Marsela Oktarini, Seburuk Apapun Halaman Sebelumnya, Langkahku Tetaplah untuk Masa Depan!

Iniloh.com Jakarta- Dari kehangatan kota kecil Pagar Alam di Sumatera Selatan, muncul seorang perempuan muda yang berani mengejar cita-cita dengan keteguhan hati yang menginspirasi.

Marsela Oktarini, taruni di PTDI-STTD (Pendidikan Tinggi Dirgantara Indonesia-Sekolah Tinggi Transportasi Darat), adalah contoh nyata bagaimana impian masa kecil dapat menjadi kenyataan melalui ketekunan dan keberanian untuk merantau.

Perjalanannya dari kota kecil penuh kenangan menuju dunia transportasi darat adalah cerita tentang pengorbanan, pertumbuhan, dan kekuatan untuk menerima diri sendiri.

Bagi Marsela, Pagar Alam bukan sekadar tempat kelahiran.

Kota kecil dengan sejuta cerita,” ungkapnya dengan rindu.

Kota ini menjadi tempat yang selalu dirindukannya selama berada di tanah rantau, sebuah magnet emosional yang terus memanggilnya pulang.

Latar belakang ini membentuknya menjadi pribadi yang menghargai akar budaya dan keluarga, nilai-nilai yang tetap dibawanya meski harus menjalani kehidupan jauh dari kampung halaman.

Pendidikan di PTDI-STTD bukanlah kebetulan bagi Marsela.

Ini merupakan realisasi dari cita-cita yang diimpikannya sejak kecil. Seiring berjalannya waktu, ia semakin mencintai bidang yang dipelajarinya.

Saya mulai menyukai apa yang saya pelajari di bidang Transportasi Darat,” ujarnya dengan antusias.

Komitmennya pada dunia transportasi menunjukkan bagaimana passion yang tulus dapat berkembang menjadi dedikasi profesional.

Kehidupan sebagai taruni membawa berbagai pengalaman berharga.

Sukacita terbesarnya adalah kesempatan untuk mengenal berbagai teman dari Sabang-Merauke, sebuah pengalaman yang memperkaya wawasan kebangsaannya.

Namun, seperti semua perantau, ia juga merasakan duka karena harus jauh dari kampung halaman dan keluarga.

Pengakuan jujur ini menggambarkan betapa ia menghargai keseimbangan antara pencapaian akademis dan kehidupan personal.

Harapan Marsela untuk masa depan mencerminkan kedewasaan berpikir yang mengagumkan.

Ia menginginkan semua aspek kehidupannya dapat “berjalan seimbang dan penuh kesejahteraan.

Yang lebih dalam lagi, saya berharap dapat dikelilingi oleh orang-orang yang sayang dengan saya dan menerima saya apa adanya.

Harapan ini menunjukkan pemahamannya bahwa kesuksesan sejati tidak hanya diukur secara materi, tetapi juga dari kemampuan untuk dicintai dan diterima secara tulus.

Filosofi hidup Marsela begitu mengena:

“Aku memilih berdamai dengan banyak hal yang tidak bisa aku paksakan.

Mungkin ada beberapa bagian yang menyakitkan, namun cukup menjadi pelajaran.

Seburuk apapun halaman sebelumnya, langkahku tetaplah untuk masa depan.”

Dari Pagar Alam ke dunia transportasi darat, perjalanannya mengajarkan kita bahwa keberanian untuk merantau, ketekunan dalam mengejar cita-cita, dan kemampuan untuk menerima diri sendiri adalah kunci menuju kehidupan yang bermakna.

 

 

Source image: Marsela

You May Also Like

Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Anggun Pratiwi, Belajar Tak Berkompetisi dengan Orang Lain Tapi dengan Diri Kita di Masa Lalu
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Mega Perdana Putra, Tiap Langkah yang Kita Ambil Sekecil Apapun Adalah Investasi Untuk Masa Depan
Mega Perdana Putra, Tiap Langkah yang Kita Ambil Sekecil Apapun Adalah Investasi Untuk Masa Depan
Megawati Rakasiwi, Masa Muda Kita Ialah Masa Untuk Berkarya
Megawati Rakasiwi, Masa Muda Kita Ialah Masa Untuk Berkarya
Dewi Zubaidah, Kupercaya Investasi Kesehatan Sangat Penting untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Dewi Zubaidah, Kupercaya Investasi Kesehatan Sangat Penting untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Eka Puspasari, Tetaplah Bermimpi Tinggi Karena Kita Kan Dapatkan Hal Baik dari Ini
Eka Puspasari, Tetaplah Bermimpi Tinggi Karena Kita Kan Dapatkan Hal Baik dari Ini