Monica Pramudita, Jangan Takut untuk Memulai Beryoga!
Iniloh.com Jakarta- Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, menemukan oasis ketenangan dan kesehatan adalah sebuah anugerah.
Monica Pramudita, seorang perempuan berdaya asal Malang, telah memilih untuk tidak hanya menemukan oasis tersebut untuk dirinya sendiri, tetapi juga membagikannya kepada banyak orang.
Melalui perjalanan hidup dan pengabdiannya pada Ashtanga Yoga, Monica menjadi bukti bahwa konsistensi dan cinta dapat mengubah hidup.
Malang bukan sekadar tempat tinggal bagi Monica, melainkan rumah yang membesarkannya dengan hangat.
Masa kecilnya diwarnai oleh kesejukan kota Batu dan semangat belajar yang ia jalani di Kota Malang.
Lingkungan yang ia sebut penuh dengan keramahan dan kehangatan keluarga inilah yang membentuknya menjadi pribadi yang teguh dan penuh cinta, nilai-nilai yang kini ia tularkan melalui ajarannya.
Perjalanan Monica dengan yoga dimulai pada tahun 2013, jauh sebelum ia membayangkan akan menjadi seorang pengajar.
Kala itu, ia hanyalah seorang murid yang antusias mengikuti kelas privat.
Namun, pada 2017, ketika gurunya berhenti mengajar, Monica merasakan kesulitan untuk menemukan guru pengganti yang sesuai.
Rasa rindu akan kedisiplinan dan kedamaian yoga membawanya pada sebuah keputusan besar di tahun 2018: mengikuti Teacher Training Course (TTC) dari Yogakarta Elite Yoga School.
Awalnya, tujuannya sederhana: ia ingin mampu mempraktikkan yoga secara mandiri.
Tak disangka, setelah menyelesaikan pelatihannya, banyak orang yang mulai memintanya untuk membagikan ilmunya.
Sejak saat itulah, dari tahun 2018 hingga sekarang, Monica mendedikasikan dirinya untuk mengajar.
Di antara banyak aliran yoga, hatinya tertambat kuat pada Ashtanga Yoga.
Bagi Monica, Ashtanga bukan sekadar gerakan fisik, melainkan sebuah praktik yang memberinya manfaat luar biasa, sehingga ia pun “jatuh cinta” dan memutuskan untuk mengabdikan diri padanya.
Sebagai seorang pengajar, Monica memahami bahwa kredibilitasnya lahir dari konsistensinya sendiri.
Ia dengan disiplin meluangkan waktu untuk berlatih Ashtanga bagi dirinya sendiri sebanyak 5-6 kali dalam seminggu.
Bagi dia, Ashtanga dan pola hidup yang benar telah menjadi paket lengkap yang menjawab segala kebutuhan untuk sehat, baik secara jiwa maupun raga.
“Sukanya, ya, saya merasa lebih sehat dan punya energi untuk mengajar di usia yang tidak muda lagi,” ujarnya dengan semangat.
Namun, seperti halnya komitmen lainnya, ada tantangan yang harus dihadapi.
“Dukanya ya memang harus konsisten, disiplin, dan berkomitmen dengan diri sendiri untuk rutin berlatih serta menjaga pola hidup sehat, dari pola makan hingga pola istirahat.”
Baginya, disiplin inilah harga yang harus dibayar untuk meraih kebebasan, kebebasan dari penyakit dan pikiran yang kacau.
Monica memiliki harapan yang mendalam, khususnya untuk kota Malang yang ia cintai. Ia berharap Ashtanga Yoga dapat semakin berkembang dan maju di sana.
Ia ingin meyakinkan banyak orang bahwa Ashtanga adalah yoga yang sangat dasar dan mudah dipelajari asalkan dilakukan dengan konsisten.
“Hasil dari Ashtanga yoga yang benar dan tepat sudah tidak perlu diragukan lagi manfaat kebaikannya,” tegasnya.
Melalui profilnya ini, Monica ingin menyampaikan pesan yang jelas dan menggugah untuk semua orang di Indonesia:
“Jangan takut untuk memulai beryoga.
Jangan tunggu sakit dulu baru mau mulai beryoga. Kesehatan harus diusahakan sedari awal dengan berolahraga dan menjaga pola makan, pola istirahat, dan manajemen stres.
Beryogalah dengan dibimbing guru yoga yang bersertifikasi, yang jelas kredibilitas sekolahnya.
Ini akan menghasilkan yoga yang benar, aman, nyaman, dan tepat. Jangan latihan sendiri pakai YouTube atau video yoga, ya!”
Source image: monica

Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.










