Mellyana Thalika Agustien, Love Yourself Before You Love Another!

Iniloh.com Jakarta- Dari tanah Kendari, Sulawesi Tenggara, Mellyana Thalika Agustien, yang akrab disapa Melly membawa getaran semangat dan kehangatan asal usulnya ke setiap langkah hidupnya.

Aku asalnya dari Kendari,  lahir dan besar disana,” ungkapnya dengan nada penuh kenangan.

Kota itu bukan sekadar tempat kelahiran; ia menyimpan memori masa kecil yang membentuknya, “kalau kesan khusus pasti ada karena disana memori masa kecilku.

Kendari menjadi fondasi awal perjalanan seorang gadis yang kelak menemukan ekspresi jiwanya melalui gerakan.

Jiwa seni Melly, khususnya kecintaannya pada tari, sudah terpupuk sejak dini.

Kalo suka dance dari kecil dari TK lah,” kenangnya.

Awalnya sederhana, “dulu suka nari-nari di ulang tahun temen.”

Namun, benih passion itu tumbuh subur berkat dukungan sang ayah.

Makin suka itu pas Papa beliin kaset film dance.

Dengan tekad belajar mandiri, Melly memanfaatkan teknologi: “mulai belajar dari youtube dan nonton video.”

Dedikasinya membawanya ke tahap lebih serius, “Habis itu di masukkin sanggar deh.

Dari menari spontan di acara teman hingga berlatih di sanggar, perjalanan Melly adalah bukti cinta dan ketekunan yang mengubah hobi menjadi bagian identitasnya.

Sebagai penari dan konten kreator, Melly mengakui tantangan utamanya adalah mengatur ritme kehidupan yang padat.

Paling cuma di pembagian waktu sih,” ujarnya.

Tuntutan untuk terus berkarya, “harus ngonten lah, harus perform lah,” memerlukan disiplin dan keseimbangan.

Namun, dengan optimisme khasnya, ia bersyukur, “tapi alhamdulillah lancar semua.”

Kemampuannya menjalani berbagai peran dengan lancar menunjukkan ketangguhannya dalam mengelola tuntutan passion dan kewajiban.

Memandang ke depan, harapan dan doa Melly mencerminkan kerinduan akan keseimbangan dan kebahagiaan holistik. Untuk karir, ia berharap kelancaran dan perkembangan secara terus menerus.

Untuk keluarga, ia mendoakan diberikan kesehatan seluruhnya. Aspek ekonomi juga penting, rejekinya semakin bagus.

Di ranah sosial, ia optimis, “pertemanan melly juga semoga makin baik karena Melly yakin banyak yang sayang sama melly.”

Dan di tengah perjalanan pribadinya, ada harapan yang mendalam:

“Terakhir di pertemukan dengan orang yang tepat yang bisa meratukan Melly lah.”

Doa-doa ini menggambarkan keinginannya untuk tumbuh dan bahagia di semua aspek kehidupan.

Pesan Melly untuk pembaca di seluruh Indonesia lahir dari pengalaman pribadi yang mendalam dan sedang dijalaninya: “untuk saat ini kebetulan Melly sedang berjuang juga untuk melewati life after break up.”

Ia membagikan luka itu dengan jujur, “krn kemarin mati-matian sayang sama orang yang sama sekali gak nganggap Melly orang penting di hidupnya.

Dari rasa sakit ini, muncul pesan kuat yang ia tawarkan sebagai pegangan:

“Sebelum mencintai seseorang cintai dirimu sendiri jangan sampai kamu kehilangan dirimu sendiri hanya karena mencintai seseorang.

Love yourself before you love another, for losing yourself in love is the greatest heartbreak of all.” 

 

 

Source image: melly

You May Also Like

Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Dita Handayani, SH: Let The Beauty Of What You Love Be What You Do
Pryas Mustika Ramadhanti, Do What You Love, And Love What You Do
Pryas Mustika Ramadhanti, Do What You Love, And Love What You Do
Jessica Livia, S.I.Kom: Be Happy For Anything That You Do, Love Your Job!
Jessica Livia, S.I.Kom: Be Happy For Anything That You Do, Love Your Job!
Jana Winatapradja, How You Love Yourself, Is How You Teach Others To Love You
Jana Winatapradja, How You Love Yourself, Is How You Teach Others To Love You
Cakrawala Arteviana, Love Yourself First Before You Love Others
Cakrawala Arteviana, Love Yourself First Before You Love Others
Sani Natalia, Spread Love, Don’t Hate !
Sani Natalia, Spread Love, Don’t Hate !