Mila Kadi, Jangan Pernah Berhenti Belajar Apapun dari Siapapun!
Iniloh.com Jakarta- Bagi sebagian orang, “pulang kampung” adalah kembali ke tanah leluhur.
Namun bagi Mila Kadi, pulang kampung selalu berarti kembali ke Bandung. Sebuah ironi yang manis, karena tak ada darah Pasundan murni yang mengalir di tubuhnya.
Ayahnya berdarah Jawa-Sunda, sementara ibunya adalah keturunan Manado-Madiun.
Tapi Bandung, kota tempat keluarga besarnya tumbuh, telah menjadi magnet sentimental.
“Bandung buat aku selamanya ‘rumah’ dan makan enak,” ujarnya dengan senyum khasnya, meski kini ia dan keluarganya telah menetap di Jakarta.
Ikatan emosional itu menunjukkan bahwa rumah bukanlah sekadar soal garis keturunan, melainkan tempat di mana kenangan terindah bersemi.
Di balik sosoknya yang enerjik, Mila adalah seorang profesional yang telah mendedikasikan hampir separuh usianya untuk dunia fashion styling.
Pada usia 46 tahun, ibu dari Timmy Permana Putra (26) ini masih aktif dan sangat mencintai pekerjaannya sebagai Fashion Stylist atau Penata Busana.
Karirnya dimulai sejak usia 21 tahun, melayani berbagai kebutuhan produksi seperti iklan, film, serial TV, dokumenter, hingga music video.
Pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi ini menuntut kreativitas yang tak pernah padam.
“Apapun yang terjadi di dunia ini, kreativitas di kepalanya takkan ia biarkan berhenti berkembang,” katanya tentang tantangan terbesarnya.
Kejujuran Mila tentang dinamika karirnya justru membuatnya relatable. Dia mengakui bahwa pernah beberapa kali mengambil cuti panjang selama 1-2 tahun untuk menghindari kejenuhan.
“Biasanya karena jenuh aja sih,” akunya santai.
Momen-momen itu digunakannya untuk mengeksplorasi bidang lain, sebuah langkah berani yang justru memperkaya perspektifnya.
Kini, selain aktif sebagai stylist, Mila bersama sahabatnya, @sharainedita, juga merintis usaha sampingan berupa toko preloved bernama @milaintostyle.
Usia toko yang hampir 2 tahun ia sebut sebagai ‘baby steps’, menunjukkan semangatnya yang tak pernah berhenti untuk belajar dan berkembang.
Yang mencolok dari Mila adalah caranya memandang pekerjaan. Ketika ditanya suka duka, ia nyaris tak menemukan ‘duka’.
Baginya, interaksi dengan dunia seni, ide-ide brilian, dan kolaborasi dengan orang-orang baru di lokasi shooting yang selalu berbeda adalah sumber kesenangan.
“That’s so much fun. Aku sangat cinta dengan pekerjaan aku dan semua di dalamnya,” ujarnya bersemangat.
Jika pun ada tekanan, seperti saat ide tak kunjung datang, ia memilih untuk merespons dengan bijak: beristirahat dan memberi waktu pada otaknya untuk ‘recharge‘.
Di luar dunia fashion, Mila memiliki passion lain yang tak kalah kuat: CrossFit.
Hobi ini bahkan pernah memberinya penghasilan tambahan saat menjadi coach pengganti di komunitas @firebreathers, sebuah ‘dojo’ yang mempelopori CrossFit di Indonesia di bawah mentor Pak Tono Ichigeki.
Komunitas ini jelas memberikan warna lain dalam hidupnya, tempat ia menemukan disiplin dan persaudaraan.
Pesan yang ingin ia bagikan sederhana namun dalam:
“Jangan pernah berhenti belajar apapun dari siapapun. Dunia dan kehidupan sangat ramah bila kita mau tau banyak hal.”
Source image: mila

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










