Marwah Hasanah, Jangan Sia-siakan Waktu Hanya untuk Mengeluh 

Iniloh.com– Marwah Hasanah, atau yang akrab disapa Awa, adalah sosok kreatif yang lahir dan tumbuh di tengga kehangatan Kota Tangerang.

Bagi perempuan berjiwa ceria ini, Tangerang bukan sekadar tempat tinggal, melainkan kanvas kenangan yang dipenuhi momen bersama orang-orang tersayang.

Di sini, aku belajar arti kebersamaan. Setiap sudut kota ini mengingatkanku pada tawa, dukungan keluarga, dan pertemanan yang tulus,” ujarnya.

Latar belakang inilah yang membentuknya menjadi pribadi yang menghargai setiap detik kehidupan, sekaligus mendorongnya untuk mengabadikan momen lewat lensa kamera.

Awal mula Awa terjun ke dunia konten berawal dari kecintaannya pada foto dan video.

Bagi dia, kamera bukan alat untuk pamer keahlian, melainkan “mesin waktu” yang mampu mengabadikan kenangan.

Dokumentasi itu penting. Waktu terus berlalu, tapi foto dan video bisa membawa kita kembali ke momen yang sudah lewat,” tuturnya.

Prinsip ini membuatnya konsisten membuat konten sejak lama, meski awalnya hanya untuk koleksi pribadi.

Lambat laun, ia menyadari bahwa kontennya bisa menginspirasi orang lain.

Dari sekadar feed Instagram pribadi, ia mulai mengeksplorasi tema-tema yang dekat dengan keseharian, seperti gaya hidup, self-love, dan tentu saja, fashion.

Meski kini identik dengan konten fashion, Awa mengaku awalnya ragu untuk fokus di segmen ini.

Aku bukan ahli mode, tapi punya ketertarikan kuat. Berkat dukungan teman-teman yang selalu mendorongku mencoba hal baru, akhirnya aku memberanikan diri,” kisahnya.

Kolaborasi dengan komunitas kreatif lokal menjadi kunci berkembangnya kontennya.

Menurut Awa, kunci tetap kreatif adalah “jangan takut keluar dari zona nyaman”.

Ia sering bereksperimen dengan gaya pakaian, editing visual, atau ide konten yang belum pernah dicoba. “Kalau gagal? Ya, udah biasa. Yang penting prosesnya seru!” tambahnya sambil tertawa.

Di balik gemerlap dunia digital, Awa memiliki prinsip sederhana: kontennya harus bisa memberi manfaat.

Aku ingin apa yang aku bagikan tak cuma esthetic, tapi juga memotivasi orang lain untuk mencintai diri sendiri dan bersyukur,” ucapnya.

Harapannya, karya-karyanya bisa menjadi medium untuk berbagi energi positif, sekaligus mengajak audiens menghargai momen kecil dalam hidup.

Tak lupa, ia juga berkomitmen untuk tetap rendah hati, mengingat pesan yang selalu dipegangnya: “Sebaik-baiknya kita berencana, tetap lebih indah rencana Allah SWT.”

Bagi Awa, hidup adalah kumpulan momen yang harus dijalani dengan penuh kesadaran. Ia berpesan,

Jangan sia-siakan waktu hanya untuk mengeluh. Ambil kamera, abadikan kebahagiaan, atau coba hal baru. Siapa tahu, itu bisa jadi jalan untuk tumbuh dan membantu orang lain.”

Baginya, kreativitas bukan soal kesempurnaan, melainkan keberanian memulai.

Kini, Marwah Hasanah terus menjalani perannya sebagai kreator konten dengan semangat playful namun penuh makna.

Dari Tangerang yang hangat, ia membuktikan bahwa dokumentasi bukan sekadar rekam jejak digital, melainkan cerita tentang hidup yang dijalani dengan hati. Seperti katanya:

Hidup ini singkat. Abadikan yang baik, lalu bagikan kebaikan itu.”

 

Source image: awa

You May Also Like

Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Mia Resmiati, Sukses Bukanlah Akhir, Kegagalan Bukanlah Hal yang Fatal
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran