Marissa Nilasari, Hidup Itu Harus Hebat dan Bermanfaat!
Iniloh.com Jakarta- Banyak orang memimpikan bisa tinggal di Bandung, kota yang terkenal dengan sejuknya udara, kreativitasnya, dan gaya hidupnya yang nyaman.
Bagi Marissa Nilasari atau disapa Icha ini bukan sekadar impian, tetapi realitas indah yang dipilihnya dengan sadar.
Perempuan yang lahir dan besar di Kota Kembang ini begitu mencintai tanah kelahirannya.
“Siapa yang gak pengen hidup di Bandung coba,” ujarnya dengan bangga.
Cintanya pada Bandung begitu besar, hingga ketika tawaran kerja menggiurkan dari ibu kota datang, ia dengan tegas menolaknya.
Baginya, kenyamanan dan kebahagiaan yang ia rasakan di Bandung jauh lebih berharga. Impiannya sederhana namun penuh makna: menua di Bandung bersama sang suami dan orang-orang tersayang.
Namun, sebagai seorang ibu yang bijak, ia juga memberikan kebebasan penuh pada anak-anaknya.
“They will find their way” tulisnya, percaya bahwa setiap orang berhak merancang jalan hidupnya sendiri.
Di balik keteguhannya memilih Bandung, tersimpan sebuah motivasi yang membara yang membentuknya menjadi pribadi yang tangguh.
Icha dibesarkan oleh seorang mama yang berjuang sebagai single parent setelah ditinggal papa sejak ia kecil.
Keadaan ini tidak membuatnya terpuruk, justru menjadi pendorong utama untuk tidak bermalas-malasan.
Semangat mandiri dan jiwa wirausaha sudah diasahnya sejak remaja, “dari remaja sudah mulai belajar cari cuan,” kenangnya.
Kini, ia telah stabil sebagai seorang karyawan swasta, tetapi jipek “pencari cuan”-nya tak pernah padam.
Ia masih aktif menjalankan berbagai bisnis sampingan dengan prinsip yang sederhana namun efektif: “yang penting cuan“.
Prinsip ini bukan tentang keserakahan, melainkan tentang sikap proaktif untuk menciptakan kemandirian ekonomi.
Perjalanan bekerja keras sejak kecil tentu tidak selalu mulus.
Icha dengan jujur mengakui bahwa ada saat-saat dimana ia merasa “ngiri” melihat orang-orang yang memiliki privilege atau keistimewaan sejak lahir.
Namun, iri hatinya adalah iri yang positif. Perasaan itu justru ia transformasi menjadi bahan bakar untuk membuktikan pada dunia, dan terutama pada dirinya sendiri, bahwa “walau kita gak punya privilege kita juga bisa.”
Pesannya singkat namun penuh kekuatan:
“jangan menyerah sama kehidupan.”
Setiap tantangan dan rasa iri itu ia jadikan batu pijakan untuk melompat lebih tinggi, membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dengan ketekunan dan kerja keras, tak peduli dari garis start mana kita mulai.
Dari semua pelajaran hidup yang telah ia lalui, harapan Icha untuk masa depan ternyata sangatlah sederhana dan mendalam.
Ia berharap untuk selalu dikelilingi oleh orang-orang baik yang selalu membawa pada kebaikan.
Baginya, lingkungan yang positif adalah fondasi agar hidup bisa menjadi jauh lebih baik.
Ini adalah sebuah refleksi kedewasaan, bahwa kesuksesan material akan terasa lebih bermakna ketika dibagi dan dirayakan bersama orang-orang yang tulus.
Semua nilai dan perjalanan hidupnya ini terangkum sempurna dalam filosofi hidup yang ia pegang teguh.
“Hidup itu tidak boleh sederhana. Hidup itu harus hebat, kuat, luas, besar dan bermanfaat.
Yang sederhana adalah sikapnya.”
Source image: icha

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










