Muna Alfadlilah: Jadilah Tangguh, Mandiri, Berdaya, dan Berpendidikan
Iniloh.com– Muna Alfadlilah, atau yang akrab disapa Una, adalah sosok perempuan berdaya yang lahir dan dibesarkan di Desa Besito, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Desa kecil ini menjadi fondasi penting dalam hidupnya, tempat ia belajar arti kekompakan, kebersamaan, dan kehangatan masyarakat.
“Setiap pulang kampung, saya selalu disambut dengan cerita-cerita kehidupan dan semangat berbagi dari warga.
Itu yang membuat saya rindu kampung halaman,” ungkapnya.
Meski kini merantau ke Yogyakarta untuk mengejar studi, Una tak pernah melupakan akar budaya dan nilai-nilai keluarganya.
Baginya, Kudus bukan sekadar tempat tumbuh, melainkan sumber motivasi untuk terus berkontribusi bagi sekitarnya.
Sebagai seorang yang haus akan perkembangan diri, Una aktif mengikuti berbagai komunitas, terutama yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan pekerja di Yogyakarta.
Dari sana, ia mengasah kemampuan sosial, memperluas jaringan, dan mengumpulkan ilmu untuk diaplikasikan dalam keseharian.
Namun, semangatnya tak berhenti di situ. Ia juga terjun ke dunia bisnis dengan mendirikan Ivy Group, usaha yang bergerak di bidang jasa, fashion, dan pendidikan.
Tak hanya itu, ia mendirikan layanan konsultasi pendidikan untuk membantu siswa dan mahasiswa merancang rencana studi serta pengembangan diri.
“Saya percaya, pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu perubahan,” tegasnya.
Mengelola bisnis sambil beraktivitas di komunitas dan melanjutkan studi tentu bukan hal mudah.
Namun, Una punya formula manajemen waktu unik: 4W+3L, yaitu 4 hari bekerja dan 3 hari belajar.
Tiga hari tersebut ia gunakan untuk mengurus bisnis, belajar, dan mengikuti kegiatan di luar rutinitas.
Disiplin ini membantunya tetap produktif tanpa mengorbankan kualitas hidup.
“Kuncinya adalah konsistensi dan prioritas. Saya selalu menyusun jadwal harian dari pagi hingga malam,” ujarnya.
Prestasi Una pun tak kalah mengagumkan. Sejak SMA, ia sudah memiliki ambisi besar.
Di bangku kuliah, ia meraih gelar Mahasiswa Teraktif, Terkreatif, dan Berprestasi tingkat fakultas.
Kini, ia terpilih sebagai Finalis Putera Puteri Jawa Tengah 2024, wadah yang ia manfaatkan untuk menyuarakan pentingnya pendidikan dan kesetaraan kesempatan bagi perempuan.
Tak hanya itu, beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan RI ia dapatkan untuk melanjutkan studi S2 di dalam negeri, membuktikan bahwa kerja keras dan fokus mampu membuka jalan menuju impian.
Di balik kesibukannya, Una adalah penulis produktif dengan enam buku nonfiksi bertema motivasi, pengalaman hidup, dan pengembangan diri.
Buku-buku ini menjadi mediumnya berbagi cerita sekaligus “bukti bahwa setiap manusia bisa bertumbuh melalui tulisan”.
Hobinya di dunia fashion juga ia transformasikan menjadi bisnis, bahkan kerap menjadi model dalam acara catwalk.
Bagi Una, fashion bukan sekadar gaya, melainkan ekspresi identitas dan kreativitas.
Harapannya untuk keluarga sederhana: mendapat dukungan positif agar bisa terus maju dan suatu hari mampu membahagiakan mereka sebagai “anak sekaligus perempuan berdaya”.
Di sisi karir, ia bercita-cita menjadi dosen untuk menebar ilmu lebih luas. “Dengan pendidikan, kita bisa memperkuat aspek ekonomi, politik, hingga kesehatan,” tuturnya.
Kepada perempuan Indonesia, Una berpesan:
“Jadilah tangguh, mandiri, berdaya, dan berpendidikan. Perempuan adalah aset masa depan bangsa. Dari kitalah lahir motivasi, inovasi, dan perubahan positif.”
Melalui Instagram @muna_alfadlilah, ia terus membagikan kisah perjuangan, tips produktivitas, dan semangat pantang menyerah.
Dari Desa Besito hingga panggung nasional, Muna Alfadlilah membuktikan bahwa dengan tekad dan manajemen diri, perempuan bisa menjadi agen perubahan yang menginspirasi generasi.
Source image: muna alfadlilah
Penulis di iniloh.com. Misi kami membongkar informasi rumit jadi bacaan yang ringan dan berguna untukmu, dari yang kompleks jadi mudah, dari yang membingungkan jadi jelas.
