Maya Amelia Lorenza, S.KM, C.MC: Mengalir, Merangkul, dan Menghidupi
Iniloh.com Jakarta- Maya Amelia Lorenza, atau yang akrab disapa Maya, adalah sosok multitalenta yang lahir dan menghabiskan masa kecil hingga SMA di Jakarta.
Namun, jalan hidup membawanya kembali ke akar budaya: Indramayu, kota kelahiran keluarganya, tempat ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Wiralodra.
Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, Maya tumbuh dalam keluarga harmonis yang penuh kehangatan.
“Keluarga adalah tempatku belajar tentang tanggung jawab dan kasih sayang tanpa syarat,” ujarnya.
Kedekatan dengan adik-adiknya menjadi fondasi kuat yang membentuknya sebagai pribadi penyayang dan berempati tinggi.
Menginjak bangku kuliah, Maya mulai mengeksplorasi bakat komunikasinya.
Awalnya, ia hanya aktif di kegiatan kampus, namun ketekunannya membawanya ke panggung yang lebih luas.
Sejak dipercaya menjadi MC, speaker, dan moderator di berbagai acara, nama Maya mulai dikenal berkat kemampuan publik speakingnya yang memukau.
“Aku membangun personal branding sejak 2020. Saat itu, aku sadar bahwa suara dan pesanku bisa memberi dampak,” tuturnya.
Prestasi akademiknya sebagai mahasiswa berprestasi di Universitas Wiralodra semakin memperkuat kredibilitasnya, membuatnya sering diundang sebagai pembicara inspiratif.
Di balik karir gemilangnya di dunia publik, Maya memiliki sisi lain yang tak kalah menarik: passion-nya dalam menulis.
Ia bahkan telah menerbitkan buku, meski enggan menyebut detail judulnya.
“Menulis adalah cara aku menyampaikan pemikiran yang tak sempat terucap di panggung,” ungkapnya.
Latar belakang pendidikannya di bidang Kesehatan Masyarakat juga menjadi nilai tambah.
Ilmu ini ia terapkan dalam konten-kontennya, terutama ketika membahas isu kesehatan mental atau sosial, dengan pendekatan yang mudah dicerna masyarakat.
Meski terlihat selalu energik di depan publik, Maya mengaku bahwa menjadi figur publik tak selalu mudah.
“Suka-dukanya seperti dua sisi koin,” katanya. Di satu sisi, ia bersyukur bisa bertemu banyak orang, memperluas jaringan, dan bahkan kerap dimintai foto layaknya selebritas.
Namun, di sisi lain, ia harus tetap menjaga image sebagai pribadi ceria meski sedang tidak mood.
“Aku belajar untuk tidak mencampurkan masalah pribadi dengan profesionalisme. Tapi, ya, kadang itu melelahkan,” akuinya jujur.
Maya memiliki misi hidup yang jelas: ia ingin menjadi pribadi yang menghadirkan ketentraman dan solusi bagi orang-orang di sekitarnya.
“Aku percaya, setiap kata yang kita ucapkan atau tulisan yang kita bagikan bisa menjadi penyembuh bagi yang membutuhkan,” ucapnya.
Harapannya sederhana: ia ingin terus berkembang sebagai individu yang membawa dampak positif, baik melalui karir sebagai MC, karya tulis, maupun interaksi sehari-hari.
Sebagai perempuan yang aktif berkarya, Maya berpesan kepada perempuan di seluruh dunia:
“Tidak ada yang bisa membatasi langkah kita. Teruslah berkarya dan berikan dampak sampai akhir hayat.
Yang akan menolong kita kelak adalah ilmu dan amal jariyah yang kita tinggalkan.”
Pesannya tegas namun penuh makna: ia mendorong setiap perempuan untuk tidak berhenti belajar, berbagi, dan menebar kebaikan, sekecil apa pun kontribusinya.
“Jadilah seperti air: mengalir, merangkul setiap tantangan, dan menghidupi setiap yang dilalui.”
— Maya Amelia Lorenza.
Source image: maya

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










