berbincang dengan teman-teman atau sekadar menikmati suasana tenang di rumah.

Baginya, masa pensiun adalah waktu untuk menghargai hidup, berbagi kebahagiaan, dan menciptakan kenangan indah bersama orang-orang terdekat.

Dengan semangat yang ia miliki, Marina berharap dapat terus menginspirasi orang-orang di sekitarnya untuk hidup dengan baik, saling mendukung, dan menjaga kebersamaan.

Melalui pengalaman hidupnya, Marina Susanti menjadi contoh bahwa kehidupan yang bahagia tidak ditentukan oleh seberapa sibuk kita, tetapi oleh seberapa baik kita menjalani dan menghargai setiap momen yang ada.

 

source image: marina

You May Also Like

Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Fetri Dwi Amlika Hamid, Buah dari Kebaikan Kan Kita Dapatkan dari Berbagai Situasi di Keseharian
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin
Neni PS, Tak Harus Lebih Hebat dari Lainnya Cukup Lebih Baik dari Diri Kita Kemarin
Rima Djiwantari, Ketika Kita Menemukan Penerimaan dan Kebahagiaan Dalam Diri, Maka Tak Perlu Cari di Tempat Lain
Rima Djiwantari, Ketika Kita Menemukan Penerimaan dan Kebahagiaan Dalam Diri, Maka Tak Perlu Cari di Tempat Lain
Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Aisyah Nur Rahmah, Kejar Mimpi Kita Nikmati Prosesnya Minta Restu Juga Libatkan Allah di Prosesnya
Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Iin Amriani, Jangan Katakan Sesuatu Itu Susah Sebelum Kita Mencobanya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya
Anggun Nikmatia, Senyum Adalah Sebentuk Ibadah Sederhana dari Kebahagiaan dan Dapat Menyebar Ke Lainnya