Michal Wardah, Mimpi Bukan Soal Tinggi, Tapi Keberanian Mulai dan Ketekunan Bertahan

Iniloh.com Jakarta- Di sudut-sudut Yogyakarta yang sarat cerita, Michal Wardah menemukan ritme hidupnya: antara membangun kerajaan bisnis, kreativitas konten, dan merawat kerinduan pada kota yang ia sebut “rumah”.

Perempuan dengan senyum menawan ini bukan sekadar pengusaha, melainkan storyteller yang meyakini bahwa kesuksesan sejati adalah ketika ia bisa memberdayakan orang lain sambil tetap setia pada identitas asalnya.

Pulang ke kotaku…”, gumam Michal menirukan lirik Katon Bagaskara saat menggambarkan Yogyakarta.

Baginya, Jogja bukan sekadar tempat lahir, tapi jiwa yang meresap dalam setiap langkahnya.

Di sini, kita bisa merasakan homey yang tak tergantikan. Bahkan setelah ke luar negeri, yang kurindukan udara sejuknya, Malioboro, dan keramahan warganya,” ujarnya.

Cinta pada kota inilah yang menjadi fondasi bisnis dan konten-konten inspiratifnya—selalu menyisipkan nuansa Jogja yang autentik.

Michal adalah sosok di balik transformasi bisnis keluarga, Akur Optic, menjadi perusahaan dengan 24 cabang dan 257 karyawan.

Bermula dari usaha ayahnya, ia melakukan rebranding ke Akur Optic 55, mengubah struktur bisnis, dan memperluas jaringan.

Ini bukan sekadar melanjutkan, tapi membangun legacy baru,” tegasnya.

Tak berhenti di situ, ia juga mengelola bisnis parfum dan hijab online, serta memimpin organisasi pengusaha wanita Jogja.

Saya percaya, kolaborasi antarperempuan bisa menciptakan dampak besar,” tambahnya.

Sejak kecil, Michal menyukai fotografi dan modeling. Kini, hobi itu menjelma menjadi konten edukatif di media sosial.

Aku berbagi tips fashion, fotografi, sampai motivasi bisnis. Prosesnya tak mudah: lembur bikin konten, cari ide, editing sendiri. Pernah frustrasi, tapi Bismillah, konsistensi adalah kunci,” ceritanya.

Kerja kerasnya berbuah kolaborasi dengan berbagai brand, membuktikan bahwa konten berkualitas bisa lahir dari ketekunan.

Harapan terbesar Michal sederhana: hidup yang selaras.

Aku ingin karier yang bermakna, usaha yang memberdayakan, keluarga hangat, dan kesehatan terjaga,” ungkapnya.

Baginya, harmoni bukan tentang membagi waktu secara matematis, tapi tentang memberi ruang untuk setiap prioritas tanpa kehilangan diri. Doanya tulus:

Semoga setiap langkahku menginspirasi orang lain untuk bertumbuh, bukan hanya sukses.”

Michal punya pesan khusus untuk pembaca Indonesia, untuk pengusaha pemula, bisnis itu seperti maraton. Fokus pada konsistensi, bukan kecepatan.

Untuk ibu yang membagi waktu, kamu tidak perlu sempurna. Cukup jadi versi terbaikmu hari ini.

Untuk perempuan ragu memulai, gagal itu proses. Yang penting berani start dan tekun bertahan.

Kata-katanya seperti mantra: “Mimpi bukan soal tinggi, tapi keberanian mulai dan ketekunan bertahan.”

Di Instagram @second_cha, Michal membagikan cerita tanpa filter: dari balik layar meeting bisnis, momen ngopi di sudut Jogja, hingga blunder saat syuting konten.

Aku ingin audiens melihat bahwa di balik kesuksesan, ada proses berantakan yang manusiawi,” ujarnya.

 

Source image: Michal

You May Also Like

Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Niluh Yuly Wulan Sasi Artini, Jangan Takut Akan Hari Esok Siapkan dari Sekarang Maka Kan Baik-baik Saja
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Nur Aqilah Hasmawi, Tetap Teguh Walaupun Teduh Jua Mencari Ketenangan Tak Seindah Cari Keindahan
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Humidah Sarah, Apapun Profesi Kita Sekarang Tetaplah Jadi Orang yang Baik
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
Indah R Muhartia, Grateful For Small Things, Big Things, & Everything In Between
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
P. Sari Dwihanday Sukoco, You,ve Done A Good Job, Taking Care Of Yourself Mentally & Physically
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja
Vera Novianti, Kita Tak Bisa Buat Semua Orang Sukai Kita Maka Jadi Diri Sendiri Saja