Monica: Hidup Adalah Proses untuk Menjadi!

Iniloh.com– Monica, perempuan yang lahir dan besar di Yogyakarta, memandang kota ini bukan sekadar tempat tinggal, melainkan ruang di mana ia belajar arti kesederhanaan, kerja keras, dan kehangatan manusia.

Masa kecilku diwarnai kebersamaan keluarga dan tetangga yang guyub. Dari situ, aku paham bahwa hidup yang bermakna tak selalu tentang hal besar, tapi juga tentang kehadiran tulus,” ujarnya.

Nilai-nilai inilah yang menjadi fondasi perjalanannya sebagai advokat perempuan, pengusaha, dan pencerita yang menginspirasi.

Sebagai co-founder Women in Tourism Indonesia, Monica berkomitmen memberdayakan perempuan di sektor pariwisata melalui pelatihan, advokasi, dan penguatan ekonomi.

Organisasi ini lahir dari keprihatinannya akan minimnya representasi perempuan dalam pengambilan keputusan di industri tersebut.

Pariwisata bukan hanya tentang destinasi, tapi juga tentang manusia yang menjalankannya. Perempuan punya peran krusial, tapi seringkali suara mereka tak terdengar,” tegasnya.

Tak berhenti di situ, ia juga menggagas Jogjamu, brand jamu kekinian yang bertujuan melestarikan warisan lokal melalui inovasi.

Jamu adalah simbol kearifan nenek moyang. Kami ingin mengemasnya agar relevan dengan generasi muda, sekaligus membuka peluang ekonomi bagi produsen tradisional,” jelas Monica.

Mimpi besarnya? Membawa Jogjamu ke pasar global, meski saat ini masih fokus memperkuat basis di dalam negeri.

Di luar dua inisiatif tersebut, Monica sedang mengembangkan cognitive storytelling ,  metode bercerita yang memadukan psikologi dan spiritualitas untuk menyembuhkan dan menguatkan.

Konsep ini lahir dari perjalanan akademisnya (magister Psikologi) dan interaksi intens dengan perempuan dari berbagai latar.

Banyak cerita perempuan yang terpendam karena dianggap tak penting.

Cognitive storytelling adalah cara memberi ruang agar mereka merasa ‘terlihat’ dan punya kekuatan untuk bangkit,” paparnya.

Baginya, setiap cerita adalah benang yang menjahit luka, sekaligus jembatan untuk saling memahami.

Meski karyanya sarat makna, Monica tak menampik bahwa perjalanannya tak selalu mulus.

Tantangan terbesar adalah ketika ide-ideku tidak langsung dipahami, atau harus mengubah rencana demi tujuan jangka panjang,” akunya. Namun, ia tak pernah menyerah.

Setiap kali melihat perempuan yang semula ragu menjadi percaya diri, atau mendengar testimoni seperti,

Ceritamu memberiku semangat untuk terus maju,” Monica yakin bahwa inilah takdirnya.

Aku tidak lahir sebagai yang paling bijak atau ahli, tapi aku percaya pada kekuatan pembelajaran melalui pengalaman. Hidup adalah proses menjadi,” ucapnya dengan senyum.

Harapan Monica untuk diri dan orang lain terdalam:

Semoga kita semua menemukan jalan pulang menuju diri sendiri. Diberi cukup cinta, rezeki, waktu, dan keberanian untuk menjadi cahaya bagi sesama.”

Filosofi ini tercermin dalam pesannya yang menggugah:

Berhentilah hidup untuk membuktikan dirimu. Hiduplah untuk mengingat siapa dirimu.”

Baginya, kekuatan sejati terletak pada keautentikan ,  hadir apa adanya, bukan untuk memenuhi ekspektasi dunia, tapi untuk menyembuhkan diri dan lingkungan sekitar.

Melalui setiap langkahnya, Monica membuktikan bahwa kolaborasi antara kearifan lokal, pendidikan, dan empati bisa menciptakan dampak luas.

Dari mengangkat derajat perempuan di pariwisata, menghidupkan kembali jamu dengan wajah baru, hingga menyembuhkan lewat cerita, ia tak hanya membangun bisnis, tapi juga gerakan sosial.

Aku percaya, ketika kita berani jujur pada diri sendiri, semesta akan merajut jalan yang tak terduga,” tuturnya.

Bagi Monica, Yogyakarta tetap menjadi sumber inspirasi abadi.

Dari kota inilah ia belajar bahwa kesederhanaan dan kerja keras bukanlah hal bertolak belakang, melainkan dua sisi mata uang yang sama: kunci untuk meraih mimpi tanpa kehilangan jati diri.

Di tengah kesibukannya, ia tetap menyisipkan waktu untuk pulang , bukan hanya secara fisik, tapi juga pulang pada nilai-nilai yang membesarkannya.

Seperti jamu yang ia usung, hidup Monica adalah ramuan sempurna antara tradisi dan modernitas, antara akar budaya dan terobosan baru.

 

Source image: Monica

You May Also Like

Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Astri Yuniati, Jangan Takut Ambil Keputusan Sulit Selama untuk Kebaikan Diri dan Keluarga 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Cynthia Agatha de Ruiter, Konsisten Berusaha dan Berbuat Baik Hasil Pasti Kan Terlihat 
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Maharatih, SH. MH: Hidup Adalah Seni yang Harus Dirajut dengan Kesadaran Penuh
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Yunita Kumala, Jangan Ikutan Tren Jika Tak Sesuai Nilai Diri
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Nurul, Mimpi Itu Seperti Benih Rawatlah dengan Persiapan Mentalitas dan Kesabaran 
Zahira Syafitri, Lakukan Hal Positif Sekecil Apapun, Ini Lebih Bermakna dalam Hidup!
Zahira Syafitri, Lakukan Hal Positif Sekecil Apapun, Ini Lebih Bermakna dalam Hidup!